Sebuah kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Limbah Sampah dan Pengenalan Bank Sampah digelar oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) tahun 2023 Kelompok 36 Universitas Muhammadiyah Purworejo di Desa Pekutan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis tanggal 19 Januari 2023.
Kegiatan di bawah bimbingan Pembimbing Dosen Universitas Muhammadiyah Purworejo Mike Elly Anitasari, M.Pd. tersebut diikuti oleh warga masyarakat khususnya Ibu-ibu PKK. Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Desa Pekutan, Badan Permusyawaratan Desa Pekutan dan perwakilan dari Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purworejo itu, menargetkan, agar Desa Pekutan bisa memiliki Bank Sampah.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) tahun 2023 Kelompok 36 Universitas Muhammadiyah Purworejo, disinyalir di Desa Pekutan belum memiliki pengetahuan mendalam tentang pentingnya Bank Sampah. Sehingga Sebagian besar warga masyarakatnya dinilai masih kurang memiliki kesadaran untuk mengelompokkan sampah dan memilih membakarnya.
Sehingga diperlukan tindakan nyata guna menyadarkan warga masyarakat Desa Pekutan agar mereka sadar akan pentingnya keberadaan Bank Sampah. Salah satunya adalah melalui kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Limbah Sampah dan Pengenalan Bank Sampah. Hal itu juga untuk mendukung target Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam mewujudkan satu desa satu Bank Sampah.
Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purworejo, Suci dan Indro mengungkapkan, bahwa keberadaan Bank Sampah memang sangat diperlukan guna mengatasi persoalan sampah di wilayah Kabupaten Purworejo. Karena Bank Sampah dinilai bisa menjadi filter dalam pengelolaan sampah sebelum akhirnya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir Jetis.
Lebih jauh Suci menyampaikan bahwa pihaknya mendukung para Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) tahun 2023 Kelompok 36 Universitas Muhammadiyah Purworejo, yang menargetkan, agar Desa Pekutan bisa memiliki Bank Sampah.
“Kami memang telah ancang-ancang, agar semua desa maupun kelurahan di wilayah Kabupaten Purworejo memiliki Bank Sampah agar dapat menambah penghasilan serta mengurangi limbah sampah,” ucap Suci.
Sayangnya, hal itu belum bisa terlaksana. Mengingat sarana dan prasarana penunjang yang belum merata, menjadi faktor utama. Belum lagi, soal pemahaman masyarakat, akan pentingnya keberadaan Bank Sampah, yang belum sepenuhnya dipahami. “Makanya, kami berusaha untuk memberikan suport tersebut. Baik sarana dan prasarana, ataupun pendampingan,” paparnya.
“Program ini harus tetap berlanjut, agar pengurangan sampah di Desa Pekutan bisa teratasi dan tentunya menyelamatkan lingkungan dari limbah sampah terutama plastik. Diharapkan semua komponen, baik dari pemerintah maupun swasta bisa mendukung dan terlibat juga dalam pengelolaan sampah,” ucap Ketua BPD Pekutan kepada para tamu undangan.
Sementara itu, tanggapan dari warga masyarakat Desa Pekutan, atas program tersebut sangat bagus. Mereka mendukung serta antusias, hal tersebut terlihat selama proses kegiatan berlangsung. Ke depan diharapkan warga masyarakat bisa mulai tertarik untuk lebih mengenal apa itu Bank Sampah dan bagaimana cara menjadikan sampah sebagai penghasilan tambahan. (*)
Mahasiswa KKN-T Kelompok 36 Univeritas Muhammadiyah Purworejo :
1. Ferry Adi Wirawan (192520020)
2. Fadilla Savitri Febriani (192210189)
3. Ansita Diah Septiani (192210190)
4. Eva Widya Cendani (192210191)
5. Erika Tri Wahyuningsih (192210195)
6. Nayla Fahiya Rahmawati (192210200)
7. Eka Wulandari (192510017)
8. Andika Pangestu (192520048)
9. Hilman Satrio Wibowo (182710022)
10. Rifqi Naufal Kholis (192520016)