Pandemi covid 19 kini menjadi permasalahan baru didunia pendidikan. Pandemi covid 19 telah melanda berbagai penjuru didunia, hingga terhitung sekitar 193 negara yang mengalami wabah penyakit ini. Pemerintah di Indonesia telah mengeluarkan peraturan pembelajaran disaat pandemi covid 19. Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Surat edaran tersebut menjelaskan bahwa pembelajaran dilakukan di rumah dalam jaringan atau sering disebut dengan daring pada pendidikan kecakapan hidup. Wabah virus covid 19 memberi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan karena adanya penerapan social distancing sehingga pembelajaran harus dilakukan secara jaringan. Pembelajaran saat pandemi covid 19 berlangsung secara online. Pembelajaran daring merupakan salah satu langkah yang diambil pemerintah Indonesia untuk menghambat proses penyebaran virus covid 19.
Berdasarkan rapat koordinasi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dengan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian bahwa memastikan diberlakukannya penerapan pembelajaran dimasa pandemi covid 19 ini dapat berjalan sesuai kurikulum yang diterapkan dan terlaksana dengan baik. Pembelajaran secara daring merupakan salah satu pilihan yang harus dipilih dalam kondisi pandemi covid 19 sebagai salah satu cara pencegahan untuk melawan virus ini. Pembelajaran daring suatu jenis belajar yang dalam penyampaian bahan ajar kepada peserta didik melalui serangkaian jaringan internet untuk menyampaikan isi pembelajaran sebagai pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran daring diterapkan dengan tujuan menjaga keselamatan bersama, kesehatan siswa, guru, keluarga serta masyarakat luas. Tentunya dalam penerapan pembelajaran daring harus adanya kesiapan dari berbagai pihak .
Pembelajaran daring yang diterapkan di Sekolah Dasar dapat dilaksanakan dengan menggunakan Whattsap Group. Tetapi dalam pelaksanaannya masih memiliki banyak problematika. Adanya pembelajaran daring memunculkan problematika dalam pembelajaran, seperti kurangnya wawasan terhadap teknologi informasi sehingga orang tua menjadi kewalahan dalam mendampingi siswa. Padahal siswa Sekolah Dasar membutuhkan pendampingan dalam pembelajaran. Siswa harus menyelesaikan beberapa tugas yang harus dikumpulkan melalui whattsap group. Problematikanya saat pembelajaran daring berlangsung pada sesi kehadiran semua siswa menjawab hadir. Tetapi, saat pemberian tugas ataupun materi hanya sedikit siswa saja yang merespon hal tersebut. Hal inilah yang membuat pembelajaran daring tidak dapat berjalan semestinya.
Problematika pembelajaran daring juga dirasakan oleh guru sekolah dasar, karena guru sulit mengukur kecapaian ketuntasan dalam pembelajaran. Terkadang yang mengerjakan tugas siswa adalah orang tuanya sehingga guru kesulitan dalam memastikan hasil siswa itu pekerjaan orang tua atau siswa itu sendiri. Tugas yang sering dikerjakan orang tua menjadikan guru sulit dalam menganalisa tingkat kesulitan dan kecerdasan siswanya. Hal tersebut mengakibatkan lemahnya tingkat pemahaman siswa, karena tidak adanya interaksi langsung yang dilakukan guru.
Kondisi masyarakat juga merupakan salah satu problematika dalam pembelajaran daring. Pembelajaran daring juga terkendala oleh beberapa hal yaitu;
- Kendala sinyal didaerah perdesaan sehingga siswa sulit untuk mengikuti pembelajaran daring
- Hanya memiliki satu handphone dalam satu keluarga sehingga pembelajaran daring dirasa belum maksimal.
- Kurangnya kesabaran orangtua dalam membimbing anaknya sehingga anak lebih suka bermain daripada belajar dengan orang tuanya. Hal ini mengakibatkan orang tua yang menyelesaikan tugas anak.
- Keterbatasan kuota untuk pembelajaran
- Siswa kurang displin waktu
Peran orangtua sangat dibutuhkan dalam pembelajaran daring sebagai solusi yang terbaik dalam kondisi saat ini, dengan pembelajaran daring seperti ini hubungan siswa dengan orang tuanya akan menjadi lebih erat, orang tua lebih memperdulikan pendidikan, mengerti pembelajaran peserta didik serta orangtua selalui mendampingi anaknya dalam pembelajaran daring.
Selain problematika dalam pembelajaran daring juga memiliki dampak yang positif bagi guru dan siswa sekolah dasar, salah satunya yaitu guru dan siswa menjadi mengerti mengenai aplikasi pembelajaran seperti google meet, google classroom, zoom cloud meeting dan masih banyak aplikasi belajar lainnya. Pembelajaran daring juga bisa dilakukan secara fleksibel di rumah masing masing. Pesan dalam pembelajaran daring agar orang tua mengawasi anaknya dirumah, karena guru hanya dapat mengawasi disekolah saja. Guru juga harus meningkatkan kreatifitas dalam mengemas pembelajaran daring. Pembelajaran daring ditengah pandemi covid memang banyak memunculkan problematika, namun pandemi covid 19 ini memberikan banyak pembelajaran bagi dunia penidikan. Dalam upaya pemutusan mata rantai penyebaran covid 19 dunia pendidikan juga harus tetap menjalankan pembelajaran ditengah pandemi melalui pembelajaran daring sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Penulis: Sartika
Universitas Muhammadiyah Purworejo