Pandemi Covid 19 menimbulkan dampak pada semua orang, termasuk juga anak-anak. Adanya pandemi mengharuskan sekolah mengubah cara pembelajaran untuk peserta didik yang semula dilakukan dengan tatap muka beralih ke metode daring atau luring. Pandemi juga membatasi anak dalam bermain, ruang gerak anak menjadi sangat terbatas, kesempatan bertemu dengan teman sebayanya juga berkurang. Pada tulisan ini akan menguraikan bagaimana meningkatkan Kreatifitas dan semangat belajar anak dimasa pandemi. Dampak terlalu lama anak tidak bersekolah menyebabkan menurunnya semangat anak untuk belajar. Kebosanan anak dengan pembelajaran dengan media daring juga mulai dirasakan. Dibutuhkan inovasi cara belajar anak usia dini di masa pandemi, sehingga anak akan tetap semangat dalam belajar
PENDAHULUAN
Pandemi memberikan dampak di semua sisi kehidupan, termasuk di dunia pendidikan, tidak terkecuali pada pendidikan anak usia dini. Pembatasan sosial mengharuskan pembelajaran dilaksanakan dengan BDR (Belajar dari Rumah). Pembelajaran hanya dilakukan di rumah saja. Hal ini menimbulkan kebosanan dan menurunnya motivasi anak dalam belajar.
Belajar merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan setiap individu, bukan saja melibatkan penguasaan kemampuan akademik semata, tetapi melibatkan emosi, interaksi sosial, dan perkembangan kepribadian. Anak usia dini sangat membutuhkan proses belajar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Para ahli memberikan definisi yang beragam pada kata “belajar”. Belajar (learning) menurut Hilgard dan Bower adalah perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya secara berulang-ulang. Sementara Morgan mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman.
Anak usia dini merupakan usia peniru yang handal yang harus dimanfaatkan secara optimal untuk mendapatkan stimulus pembelajaran agar semua aspek perkembangan anak bisa berkembang dengan maksimal. (Septiani, Purnama, & Sumitra, 2019)
Selama pandemi pembelajaran dilakukan secara Daring maupun luring, Pembelajaran dengan metode Daring merupakan hal baru, apalagi bagi anak usia dini. Pembelajaran daring sangat jauh berbeda dengan pembelajaran tatap muka, dimana anak bisa bergerak bebas, bisa berinteraksi dengan guru dan teman sebayanya secara langsung. Ini seringkali menimbulkan rasa kesepian dan kebosanan pada anak, sehingga anak akan mudah marah. Dalam kegiatan BDR, biasanya guru memberikan tugas kepada anak untuk dikerjakan di rumah bersama orang tua, jenis tugas yang diberikan guru ini juga seringkali tidak menyenangkan hanya sekedar mewarnai, melipat, membuat hasil karya sesuai keinginan guru, sehingga anak tidak tidak ada motivasi untuk melaksanakannya.
Pembelajaran anak selama BDR, perlu beberapa strategi agar anak termotivasi dan senang belajar. PemilihanMedia untuk belajar anak selama BDR juga mutlak diperlukan sehingga kreatifitas anak akan terbangun.
PEMBAHASAN
Banyak tantangan dan hambatan dalam pembelajaran di masa pandemi. Guru dituntut bisa memberikan kegiatan yang bisa dilakukan anak di Rumah, Pemberian tugas kegiatan yang kurang menarik, dan yang berpusat pada ide guru akan menyebabkan anak kurang termotivasi dalam mengerjakannya, sehingga kreatifitas tidak akan terstimulasi. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan pemilihan media yang tepat yang bisa digunakan anak selama pembelajaran dimasa pandemi. Media tersebut dikenal dengan nama media loose part.
Menurut Helista (2019), bahwa loose part sendiri dianggap sebagai obyek atau bahan pembelajaran yang bersifat terjangkau karena berasal dari bahan-bahan terbuka, dapat dipisah dan disusun menjadi satu, mudah dibawa, dapat dijajarkan dan dipindah, fleksibel karena bisa digabungkan dengan bahan -bahan lain, dan dapat berupa benda alam atau benda sintetik Loose part dapat merangsang imajinasi anak untuk bermain, belajar dan bereksplorasi sesuai dengan keinginannya sendiri tanpa memerlukan keterlibatan orang dewasa yang bersifat kompleks.
Loose parts dapat menjadi alternatif yang tepat ketika anak harus belajar dari rumah, media loose part bisa ditemukan di rumah, di dapur, kamar mandi, kamar tidur, ruang tamu dan di sekitar rumah. Bahan-bahan tersebut antara lain: bumbu dapur seperti bawang merah,/putih, empon-empon, sendok, gelas,piring, tutup gelas, baju-baju,kain, benang, bantal, gayung, panci, sabun, tepung, batu-batuan, uang logam, daun-daun dsb. Dengan media ini anak akan bereksplorasi, bereksperimen dan munculah kreatifitas. Kreatifitas anak usia dini tentunya sangat beragam, anak yang memiliki kreatifitas yang baik akan memunculkan ide-ide atau imajinasi yang menarik. Menurut Danasee (2013) pengertian kreatifitas secara umum adalah bagian dari kegiatan berproduksi dan berkarya.
Dengan media loose parts, anak akan bermain dengan merdeka, mereka bebas berekplorasi, bereksperimen, menggabungkan, merakit, sehingga membentuk sebuah karya kreatifitas dan ini tidak akan membosankan . Tentunya peran guru dan orang tua di rumah sangat diperlukan sebagai fasilitator , yang akan memberikan dukungan agar anak termotivasi sehingga anak mampu memunculkan ide gagasan dan mewujudkannya dalam bentuk kreatifitas.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dengan menggunakan media loose parts/ bahan lepasan yang ada di rumah akan memunculkan kreatifitas anak dan meningkatkan motivasi belajar anak selama masa pandemi.
Saran
Pemberian tugas kegiatan selama BDR, sebaiknya menggunakan media loose parts yang banyak dijumpai anak di rumah yang bisa dipakai anak untuk melakukan eksperimen, eksplorasi untuk memunculkan kreatifitas.
Siti Muflihah
KB Mumpuni Purworejo, Mahasiswa Pendas Pasca Sarjana UPGRIS
The Covid 19 pandemic has an impact on everyone, including children. The existence of a pandemic requires schools to change the way of learning for students, which was originally done face-to-face and switch to online or offline methods. The pandemic also restricts children from playing, the space for children to move is very limited, the opportunity to meet their peers is also reduced. This paper will describe how to increase creativity and enthusiasm for children’s learning during the pandemic. The impact of not attending school for too long causes a decrease in children’s enthusiasm for learning. Children’s boredom with learning with online media is also starting to be felt. It takes innovation in early childhood learning methods during a pandemic, so that children will remain enthusiastic in learning