
Dalam Pentas Akbar itu, para Duta Seni Purworejo akan membawakan Tari Garapan Greget lan Gumregah. (Wid)
Purworejo | bagelenchannel.com – Duta Seni Purworejo akan menggelar Pentas Akbar di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, pada tanggal 24 Juni 2018, pukul 09.00-15.00 WIB. Pementasan tersebut bersifat terbuka untuk umum, sehingga diharapkan dapat dinikmati oleh semua warga masyarakat yang ingin menontonnya.
Dalam Pentas Akbar itu, para Duta Seni Purworejo akan membawakan Tari Garapan Greget lan Gumregah, yang merupakan buah inspirasi dan dikemas indah dalam citarasa cinta, satu jiwa serta semangat kebersamaan, merajut citra Kabupaten Purworejo menyongsong Romansa Purworejo 2020 untuk Indonesiaku.
Tari Garapan Greget lan Gumregah, menampilkan berbagai potensi Purworejo baik dari seni budaya, destinasi wisata, tokoh pahlawan nasional maupun hasil buminya. Mulai dari tari Dolalak, tari Jaran Kepang, batik, tokoh WR Supratman, durian, manggis, kue lompong, clorot, kerajinan bambu, arca emas yang ada di Goa Seplawan dan lain sebagainya, yang dikemas menjadi sebuah garapan unik dan menarik.
Menurut keterangan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Agung Wibowo, bahwa pagelaran itu digarap bersama oleh seniman dan seniwati muda Kabupaten Purworejo.
“Sementara itu kami dari Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, memfasilitasinya. Pentas Akbar ini dikelola oleh Lentera Art, disutradarai oleh Melania Sinaring Putri, Penata Tari Melania Sinaring Putri, Danang Nur dan Wibi, serta Penata Iringan oleh Anon Suneko, MSn,” katanya.

Lebih jauh disampaikan, melalui garapan tersebut akan ditunjukkan bahwa Bumi Bagelen, yang kemudian menjadi Kabupaten Purworejo, mengusung harapan dapat menjadi pilar kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan indahnya Bhineka Tunggal Ika dengan “ruh“ cinta serta kebersamaan.
“Kami juga akan menguatkan fakta tentang Sang Inspirator WR Supratman yang lahir di Dusun Trembelang, Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, dengan biolanya mengetuk sukma, membangunkan jiwa, membangunkan badan untuk Indonesia Raya,” tambahnya.
Di sisi lain, Sutradara Melania Sinaring Putri, mengatakan bahwa melalui pertunjukkan seni, rasa dapat diungkapkan dan pesan dapat disampaikan dengan indah. Sebuah jalinan komunikasi yang berproses dari sambung rasa, sambung nalar dan sambung kerja untuk bersama mewujudkan harapan. Sebuah harmoni kehidupan anak manusia dengan alam yang dianugerahkan Gusti Kang Akarya Jagad.
“Ada juga nantinya, Penampilan dan Workshop Kuda Kepang dan tari Dolalak, oleh sebab itu, harapan kami dari pementasan ini bisa menjalin tali silaturahim semakin erat dan memberikan pesan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.
(Widarto)