Bayan | bagelenchannel.com – Stok gas elpiji 3 kilogram selama Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1439 H, di wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ada penambahan sebesar 10 persen. Hal itu dilakukan sebagai tindak antisipasi adanya kekurangan barang di pasaran. Mengingat pada Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri biasanya terdapat peningkatan permintaan terhadap gas elpiji 3 kilogram dari masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Purworejo Sri Suhartini, saat melakukan pemantauan di agen gas elpiji di daerah Batoh, Kecamatan Bayan, beberapa waktu lalu.
“Pasokan gas elpiji 3 kilogram bagi masyarakat sasaran dipastikan aman selama Ramadhan 2018. Pertamina telah menambah jumlah pasokan hingga 10 persen dari ketersediaan normal,” katanya.
Lebih jauh Sri Suhartini menjelaskan bahwa pada saat ini masyarakat semakin dimudahkan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Setidaknya setiap desa telah memiliki pangkalan, bahkan di beberapa tempat ada lebih dari 1 pangkalan.
“Gas elpiji 3 kilogram selama puasa nanti disediakan sebanyak 489.000 tabung. Jumlah itu lebih banyak bila kita bandingkan dengan stok gas elpiji 3 kilogram yang hanya sebanyak 444.840 tabung,” tambahnya.
Meski demikian diakuinya, bahwa selama ini masih ada beberapa keluhan dari warga masyarakat terkait dengan ketersediaan barang dan ketidaksesuaian harga di pasaran. Dalam hal ini Sri Suhartini menilai bahwa sebenarnya permasalahan berada di pengecer. Sebab selama ini dari Pertamina sendiri telah ditetapkan harga eceran 1 tabung gas elpiji 3 kilogram sebesar Rp 15.500,00.
“Memang masih ada yang harganya diatas itu, tapi perlu dipastikan kalau itu tidak di pangkalan tapi di pengecer,” jelasnya.
Sementara itu, Pengelola PT Dian Patra Rajasa Ida Nurdiana, selaku agen resmi Pertamina mengatakan bahwa gas elpiji 3 kilogram, yang ada selama ini pembagiannya di tingkat pangkalan meliputi 50 persen untuk masyarakat, 25 persen untuk pelaku UMKM dan 25 persen sisanya ke pengecer.
“Dari kami untuk ke pangkalan satu tabungnya seharga Rp 14.750,00 dan harga di pangkalan sebesar Rp 15.500,00. Tapi kalau sudah sampai pengecer memang ada perbedaan lagi harganya,” katanya.
Dijelaskan juga bahwa selama ini agen yang dikelolanya mensuplai 170 pangkalan. Sebagian besar pangkalan telah diwajibkan menyediakan gas elpiji 5 kilogram. Hal itu dimaksudkan untuk melayani kebutuhan gas elpiji seiring dengan adanya kebijakan Bupati yang menghimbau agar PNS dan karyawan BUMD mengalihkan penggunaan gas elpiji 3 kilogram ke gas elpiji 5 kilogram. (Eko Mulyanto)