
Kemiskinan di Indonesia merupakan sebuah permasalahan sosial cukup klasik yang sudah ada sejak dahulu, namun masih ada hingga saat ini. Bahkan diakui maupun tidak, angka kemiskinan masih cukup besar di Indonesia. Bahkan di masa Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, bisa turut memicu semakin tingginya angka kemiskinan tersebut.
Kemiskinan masih menjadi momok di negara berkembang maupun negara maju, dimana kemiskinan akan berdampak pada menurunnya kualitas hidup. Keterbatasan ekonomi akan mempengaruhi pada kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari seperti kemampuan melanjutkan pendidikan, menurunnya kualitas gizi, jaminan kesehatan hingga mampu menjadi pemicu tindakan kriminalitas.
Dari berbagai sumber bisa disimpulkan bahwa kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kondisi ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, yang berkaitan dengan pangan, sandang, papan, pendidikan maupun kesehatan. Di mana setiap negara tersebut memiliki beragam masalah kemiskinan yang berkaitan dengan kondisi ekonomi warganya.
Masalah kemiskinan juga menjadi beban negara yang sangat serius hingga sekarang ini. Tak hanya Indonesia, masalah kemiskinan juga masih menjadi masalah utama yang dihadapi berbagai negara di dunia. Kondisi itu sangat perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah guna untuk menuntaskannya. Penyebab kemiskinan sangat beragam, namun yang paling umum salah satunya adalah berkaitan dengan tingkat kesenjangan pendidikan.
Memang tidak mudah untuk bisa langsung menghapus kemiskinan di Indonesia. Sebab banyak sekali faktor penyebab kemiskinan itu sendiri. Dilihat dari sisi jenisnya kemiskinan itu bisa dikategorikan berdasarkan masalah kemiskinan yang ada, seperti kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, kemiskinan kultural, dan kemiskinan struktural.
Sehingga keberadaan pemerintah di sini sangat diperlukan guna ikut aktif menangani kemiskinan, sebab pada dasarnya warga yang masuk daftar kategori miskin juga memiliki hak dan peluang yang sama untuk mengembangkan kehidupan mereka agar bisa lebih baik ke depannya.
Terlepas dari itu semua, dirangkum dari berbagai sumber, setidaknya ada beberapa faktor umum penyebab kemiskinan, diantaranya laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, dimana angka kelahiran sangat tinggi di suatu daerah atau negara. Sehingga, secara otomatis akan dapat menyebabkan semakin tingginya kompetisi hidup karena minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal itu biasanya dikarenakan tidak seimbangnya antara laju pertumbuhan penduduk yang tinggi akan tetapi tidak sebanding dengan laju pertumbuhan ekonomi maupun pertumbuhan angka lapangan pekerjaan.
Masih rendahnya tingkat pendidikan, sebab warga yang memiliki pendidikan rendah, cenderung tidak memiliki keterampilan, wawasan maupun pengetahuan yang memadai untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga, masyarakat yang berpendidikan rendah tidak dapat bersaing dengan masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi di dunia kerja maupun usaha.
Bisa juga kemiskinan yang disebabkan oleh terjadinya sebuah bencana alam, dimana faktor ini tidak dapat dihindari oleh siapapun, karena sebagian besar bencana alam sulit untuk dideteksi. Bencana alam seperti banjir, tanah longsor maupun tsunami dapat menimbulkan kerusakan pada infrastruktur serta kerusakan psikologis masyarakat yang tertimpa bencana. Selain itu, bencana alam dapat menjadi penyebab kemiskinan, karena masyarakat yang terdampak bencana tersebut akan kehilangan harta bendanya.
Kemudian distribusi pendapatan yang tidak merata, dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan pada pola kepemilikan sumber daya. Umumnya, masyarakat yang memiliki sumber daya terbatas serta rendah umumnya berada di bawah garis kemiskinan.
Adapun dampak dari permasalahan kemiskinan itu sendiri bisa memicu meningkatnya angka kriminalitas di suatu daerah. Hal itu dikarenakan masyarakat miskin akan cenderung ingin memenuhi kebutuhan pokoknya dengan menggunakan cara apa pun, termasuk dengan kriminalitas. Beberapa bentuk kriminalitas yang dapat dilakukan oleh seorang individu adalah penipuan, pencurian, perampokan serta pembunuhan.
Dampak lainnya adalah kemungkinan meningkatnya angka kematian, sebab pada umumnya warga miskin akan kesulitan untuk mendapatkan akses kesehatan yang memadai untuk dirinya dan keluarganya. Akses kesehatan yang sulit tersebut dapat menyebabkan angka kematian suatu penduduk menjadi meningkat, terutama angka kematian masyarakat miskin.
Tertutupnya akses pendidikan bagi warga miskin, mengingat pendidikan di negara-negara berkembang seperti Indonesia, biaya pendidikan yang harus dibayarkan oleh warga cukup tinggi, sehingga hal tersebut akan menutup akses masyarakat miskin untuk mendapatkan pendidikan. Jika salah satu penyebab kemiskinan adalah rendahnya tingkat pendidikan, maka tertutupnya akses pendidikan bagi warga miskin dapat memperparah kondisi kemiskinan yang ada di suatu daerah maupun negara.
Dari sulitnya warga miskin untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak. Maka secara otomatis warga miskin tadi akan kesulitan untuk bersaing dalam mendapatkan pekerjaan, bila dibandingkan dengan warga yang berkecukupan secara ekonomi. Hal tersebut terang saja akan memicu peningkatan angka pengangguran.
Potensi konflik yang terjadi di tengah masyarakat akan terus bermunculan, mengingat masyarakat miskin umumnya akan mendapatkan perlakuan yang berbeda dari masyarakat kaya. Contohnya seperti mendapatkan akses ke beberapa fasilitas tertentu. Kesenjangan yang terjadi di masyarakat tersebut akan memicu terjadinya konflik di kehidupan bermasyarakat karena kecemburuan yang muncul.
Secara umum ada beberapa langkah dan cara untuk mengatasi kemiskinan, diantaranya meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan. Sebab salah satu masalah penyebab kemiskinan adalah banyaknya angka pengangguran. Dengan menyediakan lowongan pekerjaan yang lebih banyak, maka secara otomatis hal itu akan dapat sedikit membantu solusi penanganan masalah pengangguran.
Lantas meningkatkan fasilitas layanan umum, karena akan sangat membantu dalam mengatasi kemiskinan. Salah satu contohnya adalah dengan membangun fasilitas jalan bagi desa-desa yang ada di Indonesia. Jika, setiap daerah memiliki fasilitas jalan yang baik, maka hal ini akan sangat berpengaruh pada kegiatan ekonomi masyarakat di sekitarnya.
Hal yang tak kalah pentingnya adalah memperbaiki kualitas pendidikan yang ada. Sebab disadari maupun tidak, kualitas pendidikan yang rendah merupakan salah satu penyebab dan cara mengatasi kemiskinan karena pendidikan yang rendah ialah dengan meningkatkan kualitasnya. Meski ada program wajib belajar 12 tahun, namun jika hal tersebut tidak ditunjang dengan beberapa kebijakan, fasilitas dan program yang layak dan tepat, tentu hal tersebut tidak bisa berjalan dengan baik. (*)

Oleh : Septi Wahyu Anggraeni
Penulis Adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.