
Tiga Gunungan Tumpeng hasil bumi diarak keliling Desa Tamansari (wid)
Butuh | bagelenchannel.com – Tiga Gunungan Tumpeng yang terbuat dari hasil bumi sumbangan warga diarak keliling Desa Tamansari, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (01/05/2018). Tumpeng tersebut menjadi salah satu pengisi kegiatan Grebeg Nusantara dan Kirab Merah Putih, yang digelar oleh Dewan Majelis Dzikir Al-Karomah Cabang Purworejo bersama Banser Purworejo. Kirab dalam rangka rangkaian kegiatan Istighosah Kubro/Khataman Kubro/Sodaqoh Kubro/Selamatan Kubro itu, diikuti oleh Laskar Jamaah Al-Karomah, ratusan kader GP Ansor bersama jajaran TNI, Polri, Perwakilan Ormas, pegiat seni serta ratusan siswa-siswi perwakilan sekolah se-Kecamatan Butuh.
Grebeg Nusantara dan Kirab Merah Putih dilakukan dengan mengambil star dari halaman SMK Negeri 6 Purworejo dan menyusuri jalan-jalan desa sejauh kurang lebih 3 kilometer, dengan finish Lapangan Desa Tamansari. Sebelum kirab dilaksanakan, peserta menggelar apel bersama, tak tanggung-tanggung bertindak sebagai inspektur upacara adalah Komandan Kodim 0708 Purworejo Letkol Inf Muchlis Gasim, SH, MSi.

Usai melakukan kirab, peserta berbaur bersama ribuan jamaah Al-Karomah Purworejo yang sudah memadati lapangan Desa Tamansari guna mengikuti Istighosah Akbar serta pengajian yang disampaikan oleh Drs. Abah Gigi Kusiyaji atau yang akrab disebut Abah Santri asal Sukorejo, Kabupaten Tegal, yang juga sebagai pimpinan nasional Istighosah Al-Karomah.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Kyai Miftahul Birri, yang juga sebagai Ketua Jamaah Al-Karomah Purworejo mengatakan, bahwa Istighosah Akbar atau yang sering disebut Khataman Kubro/Sodaqoh Kubro dan Selamatan Kubro itu merupakan serangkaian kegiatan akbar yang rutin dilakukan dalam setiap tahunnya.
“Ini kegiatan istighosah yang ke dua belas di tahun 2018 ini,” ucapnya.
Lebih jauh dijelaskan, bahwa kirab merah putih sengaja digelar sebagai bentuk perwujudan cinta tanah air. Adapun gunungan tumpeng dimaknai sebagai bentuk rasa syukur nikmat dan rizky yang telah diberikan di dunia.
“Bukan diperebutkan, namun dimakan bersama, yang diyakini bisa mendatangkan berkah karena telah didoakan,” tambahnya.
Seperti tahun sebelumnya, kegiatan Istighosah Akbar kali ini juga diisi dengan berbagai kegiatan lain, seperti Kirab Merah Putih, Pengajian Akbar, juga dilakukan pementasan kesenian kuda lumping, serta pertunjukan wayang kulit semalam suntuk.
Kyai Miftahul Birri juga menerangkan bahwa kegiatan istighosah itu digelar diisi dengan amalan Asma’ul Husna dan selamatan desa. Diharapkan istighosah itu dapat memberikan berkah, keselamatan, serta pengampunan bagi Jamaah Al-Karomah dan warga Desa Tamansari. Selain itu kegiatan tersebut sebagai salah satu ungkapan rasa syukur terhadap Alloh SWT atas rejeki yang telah diberikannya.
“Tujuan istighosah juga sebagai permohonan keselamatan dunia akherat, mendapat ketenangan jiwa/hidup, dan ketenangan lahir maupun batin,” paparnya.
Usai dilakukan pengajian, ribuan warga masyarakat yang hadir saling berebut tumpeng hasil bumi, yang telah didoakan. Mereka berebut tumpeng dengan tujuan untuk ngalap berkah. (Widarto)
Lihat Video: