
Pembelajaran secara daring atau dalam jaringan di berbagai jenjang pendidikan merupakan salah satu alternatif yang marak dilakukan di tengah Pandemi Covid-19. Tentu saja hal tersebut memberikan pengaruh, baik pengaruh positif maupun negatif. Sebenarnya tidak hanya siswa saja, namun pengaruh atau dampak tersebut juga dirasakan oleh guru dan orang tua.
Dilansir dari kemendikbud.go.id tertanggal (22/03/2020), terdapat beberapa daerah yang telah menerapkan pembelajaran secara daring sejak tanggal 16 Maret 2020. Penggunaan aplikasi seperti WhatsApp, Google Classroom, Zoom dan LMS (Learning Management System) adalah media yang dapat digunakan dalam sistem pembelajaran daring.
Secara positif, pembelajaran daring bersifat fleksibel karena bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun, menjalin lebih banyak interaksi antar anggota keluarga dan lebih memberi kebebasan siswa dalam berekspresi.
Namun demikian, semua itu tentu tidak luput dari dampak negatif, misalnya saja seperti banyak siswa yang mengeluhkan tentang kualitas jaringan yang buruk di masing-masing daerah tempat tinggal siswa, beban tugas yang diberikan guru terlalu banyak, kurang mampu memahami materi yang diajarkan guru, dan sebagainya.
Bahkan dari pihak keluarga (orang tua) terkadang juga mengeluhkan tentang hal ini. Pembelajaran secara daring juga berdampak terhadap pola kegiatan dalam keluarga khususnya orang tua yang memiliki anak usia dini atau SD tingkat rendah, yang mana anak-anak usia ini belum mampu mengatasi pola pembelajaran daring secara mandiri. Secara otomatis orang tua pun memiliki peran penting agar pembelajaran daring dapat terlaksana dengan baik. Seperti memantau belajar dan pengerjaan tugas anak secara intens melebihi ketika pembelajaran tatap muka.
Sedangkan sebagai seorang guru, perlunya memahami situasi dan kondisi setiap siswa yang berbeda-beda. Menjadi guru yang cerdas, kreatif dan berprestasi agar memudahkan siswa dalam menghadapi kesulitan pembelajaran daring dengan baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring memberikan pengaruh tersendiri dalam interaksi sosial antara siswa, orang tua dan guru. Antara ketiganya memiliki peran penting dan harus terjalin komunikasi yang baik agar kendala yang dihadapi dapat dicari jalan keluarnya secara bersama.
Karena karakteristik siswa yang berbeda-beda, maka guru harus sabar dan aktif dalam menyampaikan materi, serta perlu dukungan dari orang tua yang ikut serta dalam kesuksesan pembelajaran daring ini. (*)

Oleh : Aminatur Rodiyah
Penulis Adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.