Dimasa pandemi Covid-19 ini banyak dampak besar pada berbagai sektor, tertamana pada dunia pendidikan. Dunia pendidikan juga merasakan dampaknya. Guru harus memastikan kegiatan pembelajaran harus tetap berjalan, mesti peserta didik harus berada di rumah. Solusinya guru harus menciptakan media pembelajaran yang inovatif dengan memanfaatkan media daring (online).
Pembelajaran jarak jauh yang selama ini kita jalani juga tidak lepas dari berbagai masalah, (1) Akses gadget yang tidak memadai, (2) kendala konektivitas pada internet, (3) tempat belajar siswa yang kurang kondusif, (4) tidak siapnya pendidikan dengan pembelajaran jarak jauh, (5) dukungan keluarga dan pihak sekolah terhadap kondisi belajar siswa saat ini, (6) kurangnya kemampuan siswa dalam pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan (7) kurangnya sumber berlajar yang memadai.
Pembelajaran Higher Order Thinking Skill (HOTS) mengajarkan siswa untuk berfikir lebih tinggi, dengan adanya HOTS siswa mampu berpikir kreatif dan kritis, bijaksana, mampu memecahkan masalah, membuat keputusan dan miliki karakter yang baik. HOTS dianggap sudah memberikan tatanan yang lebih tinggi dalam proses belajar mengajar, karena melalui pembelajaran berbasis HOTS diajarkan untuk terampil dalam berfikir yang melibatkan kemampuan analisis, evaluasi, dan sintesis sehingga mampu menciptakan pengetahuan yang baru.
HOTS mengacu pada keterampilan pikiran dalam menilai persoalan secara kompleks, maka HOTS dibutuhkan kemampuan untuk berfikir kritis dan kreatif. Melalui metode HOTS setiap siswa dituntut untuk berfikir keras dan mencari jawaban melalui informasi sederhana. Dengan menjadikan High Order Thinking Skill (HOTS) sebagai model pembelajaran di kelas, maka mahasiswa atau peserta didik nantinya akan terlatih untuk selalu melakukan analisis terhadap setiap informasi, mampu membuat keputusan, memecahkan masalah, dan yang terpenting mampu mengekspresikan diri secara akurat dan kreatif.
Sistem pembelajaran HOTS dimasa pandemi yaitu dengan diberikan soal tetapi yang kategorinya sulit, misal ada soal cerita tetapi jawaban tidak ada di cerita tersebut, untuk memunculkan kreatifitas dari siswa tersebut. Untuk meningkatkan soal-soal bertipe HOTS yaitu dengan memberikan latihan-latihan soal yang bertipe HOTS jadi kalau anak sudah terbiasa mengerjakan soal soal bertipe HOTS siswa akan paham mana soal yang bertipe HOTS mana yang tidak. Keterampilan proses ini dapat diartikan sebagai keterampilan guru dalam menyajikan pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkam bagi siswanya.
Pembelajaran ini berpusat pada siswa dan merangsang siswa untuk dapat menyelesaikan masalah. Model ini perlu dilatih sejak usia Sekolah Dasar (SD), mengapa? Karena untuk membuat siswa terbiasa dengan cara berfikir tingkat tinggi dan akan menjadi modal belajar untuk tingkat pendidikan berikutnya.
Penulis : Risma Mellynda Puspitaningtyas
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Instansi : Universitas Muhammadiyah Purworejo