Dengan adanya Pandemic Covid-19 dari tahun 2020 silam, pembelajaran di sekolah, khususnya di sekolah dasar menggunakan pembelajaran online. Akan tetapi dengan adanya pembelajaran online juga banyak siswa serta guru yang masih terkendala sarana dan prasarana pendukung serta persoalan lainnya.
Pembelajaran online merupakan suatu jenis kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain. Sistem belajar yang terbuka dan tersebar dengan menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu pendidikan), yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan.
Adapun Kelebihan diterapkannya pembelajaran online di sekolah dasar adalah sebagai berikut, pertama pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Kedua, metode, strategi, dan media pembelajaran lebih bervariatif. Ketiga, sumber pembelajaran lebih banyak. Serta keempat, mampu meningkatkan peran orang tua dalam mendidik anak.
Selain memiliki kelebihan, pembelajaran online juga memiliki kekurangan dari penerapan pembelajaran online di sekolah dasar. Diantaranya pertama, memerlukan fasilitas atau teknologi yang memadai. Kedua, memerlukan kemampuan yang mumpuni dalam hal teknologi informasi dan komunikasi. Ketiga, biaya relatif lebih mahal. Keempat, minimnya interaksi antar siswa maupun antara guru dan siswa. Kelima, guru kesulitan dalam mengontrol kegiatan belajar siswa. Keenam, guru kesulitan mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Ketujuh, guru kesulitan menilai keaslian dari hasil pekerjaan siswa.
Sementara itu kendala lain yang dihadapi dalam pembelajaran online adalah kurangnya pengetahuan untuk mengakses aplikasi pembelajaran. Tidak hanya itu, masih banyak siswa yang belum mempunyai HP untuk mengakses pembelajaran. Saat ini, baik guru, peserta didik, maupun orang tua sudah mulai terbiasa dalam hal mengakses aplikasi pembelajaran secara daring. Namun, gangguan sinyal yang menjadi alasan setiap siswa, karena berbeda tempat maka berbeda kekuatan sinyalnya. Serta ketersediaan kuota yang terbatas, banyak orang tua yang mengeluh karena borosnya penggunaan kuota internet.
Karena pembelajaran online memiliki beberapa kekurangan yang sudah disebutkan tadi, dan kondisi yang sudah membaik. Pemerintah Indonesia sudah memperbolehkan membuka masker dan hampir sebagian besar sekolah telah melakukan pembelajaran tatap muka, meski masih terbatas dengan mentaati protokol kesehatan. Pembelajaran tatap muka merupakan model pembelajaran yang konvesional, dimana berupaya untuk menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik yang mempertemukan guru dengan siswa dalam suatu ruangan untuk belajar. Metode konvensional memiliki karakteristik yang terencana, dan berorientasi pada tempat (place-based) dan interaksi sosial.
Pembelajaran tatap muka dapat disimpulkan, bahwa metode ini dilakukan dengan langsung atau siswa dengan guru melakukan pembelajaran secara berhadapan guna terwujudnya interaksi antar siswa dengan guru, maupun siswa dengan siswa yang lainnya. Adapun pembelajaran langsung ini dirancang supaya bisa memantau kejadian/perubahan yang terjadi dalam diri peserta didik.
Pembelajaran tatap muka merupakan salah satu pembelajaran yang baik untuk digunakan karena dengan pembelajaran tatap muka maka terjalin hubungan sosial yang erat antara siswa dengan guru, maupun siswa dengan siswa itu sendiri melalui proses interaksi yang diciptakan dalam proses pembalajaran.
Kelebihan pembelajaran tatap muka adalah sebagai berikut, pertama, siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran. Kedua, dalam pemberian materi lebih menyeluruh. Ketiga, siswa lebih terfokus terhadap proses pembelajaran yang berlangsung.
Namun demikian, pembelajaran tatap muka juga memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut, pertama, dibatasinya siswa yang masuk untuk proses pembelajaran tatap muka. Kedua, siswa sering melepas masker ketika proses pembelajaran. Ketiga, siswa yang aktif dalam bermain sering mengganggu siswa lain saat proses pembelajaran.
Pembelajaran tatap muka terbatas, juga memiliki kendala selama kegiatan pembelajaran berlangsung motivasi belajar anak masih kurang, ini merupakan kendala yang banyak dijumpai oleh seorang guru di beberapa sekolah. Karena siswa sudah nyaman dengan pembelajaran online yang hanya berdiam di rumah dengan menghadap HP saja. Jadi, siswa berangkat ke sekolah pun banyak yang malas. Belajar dan mengerjakan tugas mereka dengan tugas milik teman-temannya. Peserta didik kurang berusaha untuk mempelajari materi secara tuntas, hanya sekilas saja membuka dan membaca seperlunya saja. Waktu yang menjadi kendala utama, dibatasi jam pembelajaran yang sangat singkat maka siswa sulit untuk melakukan pembelajaran secara tuntas.
Berdasarkan penjelasan tadi, solusi yang kami ajukan dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu pembelajaran di Sekolah Dasar sebaiknya tetap menggunakan pembelajaran tatap muka terbatas karena pembelajaran akan lebih efektif, dimana akan menghasilkan belajar yang sesuai dengan apa yang sudah ditentukan oleh sekolah.
Siswa juga lebih mudah memahami materi karena bertemu langsung dengan guru dan temannya. Tatap muka dapat melatih siswa dalam sikap disiplin. Dengan ini, kami menyimpulkan bahwa pembelajaran tatap muka lebih baik daripada pembelajaran online karena dapat membantu siswa dalam proses kegiatan belajar dan mengajar di Sekolah Dasar.(*)
Data Penulis:
1. | Nama | : Alsa Firman Pradana |
NIM | : 192180039 | |
Mahasiswa Jurusan | : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan | |
Perguruan Tinggi | : Universitas Muhammadiyah Purworejo | |
2. | Nama | : Dwi Ayu Saraswati |
NIM | : 192180044 | |
Mahasiswa Jurusan | : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan | |
Perguruan Tinggi | : Universitas Muhammadiyah Purworejo | |
3. | Nama | : Rr. Frizka Puspitha Arum |
NIM | : 192180047 | |
Mahasiswa Jurusan | : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan | |
Perguruan Tinggi | : Universitas Muhammadiyah Purworejo | |
4. | Dosen Pembimbing | : Titi Anjarini, M.Pd. |
Dosen Program Studi | : Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan | |
Perguruan Tinggi | : Universitas Muhammadiyah Purworejo | |