Kaligesing | bagelenchannel.com – Wilayah Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, memang layak sebagai daerah wisata andalan di Kabupaten Purworejo. Sebab tak hanya memiliki obyek wisata dan panorama, yang menawan, seperti goa, air terjun juga bukit. Namun warga masyarakat Kecamatan Kaligesing masih kental dengan tradisi dan budayanya yang unik.
Salah satu tradisi yang masih dilestarikan dan dikembangkan hingga saat ini, adalah tradisi Jolenan, seperti yang dilakukan oleh warga masyarakat Dusun Jeketro, Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Minggu (01/04/2018).
Gelaran tradisi Jolenan Rajaban itu dihelat setiap dua tahun sekali. Tradisi nan unik itu digelar dengan cara mengarak hasil panen buah berupa durian, manggis, duku dan lainnya, kemudian didoakan bersama di Balai Pedukuhan setempat lalu membagikanya kepada warga sekitar sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas limpahan rejeki yang diberikan.
Diungkapkan oleh Kepala Desa Kaligono Suroto, bahwa tak hanya di Desa Somongari, ternyata di Desa Kaligono juga terdapat tradisi Jolenan, yang digelar di setiap bulan Rajab selama dua tahun sekali.
Lebih jauh dijelaskan, bahwa tradisi Jolenan dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat, yaitu adanya panen hasil bumi yang berlimpah dari Alloh, berupa durian, manggis, duku dan lain sebagainya.
“Oleh karenanya warga masyarakat mengeluarkan walimahan sodaqohan sebagai wujud rasa syukur,” katanya.
Selain itu juga sebagai bentuk syukur atas terselesaikannya pembangunan jalan rabat beton, yang menghubungkan antara Desa Kaligono dengan Desa Hulosobo. Pembangunan jalan desa itu bersumber dari bantuan gubernur (Bangub) tahun 2017 sebesar RP 300 juta.
“Jalan itu sangat mendukung akan segera dibukanya obyek wisata baru, yaitu Bukit Condong, Desa Kaligono,” imbuhnya.
Disebutkan, bahwa dalam kegiatan itu terdapat delapan Jolen yang dibuat oleh warga sebagai kegiatan rajaban. Satu Jolen dibuat mewakili satu dasawisma yang ada. Di tahun-tahun mendatang diharapkan jumlah jolen akan bertambah, karena jika satu desa ikut menggelar tradisi Jolenan maka akan terdapat 73 Jolen karena terdapat 73 dasawisma.
Baca juga: Jolenan Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
Tradisi Jolenan sendiri digelar dengan dimaknai sebagai wujud rasa syukur, yaitu ojo lali dengan sang pencipta, atas nikmat rejeki yang diberikan. Selain sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Desa Kaligono berharap ke depan tradisi unik tadi sebagai daya tarik wisata. (Widarto)