Model Pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering And Mathematics) merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa diberikan suatu proyek untuk menyelesaikan permasalahan yang dilandasi dengan aspek-aspek STEM yaitu science, technology, engineering, and mathematics.
Pembelajaran berbasis STEM akan membentuk karakter peserta didik yang mampu mengenali sebuah konsep atau pengetahuan (science), dan menerapkan penetahuan tersebut dengan keterampilan (technology) yang dikuasai untuk menciptakan atau merancang suatu cara (engineering) dengan analisa dan berdasarkan perhitungan data matematis (mathematich).
Pembelajaran berbasis STEM menggunakan metode yaitu metode observasi, refleksi, diskusi, revisi, dan catatan lapangan dan dokumentasi. Model STEM sangat membantu siswa sekolah dasar untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) berbasis STEm bertujuan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa. Peningkatan keterampilan berpikir kritis mahasiswa dari siklus ke siklus didukung oleh perbaikan-perbaikan yang dilaksanakan oleh dosen baik dalam hal pengelolaan kelas dan pendampingan siswa secara berkelanjutan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Pendidik dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menerapkan strategi pembelajaran. Hal ini untuk memenuhi tuntutan agar siswa mempunyai sejumlah keterampilan yang dituntut era abad ke 21, yaitu mempunyai keterampilan berpikir kritis, kreatif, memiliki kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Pendekatan STEM juga bersifat ingin tahu terhadap informasi yang ada untuk mencapai suatu pemahaman yang mendalam.
Penerapan STEM memiliki peluang besar untuk melatih keterampilan berpikir siswa melalui karakteristiknya. Toto (2019) mengungkapkan bahwa penerapan pendekatan STEM untuk mengajarkan sains (IPA) banyak model pembelajaran yang dapat digunakan.
Salah satu model pembelajaran STEM yaitu ADDIE yang merupakan model desain pengembangan yang sistematik dan berpijak pada landasan teoritis desain pembelajaran. Model ADDIE ini adalah singkatan dari analisis (analyze), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Model ADDIE bergantung pada setiap tahap yang dilakukan dalam urutan yang diberikan, namun dengan focus pada refleksi dan iterasi. Model ini memberikan siswa pendekatan yang terfokus pada pemberian umpan balik untuk perbaikan terus-menerus.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa tujuan model penelitian pengembangan ADDIE adalah untuk menghasilkan produk yang baru diuji. Untuk menghasilkan produk yang baru diuji tersebut, maka perlu adanya tahapan kegiatan yang teedokumentasi dan terukur pada setiap tahapan.
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu pembelajaran PjBL berbasis STEM memberikan tantangan dan memotivasi siswa karena dapat melatih keterampilan berfikir kritis, analisis dan meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Oleh : Nurul Hidayati
Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purworejo