Bagelen | Bagelenchannel.com – Sedikitnya delapan tim hadroh perwakilan kelas 7 dan 8 SMP N 17 Purworejo, ikut ambil bagian dalam gelar Festival Hadroh Klasik SMP N 17, pada kamis (7/6/2018) lalu. Festival hadroh digelar sebagai acara puncak kegiatan pesantren kilat bulan ramadhan yang digelar pihak sekolah. Tampak peserta hadroh, dengan piawai melantunkan sholawat yang diringi musik hadroh klasik dengan trampil, sementara ratusan siswa lain baik dari kelas 7 dan 8 bersorak sorai memberikan semangat terhadap perwakilan kelas mereka yang sedang tampil. Tak hanya festival hadroh, para siswa kelas 7 dan 8 SMP N 17 juga mengikuti tadarus al qur’an secara bersama dan mengikuti lomba mewarnai serta lomba melukis sebelum festival hadroh digelar.
“Kegiatan ini sudah berjalan selama tiga tahun, yang merupakan agenda dari kegiatan pesantren kilat dan ini merupakan inti acara pesantren kilat. Adapun pesantren kilat itu kami gelar selama tiga hari, dengan kegiatan dihari pertama yaitu kajian agama, hari kedua zakat fitrah dan hari terakhir festival hadroh tingkat smp,” tutur Ketua Panitia, Ahmad Nur Cholis, saat ditemui dilokasi.
Dikatakan, gelaran festival hadroh itu digelar dengan tujuan untuk mencari bakat bakat pada siswa dalam bidang seni budaya hadroh, dimana pada tahun 2018 ini siswa SMPN 17 telah berhasil menjuarai festival haroh tingkat kabupaten dan menjuarai tingkat propinsi yang digelar di kabupaten Temanggung, yang digelar belum lama ini .
“Oleh karena itu dengan kegiatan ini kami mencari bakat siswa agar siswa bisa mendapatkan pretasi tidak saja dibidang akademis namun juga dibidang non akademis, karena nilai dan manfaatnya sangat besar sekali dirasakan oleh anak anak,” ujarnya.
Dijelaskan, SMP N 17 Purworejo adalah sekolah SMP berstandar nasional dengan berbasis seni budaya, yaitu sekolah SMP berwawasan seni budaya.
“Maka kami SMP N 17 telah menganggarkan anggaran sekolah untuk memajukan sekolah dibidang seni budaya. Yaitu khususnya dibidang seni hadroh, karawitan, drumb band dan lainya, dan kami sebagai guru agama memang di amanati untuk membuat sekolah hadroh sendiri yang telah rutin dilaksanakan pada hari selasa dan sabtu setelah kegiatan belajar selesai hingga jam 4 sore, dan kami mendatangkan pelatih dari luar untuk lebih memantabkan anak anak untuk ikut sekolah hadroh ini,” jelasnya.
Pihaknya berharap, kedepan kegiatan ini bisa berjalan terus setiap tahunnya dan menjadi puncak kegiatan dalam pesantren kilat, dan bisa diikuti oleh SMP SMP lain.
“Dimana dimungkinkan ini merupakan baru digelar di smp 17, yaitu menggelar kegiatan festival hadroh secara internal disekolah,” katanya.
(Widarto)