
Hasil karya Tri Sugiyono menyulap batang bamboo menjadi miniatur kapal layar Pinisi (wid)
Kutoarjo | bagelenchannel.com – Bagi Tri Sugiyono (32), warga Dusun II RT 01/RW 04, Desa Kiyangkongrejo, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, bambu merupakan sesuatu yang penting baginya. Betapa tidak, dengan berbahan utama bambu itulah, Tri Sugiyono membuat miniatur kapal layar pinisi, yang bernilai seni tinggi dan memiliki nilai jual yang cukup mahal.
Hanya bermodal skill dari melihat video di Youtube, Tri Sugiyono menjadi piawai memainkan pisau, bambu dan lem, untuk membuat miniatur kapal layar pinisi. berbagai ukuran dari yang terkecil, sedang, hingga ukuran besar telah dibuatnya.
Kepada Bagelen Channel saat ditemui di rumahnya, ayah dari satu anak itu mengaku baru delapan bulan menggeluti usahanya. Usaha membuat minatur kapal legendaris khas Indonesia itu, dimulai secara tidak sengaja tatkala dirinya menonton sebuah video miniatur kapal di Youtube. Dari video itulah kemudian dia termotivasi untuk mencobanya.
“Kebetulan ada temen baik saya, menyarankan agar saya mencoba membuat miniatur kapal itu, dengan melihat cara pembuatan kapal video di Youtube. Barulah saya meniru dan bisa,” katanya.

Setelah bisa, Tri Sugiyono kemudian membuatnya, dan ternyata hasil karyanya itu dinilai bagus dan menjadi lahan bisnis. Ia mengaku, bahwa miniatur kapal pinisi hasil kerajinannya itu pada awalnya hanya dipasarkan secara getok tular dari mulut ke mulut. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, buah karyanya itu mulai dikenal. Sehingga tak jarang ada orang sengaja datang untuk memesannya.
“Awalnya cuma dijual pada kenalan saja dan tetangga. Kemudian dari teman menyebar ke temannya lagi sampai beberapa kali ada yang pesan,” jelasnya.
Diungkapkan, bahwa bambu menjadi bahan baku utama dalam pembuatan miniatur tersebut, kemudian dipotong-potong sesuai pola. Setelah itu ditempel pada kerangka kapal menggunakan lem dan diikat dengan benang nylon hingga terbentuk sebuah kapal lalu diplitur.
Untuk membuat satu buah miniatur kapal layar, Tri Sugiyono membutuhkan waktu tiga hingga lima hari. Waktu yang dibutuhkan bisa lebih lama karena tergantung pada ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya.
“Untuk harga, yang kecil kami hargai Rp 50 ribu, hingga yang besar seharga Rp 300 ribu ke atas menyesuaikan ukuran dan tingkat kesulitan dalam pembuatanya,” ujarnya.
Baca juga: Hebat Orang Purworejo Sulap Sampah Jadi Lampu Emergency
Dalam satu bulannya, Tri Sugiyono mengaku mampu menjual sekitar 6-8 miniatur kapal layar pinisi.
“Kendalanya masih dikerjakan secara sendiri dan sambilan, jika memang bisnis ini nanti menjanjikan, kami masih akan mengembangkanya, dengan membuat pola secara pasti membuka lapangan pekerjaan atau karyawan,” tutupnya.
(Widarto)