
Oleh: Nur Laela, Agustina Sri Wulandari, Retno Meilasyari, Ayu Juliyani Permatasari
Pandemi Covid-19 di Indonesia yang telah berdampak pada dunia pendidikan di Indonesia khususnya di Sekolah Dasar yang menyebabkan berkurangnya pada jam pembelajaran tatap muka, hal itu mengakibatkan bergantinya jadwal pertemuan antar kelas rendah dengan kelas tinggi. Sebelum adanya proses tatap muka ini, pembelajaran dilaksanakan di rumah saja.
Kegiatan yang dilaksanakan dengan jarak jauh ini, maka sebagian wali murid akan merasakan keberatan. Dengan alasan wali murid tidak dapat mengikuti kemajuan teknologi pada saat ini. Padahal, pembelajaran online bukan metode untuk mengubah belajar tatap muka dengan aplikasi digital, bukan pula membebani siswa dengan tugas yang bertumpuk setiap hari.
Pembelajaran secara online harusnya mendorong siswa menjadi kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah wawasan dan ujungnya membentuk siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat. Dari tantangan-tantangan itu kita harus berani melangkah untuk menjadikan pembelajaran online sebagai kesempatan mentransfer nasib pendidikan kita.
Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring ini. Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran berbasis daring. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya.
Dengan demikian guru dituntut mampu merancang dan mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan.
Walaupun dengan pembelajaran daring akan memberikan kesempatan lebih luas dalam mengeksplorasi materi yang akan diajarkan, namun guru harus mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan aplikasi yang cocok pada materi dan metode belajar yang digunakan.
Hal yang paling sederhana dapat dilakukan oleh guru bisa dengan memanfaatkan WhatsApp Group. Aplikasi WhatsApp cocok digunakan bagi pelajar daring pemula, karena pengoperasiannya sangat simpel dan mudah diakses siswa. Sedangkan bagi pengajar online yang mempunyai semangat yang lebih, bisa meningkatkan kemampuannya dengan menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran daring.
Namun sekali lagi, pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa itu sendiri. Tidak semua aplikasi pembelajaran daring bisa dipakai begitu saja. Namun harus dipertimbangkan sesuai kebutuhan guru dan siswa, kesesuaian terhadap materi, keterbatasan infrastrukur perangkat seperti jaringan.
Sangat tidak efektif jika guru mengajar dengan menggunakan aplikasi zoom metting namun jaringan atau signal di wilayah siswa tersebut tinggal tidaklah bagus. Keberhasilan guru dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi pandemi Covid-19 ini adalah kemampuan guru dalam berinovasi merancang, dan meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode.
Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat memotivasi siswanya tetap semangat dalam belajar secara daring (online) dan tidak menjadi beban psikis. Di samping itu, kesuksesan pembelajaran daring selama masa Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak.
Oleh karena itu, pihak sekolah/madrasah di sini perlu membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring. Hal ini dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan komunikasi orangtua dengan sekolah agar putra-putrinya yang belajar di rumah dapat terpantau secara kondusif.
Dengan demikian, pembelajaran daring sebagai solusi yang efektif dalam pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing (menjaga jarak aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa dan pihak sekolah/madrasah menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif. (*)
Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Data Penulis:

1. Nama : Nur Laela
Mahasiswa Jurusan : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purworejo

2. Nama : Agustina Sri Wulandari
Mahasiswa Jurusan : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purworejo

3. Nama : Retno Meilasyari
Mahasiswa Jurusan : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purworejo

4. Nama : Ayu Juliyani Permatasari
Mahasiswa Jurusan : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purworejo