Skip to content
Bagelen Channel

Bagelen Channel

Semua Tentang Purworejo | Khas & Inspiratif

Primary Menu
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Home
  • 2022
  • Oktober
  • Pembudidayaan Tambak Udang di Pantai Ketawang
  • Artikel

Pembudidayaan Tambak Udang di Pantai Ketawang

Bagelen Channel 12 Oktober 2022 4 min read

Pantai Ketawang merupakan salah satu obyek wisata yang terletak di daerah Selatan Pulau Jawa, tepatnya berada di Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Banyak sekali wisatawan yang bekunjung ke Pantai Ketawang, tidak hanya warga masyarakat Desa Ketawangrejo, namun juga wisatawan yang datang dari luar kota. Adapun akses jalan menuju ke Pantai Ketawang ini tergolong sangat mudah, karena melewati Jalan Daendles yang menghubungkan antara Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Kebumen.

Ternyata Pantai Ketawang tidak hanya digunakan sebagai objek wisata saja, melainkan juga digunakan sebagai salah satu tempat pembudidayaan udang tambak oleh warga masyarakat setempat. Berdasarkan adanya observasi yang telah dilakukan pada hari Minggu, 9 Oktober 2022, dengan keadaan riil yang ada di lingkungan pembudidayaan tambak udang.

Observasi ini dilakukan untuk melengkapi tugas Pendidikan Lingkungan. Dalam hal ini, kami juga mewawancarai salah satu pembudidaya tambak udang, bernama Bapak Ijo. Beliau merintis usaha pembudidayaan tambak udang sejak tahun 2016 lalu.

Udang yang dibudidayakan oleh Bapak Ijo berjenis Vaname. Udang Vaname berasal dari daerah subtropis Pantai Barat Amerika, mulai dari teluk California di Mexico bagian utara sampai pantai barat. Udang Vaname memiliki tubuh yang dibalut kulit tipis keras dari bahan chitin berwarna putih kekuning-kuningan dengan kaki berwarna putih. Kepala Udang Vaname terdiri atas antenula, antena, mandibula (tulang rahang bawah), dan dua pasang  maxillae (tulang rahang atas). Kepala udang vaname juga dilengkapi dengan tiga pasang maxillipied untuk makan dan lima pasang kaki untuk berjalan (periopada). Abdomen (bagian perut) terdiri atas 6 ruas. Pada bagian abdomen terdapat lima pasang (pleopada) kaki renang dan sepasang uropoda (ekor kipas) yang membentuk kipas bersama-sama telson (ekor). Banyak pembudidaya yang menggunakan jenis udang tersebut karena memiliki keunggulan yang mampu meningkatkan produksi, pendapatan dan kesejahteraan petani ikan.

Udang jenis ini, memiliki laju pertumbuhan yang bisa mencapai 1-1,5 gr/minggu sehingga ukuran panen relatif seragam. Udang Vaname relatif mudah dibudidayakan sehingga udang ini tidak hanya berkembang di pantai selatan saja melainkan juga bisa diberbagai daerah dengan syarat PH Normal yaitu 7,0. Kapasitas udang yang ideal dalam satu kolam sekitar 100.000 benur dalam per 1000 . Pemberian makan udang berikan sebanyak 4 kali dalam sehari tergantung nafsu makan udang. Penambahan suplemen udang yang biasa digunakan pada campuran pakan vitamin C dan B kompleks, bisa juga dengan penambahan bakteri untuk sistem pencernaan udang dan penambahan mineral mikro untuk mempercepat penumbuhan kulit udang serta mempercepat pengerasan cangkang udang.

Perawatan kolam udang dari mulai persiapan sterilisasi sebelum masa tabur menjelang  setelah sterilisasi dilakukan fermentasi bakteri yang ditaburkan pada kolam. Fermentasi yang dilakukan bisa menggunakan jenis bakteri Lactobacillus SPP, lalu disusul bakteri nitrifikasi dihari berikutnya, untuk menghasilkan ekosistem buatan yang baik dalam kolam saat proses tabur tiba. pemberian fermentasi biasa dilakukan dua kali dalam seminggu sampai sesuai dengan kebutuhan biomas pada kolam. Pengecekan dasar kolam dilakukan pada umur 20 hari, sudah mulai sipon dan sirkulasi pergantian air pada kolam. Sipon dilakukan untuk membersihkan kotoran pada carrent atau central pada dasar kolam.

Pengecekan pertumbuhan udang biasa dilakukan mulai umur 30 hari minimal 1 minggu sekali. Umur 35 keatas penambahan pakan dilihat dari hasil pengecekan pakan dianco. Proses pergantian air pada kolam dilakukan 4 hari sekali dan setelah sipon dilakukan. Sipon dilakukan untuk mengurangi pemupukan amonia, bakteri dan gas beracun yang bisa merugikan imun udang. Setelah sipon dan ganti air, dapat dilakukan penambahan kapur dan mineral micro atau makro untuk mempertahankan kualitas air dan mempercepat proses molting udang. semua diimbangi dengan penambahan fermentasi sesuai kebutuhan kolam.

 Budidaya udang saat musim penghujan biasa dilakukan pengapuran untuk menambah kadar mineral pada kolam dan menstabilkan PH air pada kolam. Perlunya penambahan mineral pada kolam saat musim penghujan bertujuan untuk pencegahan softsell pada kulit udang. pemilihan udang ketika panen tergantung pada ukuran udang dan dipilah kembali menjadi 2 kelas A dan B. Masa panen udang dilakukan 3 bulan sekali atau 80-90 hari pada saat umur 70-120 tergantung kondisi keadaan udang dan melihat grafik naik turun harga udang untuk diperhitungkan operasional dan keuntungan budidaya udang berlangsung.

Proses Pemanenan Udang Vaname membutuhkan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Waktu Panen

Panen Udang Vaname ditentukan dari ukuran udang tersebut, apakah sudah memenuhi pasar atau belum dan sudah tidak mungkin lagi untuk dibudidayakan. Pertimbangan yang diambil adalah perpaduan antara pertimbangan teknis dan bisnis. Secara teknis, jika udang masih memungkinkan udang dibudidayakan, maka selama itu pula udang dipelihara, namun jika harga udang vaname sedang bagus pada ukuran tersebut, maka sebaiknya dipanen dan dijual dengan harapan mendapatkan keuntungan yang memuaskan.

2. Teknis pemanenan

Pemanenan dapat dilakukan dengan menggunakan jala tarik, panen sebaiknya dilakukan oleh orang yang berpengalaman, karena sifat udang yang mudah rusak jika tidak ditangani dengan baik. udang yang rusak tentu dapat menurunkan harga jualnya di pasar. (*)


Penulis adalah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo

Daftar Nama Anggota Kelompok :

1. Anis Budiarti

2. Ayu Juliyani Permatasari

3. Nurul Hidayati

4. Reni Wiji Lestari

5. Retno Meilasyari

6. Wahyu Agil Widodo

Continue Reading

Previous: Desa Tangkisan Kini Dinilai Sangat Dinamis
Next: Pemanfaatan Limbah Dedak dan Gergaji Kayu Sebagai Media Budidaya Jamur Tiram

Pos Terkait

Pembelajaran Bagian Tubuh Pada Tumbuhan dengan Menggunakan Media “ULTAPA” Ular Tangga Pengetahuan Alam
2 min read
  • Artikel

Pembelajaran Bagian Tubuh Pada Tumbuhan dengan Menggunakan Media “ULTAPA” Ular Tangga Pengetahuan Alam

3 Juli 2023
Pembelajaran IPA Mudah dan Menyenangkan Menggunakan Media Game Edutainment dengan PJBL dan Metode Inkuiri
3 min read
  • Artikel

Pembelajaran IPA Mudah dan Menyenangkan Menggunakan Media Game Edutainment dengan PJBL dan Metode Inkuiri

29 Juni 2023
Problem Based Learning dan Kooperatif Tipe dengan Media Pembelajaran Game Edutainment
2 min read
  • Artikel

Problem Based Learning dan Kooperatif Tipe dengan Media Pembelajaran Game Edutainment

27 Juni 2023

Tentang Kami

Bagelen Channel

Semua Tentang Purworejo | Khas & Inspiratif

  • Redaksi
  • Media Partner
  • Disclaimer
  • Youtube
  • Instagram
  • Facebook
  • Twitter
Copyright ©2023 All rights reserved | MoreNews by AF themes.