Purworejo | bagelenchannel.com – Di tengah persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini keahlian serta kreatifitas menjadi tuntutan hidup untuk tetap bisa bertahan guna menciptakan peluang kerja dan mendapatkan hasil yang maksimal. Mungkin itulah yang dilakukan oleh sejumlah anak-anak muda kreatif yang tergabung dalam Komunitas Rumah Kertas Indonesia. Mereka menjadikan kertas sebagai media pembelajaran maupun karya seni yang unik dan menarik. Komunitas yang didirikan pada tahun 2010 itu bermarkas di Kelurahan Cangkreplor, RT 02/RW 02, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Mungkin bagi sebagian besar orang, saat menemui adanya limbah kertas yang sudah tidak terpakai hanya akan dijual ke loak, bungkus makanan atau bahkan dibuang begitu saja ke keranjang sampah. Akan tetapi tidaklah demikian bagi para anggota Komunitas Rumah Kertas Indonesia tersebut. Justru di tangan merekalah, limbah kertas yang sudah tak terpakai itu akan dijadikan sebuah kerajinan unik dan sangat menarik serta memiliki nilai ekonomis tinggi.
Dari penuturan salah seorang trainer di Komunitas Rumah Kertas Indonesia Bambang Setiawan (33), bahwa kegiatan komunitas mulai berkembang pada tahun 2013 lalu. Berbagai jenis serta bentuk kerajinan mulai laris di pasaran dan banyak diminati oleh konsumen.
“Kerajinan yang dihasilkan meliputi miniatur sepeda motor, traktor, mobil, gantungan kunci, miniatur Tugu Jogja, miniatur Masjid Agung Purworejo, miniatur Bedug Pendowo Purworejo yang konon merupakan bedug terbesar di dunia, bonsai, vas bunga, guci dan berbagai jenis kerajinan lainnya. Berbicara mengenai harga dari produk kerajinan limbah kertas itu cukup bervareasi, mulai dari harga yang paling murah Rp 3 ribu hingga Rp 300 ribu,” katanya.
Sebagian besar dari hasil kreasi unik itu berbahan baku dari limbah kertas koran bekas. Luar biasanya produk kerajinan para anggota Komunitas Rumah Kertas Indonesia komunitas itu tidak hanya dipasar lokal Purworejo dan sekitaranya, namun telah merambah hingga ke kota-kota besar lainnya.
“Seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Bahkan hingga kota-kota di Sumatera dan Kalimantan. Saking larisnya terkadang kami sampai menolak pesanan karena keterbatasan waktu dan tenaga,” tambahnya.
Tak sebatas hanya memproduksi kerajinan dari kertas, namun Komunitas Rumah Kertas Indonesia juga acapkali memberikan materi pelatihan kepada siapa saja yang ingin belajar membuat kerajinan berbahan baku dari limbah kertas itu. Sudah banyak pihak yang mengundang untuk memberikan pelatihan, seperti beberapa sekolah, ibu-ibu PKK, karang taruna, maupun workshop untuk masyarakat umum. (Widarto)