Pendidikan sebagai suatu sistem terbuka tidak lepas dari masalah, baik masalah mikro ataupun masalah makro. Guru memiliki peranan penting dalam mencerdaskan segenap kehidupan bangsa. Guru akan melakukan interaksi langsung dengan peserta didik dalam pembelajaran di ruang kelas. Melalui proses belajar dan mengajar inilah awal dari kualitas pendidikan. Artinya, secara keseluruhan kualitas pendidikan berawal dari kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di ruang kelas. Untuk keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru, diperlukan adanya standar kompetensi. Karena pentingnya peranan seorang guru maka guru juga menjadi elemen penting dalam menentukan tingkat kualitas pendidikan di Indonesia.
Kondisi pada pendidikan di Indonesia saat ini masih terbilang memprihatinkan, masih banyak dijumpai masalah-masalah dan isu-isu yang terjadi pada bidang pendidikan di Indonesia. Menurut UNESCO dalam Global Education Monitoring (GEM) pada 2016, menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia menempati peringkat ke 10 dari 14 negara berkembang dan kualitas guru di Indonesia menempati urutan ke 14 dari 14 negara berkembang di dunia. Hal ini dapat terbilang memprihatinkan bagi kondisi pendidikan di Indonesia saat ini. Bidang pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa dan negara. Terlebih lagi jika melihat data urutan kualitas guru di Indonesia menempati posisi paling akhir diantara negara berkembang lainnya.
Beberapa penyebab dari rendahnya kualitas guru tersebut salah satunya adalah kualifikasi guru yang belum memenuhi standar mutu pendidikan, rendahnya kualifikasi guru tersebut dapat berdampak pada menurunnya standar keilmuan yang berlaku. Bahkan jika kita melihat kasus di beberapa daerah banyak guru yang masuk tanpa adanya kualifikasi yang memenuhi dan melakukan kegiatan belajar mengajar kepada siswa. Hal ini akan memunculkan sifat malas pada para pendidik untuk melanjutkan ilmu pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Hal ini juga berkaitan dengan sistem rekrutmen guru yang tidak efektif sehingga berdampak pada kualitas guru tersebut.
Banyak dijumpai terdapat beberapa guru dalam menyampaikan materi pembelajaran hanya sekedar memenuhi kewajiban penyampaian materinya saja tanpa memperhatikan pemahaman siswa terhadap materi tersebut, hal ini akan berpengaruh terhadap pengetahuan serta minat belajar siswa, karena merasa materi yang diberikan terbilang sulit dipahami maka siswa tersebut akan cenderung tidak menyukai mata pelajaran yang diberikan. Guru yang malas dalam mengajar juga akan berpengaruh pada siswa, Siswa tersebut secara tidak langsung akan melakukan imitasi terhadap guru yang malas tersebut sehingga akan memberi dampak bagi para siswa untuk malas melakukan kegiatan pembelajaran. Selanjutnya juga banyak guru yang mengajar diluar bidangnya, karena kekurangan tenaga pendidik maka banyak guru yang diberikan tugas untuk mengisi dan mengajar pada sesuatu yang bukan bidangnya. Tentu hal ini dapat berpengaruh terhadap tidak optimalnya proses penyampaian materi dalam pembelajaran, berbeda tentunya dengan pelajaran yang di ajarkan oleh guru yang sesuai dengan bidangnya.
Lantas mengapa kualitas guru dapat mempengaruhi tingkat mutu pendidikan di Indonesia. Seperti yang sudah dijelaskan mengenai peran dan fungsi guru, guru memiliki peranan penting dalam memberikan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai pada para siswa. Bahkan jika kita amati dari sudut pandang sosiologi pendidikan, guru bukan hanya bertugas untuk memberikan pengetahuan dan mengamati proses sosialisasi siswa di lingkungan sekolah saja, tetapi juga harus menganalisis proses sosialisasi siswa di lingkungan luar sekolah seperti pada lingkungan keluarga dan masyarakat. Jika guru sebagai elemen penting memiliki kualitas yang belum mumpuni atau terbilang rendah maka hal ini juga akan mempengaruhi mutu pendidikan di Indonesia secara umum.
Jika dilihat dari persepektif sosiologi hal ini berkaitan dengan salah satu teori sosiologi yaitu struktural fungsional menurut Talcott Parsons, Parsons menganalogikan masyarakat seperti tubuh manusia, dimana struktur tubuh manusia memiliki bagian yang saling berhubungan satu sama lain dan memiliki fungsi nya masing-masing. Jika ada salah satu bagian yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka bagian lainya akan terganggu. Hal ini berkaitan karena guru merupakan salah satu bagian penting dalam masyarakat yang memiliki fungsi utama untuk mendidik para generasi penerus bangsa, jika kualitas guru masih terbilang rendah, tentunya hal ini akan menghambat dan mengganggu fungsi guru dalam masyarakat. Dan tentunya akan mempengaruhi juga mutu pendidikan di Indonesia karena terdapat bagian penting yang terhambat dan terganggu dalam menjalankan fungsinya.
Solusi masalah rendahnya kualitas guru dapat diatasi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya (Adi Wibawa, 2013).
Oleh: Winda Pujiyanti
Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purworejo.