
Mahasiswa dari Fakultas Peternakan menimba ilmu dan penelitian di Gunung Kelir Farm (wid)
Kaligesing | bagelenchannel.com – Selain tersohor sebagai penghasil buah manggis, durian, duku dan memiliki banyak obyek wisata, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, juga terkenal sebagai sentra budidaya Kambing Peranakan Etawa Kaligesing.
Dari data yang ada menyebutkan bahwa kambing Peranakan Etawa merupakan hasil persilangan kambing Etawah asal Jamnapari India dengan kambing Benggala (benggolo). Kambing Etawah didatangkan sekitar tahun 1900-an guna mencukupi kebutuhan susu kambing bagi orang-orang Belanda di Indonesia.
Kambing jenis ini memiliki postur tubuh yang tinggi, panjang dan agak ramping. Bahkan kambing Peranakan Etawa jantan mampu tumbuh hingga mencapai tinggi 100 centimeter, panjang 90 centimeter, dan berat 90 kilogram. Warna bulu bervariasi, dengan warna dominan putih dan warna corak coklat maupun hitam. Jenis kambing ini memiliki postur tubuh paling tinggi dan paling besar diantara jenis kambing-kambing pada umumnya.
Tak mengherankan jika banyak orang yang berkeinginan untuk membudidayakannya. Selain memiliki kebanggaan tersendiri, memelihara kambing Etawa juga memiliki prospek cerah, karena memiliki harga jual tinggi, bahkan sering diadakan Kontes Kambing Etawa Kaligesing hingga tingkat nasional.

Untuk menjawab banyaknya permintaan warga masyarakat yang akan belajar Budidaya Kambing Peranakan Etawa Kaligesing, seorang warga Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing bernama Sugiharto (42) dari Gunung Kelir Farm membuka paket rekreasi sambil belajar budidaya Kambing Etawa.
“Berbagai paket menarik rekreasi sembari belajar pengetahuan dasar mengenai cara beternak Kambing Etawa serta pembudidayaannya kami tawarkan untuk masyarakat umum. Di sini kami akan berbagi Ilmu serta pengalaman mengenai Budidaya Kambing Etawa,” ungkapnya.
Lebih jauh Sugiharto menjelaskan dalam paket itu berbagai hal mengenai Kambing Etawa, mulai dari sejarah jenis hingga teknik dasar untuk memelihara Kambing Etawa akan didapat oleh para peserta.
“Kami mencoba memberikan sharing pengetahuan praktis cara budidaya ternak Kambing Etawa serta mengajak langsung melihat tata cara tradisional para peternak di sentra asal Kambing Etawa dalam memelihara sehari-harinya,” imbuhnya.
Adapun paket yang ditawarkan mulai dari Paket Pemula belajar selama 3 hari, Paket Medium belajar selama 14 hari dan Paket Profesional selama 30 hari. Meski demikian untuk mengikutinya, baik atas nama perorangan maupun kelompok dengan biaya cukup terjangkau. Bagi peserta yang jauh rumahnya, juga tersedia home stay untuk tempat tinggal peserta selama mengikuti pelatihan.
Baca juga: Kontes Kambing Kaligesing Ajang Seleksi Bibit Unggul
Pelatihan dipusatkan di Kandang Kambing Etawa Edukasi yang berada di RT 07/RW 01 Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Selain masyarakat umum, Gunung Kelir Farm juga sering menerima para mahasiswa untuk melakukan serangkaian penelitian dan praktek lapangan setelah memperoleh materi dari mata kuliah tertentu. (Widarto)