Guru sebagai pengelola proses pembelajaran memegang peran penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu, guru harus menguasai materi dan dapat menyampaikan materi dengan baik pula. Bayak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pemahaman peserta didik dalam memahami sebuah materi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan siswa sulit memahami materi yaitu metode pembelajaran yang membosankan, suasana belajar yang tidak menyenangkan, dan peserta didik merasa bosan. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan adanya penggunaan media pembelajaran sebagai sarana untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran agar proses belajar dapat berjalan dengan efektif.
Media pembelajaran adalah suatu alat yang berguna untuk memudahkan dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran tidak hanya memudahkan guru dalam menyampaikan materi, namun media pembelajaran juga dapat memudahkan peserta didik dalam menerima dan memahami pelajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan rasa keingintahuan dengan hal yang baru, membangkitkan motivasi belajar, bahkan dapat mempengaruhi psikologis terhadap peserta didik. Penggunaan media pembelajaran ini membutuhkan guru yang mampu menyelaraskan antara media pembelajaran dan metode pembelajaran.
Pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan karakterisktik peserta didik dan teknologi serta budaya yang sedang berkembang di masyarakat. Media pembelajaran yang baik untuk peserta didik sekolah dasar yaitu berisi materi pembelajaran dan mengandung unsur hiburan yang menyenangkan. Penggunaan media tidak harus menggunakan teknologi yang canggih namun dapat memakai atau memanfaatkan media sederhana yang ada di lingkungan sekitar kita. Pemanfaatan media yang ada di sekitar kita seperti yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut seperti kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah. Kearifan lokal adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis. Berdasarkan uraian di atas dilakukan wawancara terhadap salah guru SD terkait dengan penggunaan media berbasis kearifan lokal.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru di Sekolah Dasar, yaitu seperti pemahaman guru mengenai media pembelajaran berbasis kearifan lokal. Menurut guru media pembelajaran berbasis kearifan lokal yaitu pembelajaran yang menghubungkan dengan kearifan yang ada di lingkungan sekitar, seperti makanan daerahnya, tarian daerahnya, bahasanya dll. Tujuan penggunaan media yaitu agar peserta didik tidak terbawa oleh arus globalisasi, peserta didik dapat mempertahankan kearifan lokal, bahkan dapat mengembangkannya. Menurut guru penggunaan media berbasis kearifan lokal sangat bagus apabila diterapkan di Sekolah Dasar karena dapat menjadikan peserta didik dapat menjaga dan melestarikan kearifan yang ada di sekitarnya bahkan peserta didik juga dapat mengembangkannya, contohnya peserta didik dikenalkan pada salah satu makanan tradisional yang ada di daerah tersebut, lalu peserta didik dapat mengembangkan makanan tradisional tersebut melalui kemasan dan tampilan yang lebih menarik supaya dapat meningkatkan jumlah peminat dan harga jualnya.
Perbedaan antara penerapan media pembelajaran berbasis kearifan lokal dengan metode yang lain, menurut guru perbedaannya yaitu jika metode kearifan lokal yaitu harus menghubungkan dan mengenalkan kearifan dan ciri khas yang ada di lingkungan sekitar kita, namun pada metode yang lain hanya menekankan pada proses pembelajarannya seperti apa atau media pembelajaran yang seperti apa. Berdasarkan wawancara sekolah tersebut sudah menerapkan proses belajar menggunakan media berbasis kearifan lokal. Metode yang diterapkan pada mata pelajaran IPS mengenai makanan tradisional, pakaian adat, bahasa daerah, dan tentang lingkungan yang ada sekitar. Peserta didik diberikan tugas untuk membuat video dengan latar pasar tradisional yang berada di dekat sekolah tersebut. Video tersebut berisi wawancara dengan penjual makanan tradisional, bagaimana proses pembuatan makanan tersebut, dan apa saja bahannya. Sekolah tersebut juga menerapkan pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk membawa makanan tradisional yang ada di sekitar dan mempresentasikan di depan kelas. Respon peserta didik dengan diterapkan media pembelajaran berbasis kearifan lokal yaitu sangat positif, peserta didik jadi tahu bahwa kita memiliki kekayaan kearifan lokal yang bagus. Peserta didik juga dapat menerima dengan baik jika diterapkan dengan media tersebut. Kesulitan atau hambatan yang dihadapi guru dalam penerapan media berbasis kearifan lokal yaitu dalam menghubungkan materi dengan kearifan yang ada di lingkungan. Penggunaan media tersebut sudah efektif dan materi juga dapat tersampaikan dengan baik. Pesan yang disampaikan oleh guru yaitu penggunaan media pembelajaran berbasis kearifan lokal agar dapat dikembangkan lagi agar peserta didik dapat melestarikan bahkan dapat mengembangkan kearifan lokal di lingkungan sekitar yang mereka miliki.
Penulis : Dwi Nur Aisyah
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Instansi : Universitas Muhammadiyah Purworejo