Purworejo | bagelenchannel.com – Dengan dikukuhkannya Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Kabupaten Purworejo, merupakan suatu hal yang dinilai oleh Asisten Deputi Pengembangan Peran Mayarakat Kementerian Koperasi UKM RI Hariyanto, SSos, MM, sebagai langkah maju Purworejo dalam menyongsong masa depan dunia kewirausahaan serta mengembangkan usaha yang terus berinovasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi Pengembangan Peran Mayarakat Kementerian Koperasi UKM RI Hariyanto, SSos, MM, di hadapan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Kabupaten Purworejo yang baru saja dilantik, serta peserta pelatihan kewirausahaan, baru-baru ini.
“Sekaligus saya juga berpesan kepada para peserta, yang saat ini sedang mengikuti pelatihan ketrampilan, untuk jangan berhenti berwirausaha, akan tetapi harus terus berupaya menjalankan usahanya secara berkelanjutan dan terus dikembangkan menjadi sebuah usaha yang besar. Terus berusaha dan pantang menyerah,” katanya.
“Saya minta untuk selalu menjalin komukasi yang baik. Bisa melalui HP atau pertemuan-pertemuan, jika menemukan kesulitan dalam melakukan praktek, segeralah konsultasi. Di sini gunanya komunikasi untuk membantu dalam mengatasi permasalahan, jika menemukan kesulitan dalam tindak lanjut kegiatan dari hasil pelatihan ini. Kami perlu ingatkan agar jangan berhenti berlatih, setelah mengikuti pelatihan teruslah berlatih kembangkan diri untuk kreatif menghasilkan pendapatan,” tandasnya.
Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggara Dra. Titik Mintarsih, MPd, dalam laporannya, menyebutkan bahwa kegiatan pelatihan dan pengukuhan GKN Kabupaten Purworejo merupakan program dari Kementerian Koperasi Republik Indonesia. Adapun bentuk pelatihannya berupa vocasional ketrampilan teknis Sumber Daya Manusia (SDM), KUMKM bidang pengolahan lele, kerajinan limbah kayu dan kompetensi bagi kasir koperasi. Tujuannya untuk mengentaskan kemiskinan yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat.
“Masing-masing peserta akan langsung praktek membuat beberapa souvenir dari limbah kayu seperti miniatur mobil, gantungan kunci, dan lain-lain sebagainya. Sedangkan untuk boga akan mengolah lele menjadi aneka olahan kering seperti krispi lele, krispi jamur, dan lain-lain. Untuk kasir akan dilatih manajenen berbasis kompetensi. Harapannya dapat meningkatkan ketrampilan untuk menyambut adanya bandara internasional,” katanya.
(Widarto)