Butuh (BC)-Nulung malah kepenthung, mungkin itulah nasib yang menimpa ibu dan anak bernama Dede Ramadhan Setiawan (19), dan Nur Fauzi Isnaini (36), warga RT 03/RW 06 Kelurahan Semawung Daleman Aglik, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Ibu dan anak tersebut sempat terjadi kesalahpahaman dengan warga, lantaran diduga telah melakukan pencopetan di sebuah Angkutan Desa Nomor 23 Jurusan Kutoarjo-Sidomulyo, pada Jumat (09/03/2018) sekitar pukul 11.00 WIB. Padahal ibu dan anak itu justru telah menemukan sebuah dompet milik Ngatisih (56), pedagang asal Desa Tamansari RW 02/RW 01, Kecamatan Butuh dan berniat mengamankannya. Akhirnya kedua belah pihak berhasil diselesaikan secara mediasi setelah dipertemukan dan difasilitasi oleh Polsek Butuh.
Kapolsek Butuh AKP Sutrisno, saat dikonfirmasi di kantornya menjelaskan, bahwa kronologis kejadian itu bermula saat Ngatisih bersama dengan Dede Ramadhan Setiawan beserta ibunya bernama Nur Fauzi Isnaeni bersama-sama naik angkutan Desa jurusan Kutoarjo-Desa Sidomulyo,
“Sesampainya di Desa Wareng saudari Ngatisih turun beberapa saat kemudian terasa dompetnya tidak ada kemudian meminta tolong kepada warga untuk mengejar angkutan tersebut, setelah berhenti saudara Ngatisih menanyakan kepada penumpang angkot yang lain yaitu saudara Dede dan Nur dan keduanya membenarkan bahwa telah menemukan dompet di bawah jok angkutan umum,” ungkapnya.
Dikatakan, kedua warga ibu dan anak itu sempat diamankan oleh petugas Polsek Grabag, dan diserahkan ke Polsek Butuh.
“Setelah mereka dipertemukan bersama ternyata hanya salah paham,” katanya.
Baca juga: Petugas dan Pedagang Bersihkan Bekas Pasar Darurat Kongsi
Disampaikan, Dompet milik pedagang yang terjatuh diangkot itu berisikan uang Rp 600 ribu.
“Karena korban menyadari bahwa pelaku tidak berniat mengambil hanya menemukan dompet yang terjatuh di dalam angkot, korban meminta kepada Polsek Butuh untuk menjembatani diselesaikan secara kekeluargaan,” jelasnya.
(Widarto)