
Aktifitas sehari-harinya Mbah Semi hanya menggunakan satu tangan karena tangan kanannya lumpuh (wid)
Kaligesing | bagelenchannel.com – Miris, mungkin itulah gambaran hidup seorang nenek yang tinggal di RT 01/RW 04 Desa Hulosobo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, harus menjalani masa tuanya dengan hidup sebatangkara. Bahkan, ia harus bisa bertahan menjalani hidup dengan segala keterbatasan fisik dan uluran tangan orang lain.
Nenek tersebut bernama Mbah Semi (75), yang hidup sehari-harinya bertempat tinggal di sebuah rumah kayu reyot peninggalan orang tuanya dahulu. Dari pengakuannya hingga kini Mbah Semi masih lajang alias belum pernah menikah.
Meskipun memiliki kondisi fisik tak sempurna, Mbah Semi tetap tabah dalam menjalani kehidupan. Tangan kanannya lumpuh sejak kecil dan kaki sebelah kanan juga tidak tumbuh dengan normal sehingga terlihat lebih kecil.
“Sudah sejak kecil dulu memang sudah begini (lumpuh). Awalnya dulu demam terus sakit,” katanya.

Saat ditemui Bagelen Channel di rumahnya, Rabu (28/3/2018), nenek penyuka sambal itu dalam aktivitas sehari-harinya merasa sangat terganggu dengan kondisinya tersebut. Namun ia sangat bersyukur karena selalu diberi kesehatan dan jarang sekali sakit. Sesekali ia pergi ke kebun yang tak jauh dari rumahnya untuk memetik daun singkong dan tanaman lain untuk dimasak.
Baca juga: Penderita Schizoprenia Ditemukan Tewas Tergantung
Sementara itu, Kepala Desa Hulosobo Ngatiyah, mengungkapkan bahwa pihak desa dan para tetangga sudah sering memberikan bantuan kepada Mbah Semi yang tidak memiliki pekerjaan tetap itu. Termasuk belum bisa memberikan bantuan berupa bedah rumah.
“Para tetangga juga sering ngasih bantuan. Dari pemerintah juga ada bantuan rastra, selain itu juga ada program bantuan dari PKK untuk lansia meskipun cuma setahun sekali. Kalau rumah memang belum diperbaiki dengan pertimbangan nanti malah nggak kepakai rumahnya kalau sudah tidak ditempati lagi oleh Mbah Semi, karena Mbah Semi kan nggak punya anak,” tuturnya.
(Widarto)