Aldi Olah Ban Bekas Jadi Barang Bernilai Tinggi

0

Limbah adalah zat yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri rumah maupun industri pabrik. Sebagian orang enggan memanfaatkan limbah karena membutuhkan waktu lama dalam pemanfaatannya. Tetapi ada juga yang menjadikan limbah sebagai mata pencaharian. Hal tersebut dilakukan oleh Aldi Jatmiko (26), ia memulai pengelolaan limbah ban bekas menjadi sandal, pot tanaman, tempat sampah, tali, dan lain-lain. Produksi pengelolaan ban bekas tersebut dilakukan di Kelurahan Meranti, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Kegiatan produksi itu sudah dijalankan Aldi sejak tahun 2016 lalu, dan dikerjakan dengan sistem borongan sebagai tenaga pembantu. Pengerjaan kerajinan dibuat ketika ada pembeli yang memesan. Pemesanan bisa dilakukan secara langsung maupun online. Pembuatan kerajian tergantung dari pesanan yang diterima pengerjaan pot tanaman sehari dapat membuat 5 pcs pot, untuk sandal sehari dapat membuat 10-12 lusin sedangkan tali perorangan dapat membuat 200 pcs permeter.

Bahan baku yang diperoleh untuk pembuatan kerajinan berasal dari supplyer ban bekas lokal maupun antar kota. Selain untuk mengurangi limbah ban, Aldi memilih untuk mengelola ban bekas karena di daerah Purworejo masih belum banyak dilakukan. Walaupun demikian kerajinan tersebut diproduksi tidak hanya untuk wilayah Purworejo dan pulau Jawa saja akan tetapi sudah sampai Kalimantan hingga Sulawesi.

Selain dibuat menjadi kerajinan, ban bekas tersebut juga dibuat menjadi ban vulkanisir. Pada dasarnya ban vulkanisir merupakan ban bekas yang sudah aus dan tipis akan tetapi dibuat ulang dengan dilapisi karet. Hal ini membuat kekuatan dari ban vulkanisir ini tidak sebaik ban orisinil. Meskipun demikian peminat ban vulkanisir sangat banyak hal tersebut dikarenakan harganya yang lebih murah 30% dibandingkan ban baru atau ban orisinil. Peminat ban vulkanisir sendiri mayoritas dari kalangan pengendara truck yang tergiur dengan harga lebih murah dan pengendara truck biasanya mengendarai dengan kecepatan yang rendah.

Keuntungan yang dihasilkan dari semua pengolahan limbah ban bekas yang diproduksi Aldi dapat mencapai Rp 20 hingga Rp 30 juta setiap pemesanan. Dari keuntungan yang dihasilkan terdapat juga kendala dari segi produksi yakni jumlah pekerja yang tidak tetap dan juga dari segi pemasaran yakni belum bisa menggunakan media market place yang sedang marak digunakan masyarakat seperti Shopee, Tokopedia, maupun sejenisnya. (*)


Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekoah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Anggota Kelompok    :

  1. Katya Osylany P (192180003)
  2. Eka Rahmawati (192180025)
  3. Rizki Dewi Anjelina (192180016)
  4. Retno Febriyanti (192180001)
  5. Titis Reniati (192180008)
  6. Nur Laela (192180018)