Purworejo | bagelenchannel.com – Obyek wisata yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Mawar Samudra Semawung atau yang lebih dikenal dengan sebutan Dewi Mass, yang berada di RT 01/RW 06, Dusun Kenyaen, Desa Semawung, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah itu, menyuguhkan tiga spot unggulan.
Pertama yaitu spot darat, terdiri atas wahana kolam dan wahana lumpur. Kemudian kedua adalah spot sungai, yaitu river tubing dan ketiga spot mancing di alam bebas.
Hal itu dikemukakan oleh Owner Dewi Mass Suyadi (52), bersama Penanggungjawab Outbond Agus Ariyanto (31), saat ditemui Bagelen Channel di lokasi out bond, Kamis (05/04/2018).
“Rencananya pada musim kemarau mendatang, akan mencoba track kering, seperti gowes di sungai dan sebagainya,” ujarnya.
Dijelaskan pula, bahwa Desa Wisata Mawar Samudra Semawung memiliki arti tersendiri, yaitu diartikan sebagai mawar kembang, samudra laut.
“Sungai itu merupakan kembangnya laut, dimana Desa Semawung ini dikelilingi oleh empat sungai, yaitu aliran Sungai Kaligesing, Bogowonto, Mongo dan Glingsem. Semua sungai itu bertemu menjadi satu di Sungai Bogowonto. Itu semua merupakan sebuah anugerah, yang dimiliki oleh Desa Semawung,” jelasnya.
Ke depan rencananya tidak hanya menyajikan wahana edukasi outbond, namun juga akan digabung dengan Paket Wisata Religi Masjid Tiban Jatisalam, yang ada di desa itu.
“Konsepnya kita bikin desa wisata, mengembangkan wisata, bikin pokdarwis, karena dekat dengan sungai air melimpah, maka dikembangkan menjadi desa wisata,” jelasnya.
Selain spot yang sudah ada, untuk menambah daya tarik pengunjung, Pokdarwis Dewi Mass juga telah menambah wahana outbond menjadi wahana edukasi kebun kelengkeng dan coklat, yang ada tak jauh dari lokasi.
“Itu sebagai sarana edukasi tambahan bagi kunjungan anak-anak dan kewirausahaan bagi pelajar serta dewasa,” katanya.
Guna melengkapi sarana, pihaknya juga telah membuat tracking terapy batu kali batu putih, sepanjang 75 meter dari rencana target 150 meter, sebagai sarana pengobatan akupuntur.
“Kita juga menyediakan kuliner mengangkat potensi makanan lokal, seperti ambeng dan ingkung ayam kampung khas tradisional. Juga makanan khas Desa Semawung seperti gebleg dan clorot, serta fasilitas home stay serta camping serta lokasi flora fauna berupa tiga ular besar,” tutupnya.
(Widarto)