Pendidikan pada hakekatnya merupakan faktor determinan dari sebuah penyelesaian masalah sosial dalam kehidupan sehari-hari. Karena tingkat pendidikan biasanya akan mencerminkan kematangan jiwa seseorang dalam cara berpikirnya untuk memecahkan permasalahan yang di hadapi.
Secara logika tidak akan sama cara pandang maupun cara penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh seseorang, yang memiliki tingkat pendidikan berbeda. Biasanya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin matang pula berbagai pertimbangan yang diambil sebelum memutuskan sesuatu. Dengan mempertimbangkan segala sesuatunya secara lebih cermat, dari berbagai sisi, atas dampak yang mungkin timbul sebelum mengambil keputusan yang cepat, tepat dan akurat.
Hal tersebut selaras dengan tujuan pendidikan itu sendiri, yang memungkinkan bagi seseorang untuk memikirkan suatu masalah, menimbang dengan informasi faktual, dan membuat keputusan yang tepat tentang masalah yang mereka hadapi dan di lingkungan komunitas mereka tinggal.
Dengan tingkat pendidikan yang baik maka banyak pihak berharap kompleksnya permasalahan sosial dan ekonomi yang muncul saat sulit seperti sekarang ini, dapat menyelesaikan dua permasalahan tadi tanpa terjadi konflik atau kekerasan. Sehingga bisa memunculkan sebuah solusi terbaik bagi semua pihak tanpa harus merugikan pihak tertentu.
Di sinilah pentingnya pemerataan pendidikan bagi warga masyarakat guna mencetak generasi baru yang handal dan berkualitas sebagai sumber harapan di masa mendatang. Namun demikian untuk mewujudkannya bukan sebuah pekerjaan yang gampang, karena disadari atau tidak masih banyak hambatan dan permasalahan di bidang pendidikan yang harus segera dituntasnya.
Meski telah ada program wajib belajar 9 tahun dan kini telah dilanjutkan dengan program wajib belajar 12 tahun, namun tak bisa dipungkiri masih ada beberapa faktor yang dipandang oleh para ahli diduga menjadi penyebab pendidikan di Indonesia belum sesuai harapan. Diantaranya seputar permasalahan mahalnya pendidikan, mutu pendidikan yang masih rendah, keterbatasan jumlah guru terampil, kurangnya bahan pembelajaran, fasilitas pendidikan yang masih kurang memadai serta masih rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan.
Nampak jelas bahwa masalah sosial dan ekonomi yang sering terjadi, dimungkinkan berkaitan erat dengan permasalahan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Diduga rendahnya mutu pendidikan dapat menyebabkan minimnya kualitas sumber daya manusia yang ada. Sehingga mereka terhambat dalam hal pengembangan keahlian dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di berbagai bidang.
Untuk mengatasi permasalah ini, setidaknya diperlukan kolaborasi yang baik antara kedua belah pihak, baik pemerintah sebagai pemegang kebijakan dengan warga masyarakat sebagai warga negara yang baik. Seyogyanya pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan tertentu dan memastikan untuk menerapkannya dengan benar. Di sisi lain, diperlukan juga adanya perubahan kesadaran warga masyarakat akan pentingnya peningkatan pendidikan bagi generasi penerus bangsa, guna bersama-sama pemerintah menciptakan generasi handal yang berkualitas.
Oleh : Nurhayati
Penulis Adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.