
Oleh: Heny Amalia Choirunnisa
Dosen Pembimbing: Nur Ngazizah, S.Si., M.Pd.
Di dalam tugas Pembelajaran IPA SD saya mendapat materi mengenai Hantaran Panas Pada Benda, dimana saya membuat media pembelajaran tentang materi tersebut tujuannya agar membantu anak-anak dalam proses belajar. Di sini saya membuat media pembelajaran berupa pop up book, yang merupakan buku mengandung unsur tiga dimensi. Jadi, ketika halaman buku dibuka akan muncul gambar yang timbul seperti terlihat nyata.
Dalam pembuatannya saya menggunakan barang – barang bekas agar menghemat biaya dan memanfaatkan barang di rumah yang sudah tidak terpakai. Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain : cover buku gambar, kertas manila, double tip, lem, gunting, penggaris, gambar, dan materi sebagai penjelasan. Di dalam pop up book saya menjelaskan materi hantaran panas pada benda, dimana materinya berupa konduktor, isolator, dan perpindahan panas. Perpindahan panas ini terbagi kedalam 3 jenis yaitu konveksi, konduksi, dan radiasi.
Media pembelajaran ini saya buat untuk memudahkan anak – anak dalam memahami materi karena didalam pop up book saya tambahkan beberapa gambar untuk memperjelas materi sehingga anak – anak tidak cepat bosan ketika membacanya, karena ada gambar yang timbul.
Media pembelajaran yang saya buat akan digunakan dalam praktik mengajar bersama anak Sekolah Dasar. Tidak hanya menggunakan media yang saya buat saja tetapi ada juga alat peraga yang digunakan ketika praktik mengajar. Alat peraga ini dibuat oleh teman sekelompok saya. Sehingga ketika praktik mengajar kita menggunakan media pembelajaran berupa pop up book dan alat peraga yang dapat memperjelas materi karena ada contoh yang diberikan sehingga anak – anak akan lebih mudah memahami materi karena ada media pendukung.

Panduan dalam praktik mengajar yaitu modul ajar yang sudah dibuat untuk empat kali pertemuan. Saya dan teman menggunakan 6 siswa yang masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD). Di setiap pertemuan mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan selalu diawali dengan salam, pembacaan doa, kemudian menyanyikan lagu nasional, dan yang terakhir absen sekaligus menanyakan kabar siswa.
Di setiap pertemuan yang membedakan adalah kegiatan inti, karena materi yang disampaikan di setiap materi berbeda. Pertemuan pertama, menjelaskan mengenai perpindahan panas. Pertemuan kedua mengenai konduktor dan isolator. Pertemuan ketiga menjelaskan mengenai contoh konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari – hari. Dan pertemuan yang terakhir memperagakan alat peraga.
Kegiatan penutup membaca doa penutup dan refleksi. Untuk ice breaking selalu saya berikan di kegiatan inti, tujuannya agar anak-anak tidak mudah bosan dan bisa kembali fokus ke materi pembelajaran, karena jika hanya diberikan materi anak – anak justru tidak bisa fokus atau mengantuk. Untuk itu di setiap sela – sela kegiatan inti ketika penyampaian materi selesai akan saya berikan ice breaking.(*)
Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.