Masalah sosial merupakan sebuah kondisi tertentu di suatu masyarakat yang tidak diinginkan terjadi. Situasi seperti itu perlu adanya pemecahan masalah dan harus segera diatasi. Menurut pandangan pekerja sosial masalah sosial merupakan terganggunya fungsi sosial. Masalah sosial tidak hanya menyangkut pada satu atau dua orang saja akan tetapi melibatkan banyak orang atau masyarakat luas.
Tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan sekolah menjadi salah satu tempat di mana masalah sosial kerap terjadi. Seperti membolos saat pelajaran atau bahkan tidak masuk tanpa keterangan sangat mungkin terjadi. Masalah ini kemungkinan terjadi karena kurangnya kesadaran diri akan pentingnya menuntut ilmu dengan baik.
Tindakan tersebut dapat berakibat peserta didik tidak mendapat ilmu yang berguna bagi masa depan maupun akan mendapat teguran dari pihak sekolah. Adapun teguran maupun sanksi yang dijatuhkan, mulai dari paling ringan hingga sanksi yang paling berat. Bila teguran dan sanksi tidak membuahkan hasil, tindakan pencegahan seperti bimbingan kepada siswa akan dilakukan demi menjaga minatnya terhadap pelajaran sekolah.
Disamping itu, perselisihan juga bisa dimungkinkan terjadi di lingkungan sekolah, baik antara peserta didik maupun dengan warga sekolah lain. Bisa jadi karena adanya kesalahpahaman, emosi sesaat, ada yang merasa lebih hebat, dan ada pula karena pihak yang merasa dirugikan. Hal itu mungkin bisa diantisipasi dengan menerapkan sikap ramah dan baik kepada sesama.
Sementara itu, masalah sosial lainnya, kadang juga bisa dipicu oleh permasalahan sederhana, seperti tidak menghormati sesama warga sekolah, ada yang merasa beberapa pihak lebih unggul dan menyepelekan orang lain. Seyogyanya bisa diatasi dengan kesadaran penuh semua pihak, tidak peduli jabatan dan posisi, senior atau yunior, semua warga harus menyadari bahwa manusia adalah sama, maka hal tersebut akan dapat diminimalisir.
Bullying juga kerap menjadi masalah sosial di sekolah. Ada anak yang merasa lebih hebat dan superior serta ada anak yang memang tidak banyak melawan sehingga ia tidak berdaya saat dibully. Akibatnya salah satu anak akan menjadi pihak pembully dan pihak lainnya menjadi korban dibully. Antisipasi yang dapat dilakukan adalah dengan menanamkan pemahaman bahwa menghakimi, menyakiti, dan menyebarkan desas-desus orang lain adalah termasuk tindakan bullying.
Adanya masalah sosial di lingkungan sekolah dapat menyebabkan tidak kondusifnya atau tidak nyamannya suasana pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu diperlukan kerja sama semua pihak untuk menghilangkan atau mengurangi masalah sosial tersebut. Lebih menekankan tentang pentingnya hak, kewajiban, dan tanggung jawab secara bersama-sama. (*)
Oleh : Laila Miftakhul Atikhah
Penulis Adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.