Pembelajaran tematik yang berlangsung pada kurikulum 2013 yang pada dasarnya memusatkan pembelajaran pada siswa dengan menerapkan pembelajaran berkesinambungan antar berbagai mata pelajaran, dapat dikatakan sangat berbeda dengan pembelajaran yang ada pada Kurikulum 2006. Bahan ajar pada pembelajaran tematik sangat terbatas sehingga membutuhkan kreatifitas siswa untuk mengembangkan sendiri terkait materi tersebut.
Pembelajaran tematik sangat bermanfaat untuk meningkatkan cara berfikir kritis, kreatif, dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh siswa. Guru berperan sebagai jembatan ilmu yang mana siswa akan mengembangkan sendiri materi yang telah didapat dari guru.
Wabah covid yang melanda Indonesia sangat berpengaruh buruk bagi dunia pendidikan khususnya bagi siswa sd yang sangat membutuhkan bimbingan dasar dari guru. Pembatasan waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka menjadikan guru kesulitan dalam penyampaian materi. Orang tua yang seharusnya menjadi guru utama dirumah memiliki baragam keluhan yang mana mengarah pada kurangnya menguasai pembelajaran tematik. Pengetahuan yang seharusnya diperoleh siswa di rumah harus dilaksanakan di rumah tidak akan tercapai karena keterbatasan orang tua sehingga siswa dibiarkan saja. Pembelajaran tematik pada masa pandemi ini dirasa kurang efektif yang mengakibatkan materi yang diperoleh siswa hanya materi pokok tanpa pengembangan.
Nama : Rostika Anggraeni
Prodi : PGSD
Instansi : Universitas Muhammadiyah Purworejo