Dalam dunia pendidikan, kita sudah tidak asing mendengar tentang pembelajaran tematik, terutama dalam Sekolah Dasar (SD). Pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan pembelajaran tematik terpadu atau yang seringkali disebut sebagai tematik integratif. Pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan di SD dalam kurikulum 2013 berlandaskan pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyebutkan, bahwa “Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.”
Pembelajaran tematik terpadu merupakan merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang mengaitkan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema. Dengan adanya pemaduan itu, peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik. Karakteristik dari pembelajaran ini adalah berpusat pada siswanya.
Namun saat ini, dengan adanya pandemi Covid-19 yang mewabah di seluruh dunia telah memaksa adanya perubahan dalam semua aspek kehidupan. Termasuk pula pada dunia pendidikan. Guna meminimalisir risiko penularan virus Covid-19, pemerintah membuat kebijakan untuk tidak melakukan kegiatan pembelajaran secara tatap muka. Kegiatan belajar mengajar yang semula dilakukan langsung, kini harus dilakukan secara jarak jauh melalui pembelajaran online atau daring. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini mau tidak mau harus diterapkan agar pembelajaran bisa tetap berjalan.
Pelaksanaan pembelajaran tematik juga harus dilakukan secara daring. Siswa diharuskan belajar dari rumah untuk menerima materi pembelajaran dari guru. Akibatnya guru dan murid tidak dapat bertemu secara langsung. Maka dari itu, penggunaan internet sangat penting disini. Guru biasanya memanfaatkan aplikasi WhatsApp, zoom meeting, google classroom, maupun google meet untuk memaparkan materi pembelajaran dan berkomunikasi dengan siswa. Guru harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada serta harus terus berinovasi menemukan terobosan agar materi yang diajarkan bisa sampai ke siswa. Penggunaan media video pembelajaran juga sering dijadikan alternatif untuk mengatasi kebosanan siswa yang belajar melalui layar kaca.
Diperlukan adanya sinergi antara guru, siswa, maupun orang tua dalam pelaksanaan pembelajaran tematik jarak jauh seperti saat ini. Tanpa adanya kerja sama, pembelajaran ini tidak akan efektif. Terlebih bagi siswa yang orang tuanya sibuk bekerja. Ketidakstabilan jaringan interet juga bisa menghambat pemerolehan informasi terkait pembelajaran. Kendala yang di dapat yaitu kesalahpahaman antara teori dengan pemahaman siswa.
Di masa pandemi seperti ini, dengan terbatasnya pertemuan antara siswa dengan guru maka akan membuat kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran pun terbatas. Dengan berkurangnya intensitas pertemuan siswa dengan guru di sekolah dan sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring akan menjadi kendala dalam pencapaian tujuan belajar. Di sini peran orang tua sangat penting dalam melengkapi proses pendampingan belajar anak-anaknya. Akan tetapi, jika kedua orang tua siswa sibuk bekerja maka cara yang bisa dilakukan adalah melakukan bimbingan melalui les privat, bimbingan belajar non formal, belajar kelompok, dan lain sebagainya. Namun perlu diingat bahwa pelaksanaannya juga harus tetap mengedepankan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, dan selalu menjaga jarak agar risiko penularan virus covid-19 ini dapat diminimalisir sekaligus siswa bisa mendapatkan materi pembelajaran dengan baik.
Penulis : Wahyu Puspita Sari
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Instansi : Universitas Muhammadiyah Purworejo