Kutoarjo | bagelenchannel.com – Gotong royong merupakan intisari dari dasar negara Pancasila. Hal itu juga merupakan tanggung jawab untuk membangun bangsa ke depan, yang harus dilakukan dengan cara musyawarah dalam memutuskan suatu persoalan dan gotong royong dalam bekerja. Gotong royong harus dimaknai bukan hanya sebagai slogan, sebatas kata-kata, atau bahkan jargon. Maka gotong royong harus di aktualisasikan dengan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Gotong royong harus diwujudkan dalam sebuah tindakan yang nyata.
Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Purworejo Gentong Sumharjono, SSos, MM, saat mewakili Bupati Purworejo, sebagai Pembina upacara dalam kegiatan Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-15 dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-46, di Lapangan Desa Wirun, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, belum lama ini.
Lebih lanjut Gentong Sumharjono, SSos, MM, mengakui bahwa memang tidak mudah untuk menjalankan semangat gotong royong di tengah-tengah kecenderungan berkehidupan sekarang, yang semakin individualistis dan cenderung kompetitif.
“Apalagi masih banyak dari kita yang menyukai bekerja sendiri-sendiri dibandingkan bekerja bersama-sama. Ego daerah, ego sektoral lebih menonjol dibandingkan sinergi dan kerjasama,” katanya.
Relevan dengan hal tersebut Gentong Sumharjono, SSos, MM, Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) menjadi sebuah momentum untuk mengingatkan semua pihak tentang arti penting gotong royong, terutama kepada generasi penerus yang akan memikul sejarah ke depan. Semangat gotong royong memang harus ditanamkan sejak dini dalam proses pendidikan anak-anak.
“Kita harus terus menanamkan semangat gotong royong kepada anak-anak kita, kepada generasi muda kita, sebab merekalah pemilik masa depan bangsa ini. Generasi muda diharapkan senantiasa bermusyawarah dalam memutuskan dan gotong royong dalam bekerja. Itulah sebabnya semangat gotong royong harus diajarkan melalui kegiatan praktik-praktik, yang nyata dan bukan sekedar wacana,” harapnya.
Pada kesempatan itu pula Gentong Sumharjono, SSos, MM, menambahkan bahwa terkait dengan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-46, tentunya gerakan PKK sebagai wadah aktivitas sosial kemasyarakatan bagi keluarga, memiliki sejarah yang panjang. Selama 46 tahun pelaksanaan Gerakan PKK dalam mendukung proses pembangunan bangsa, ternyata telah menunjukkan keberhasilan yang mendapat pengakuan dan penghargaan dari lembaga-lembaga nasional maupun internasional.
“Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, ijinkan saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh jajaran Tim Penggerak PKK dan para kadernya, yang telah bekerja keras demi mendukung peningkatan kualitas bangsa melalui upaya-upaya yang diarahkan dalam memberdayakan kesejahteraan keluarga,” tuturnya.
Ditambahkan oleh Ketua Panitia Penyelenggara Kabid Pemberdayaan Masyarakat Drs. Sumaryo, MM, mengatakan bahwa pelaksaaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ini melibatkan seluruh elemen masyarakat dan lembaga kemasyarakatan dengan mendapat dukungan pemerintah dan non pemerintah.
“Kegiatannya antara lain gebrak gotong royong kerja bakti serentak se-Jawa Tengah. Untuk Kabupaten Purworejo kerja bhakti dipusatkan di Desa Wirun, Kecamatan Kutoarjo. Juga kegiatannya berupa penampilan kesenian tradisional, pasar murah, dan lomba gotong royong masyarakat,” katanya.
Dalam upacara itu juga diserahkan bantuan peralatan kebersihan berupa alat-alat tolkid. Sekaligus diserahkan hadiah lomba gotong royong antar dusun di 53 desa merah yang tersebar di 16 kecamatan. Masing-masing kecamatan diambil juara I, II, dan juara III, sehingga penerima hadiah sebanyak 48 dusun. (Widarto)