Oleh: Sekar Elvira Putri Sanjivani
Dosen Pembimbing: Nur Ngazizah, S.Si., M.Pd.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang penting dalam kurikulum pendidikan dasar. IPA membantu siswa untuk memahami alam sekitar mereka dan fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar mereka. Dalam pembelajaran IPA, penting untuk menggunakan metode dan media yang menarik agar siswa dapat lebih aktif dalam belajar dan memahami konsep-konsep ilmiah. Salah satu media pembelajaran yang menarik adalah pop-up book, yang menggabungkan elemen visual dan interaktif.
Desa Wonoroto, yang terletak di daerah Purworejo, Jawa Tengah, merupakan lingkungan yang kaya akan sumber daya alam. Pendidikan sains yang interaktif dan menyenangkan sangat penting bagi siswa di desa ini agar mereka dapat memahami konsep-konsep dasar tentang pengaruh gaya terhadap benda. Dalam upaya untuk meningkatkan pembelajaran di desa ini, sebuah simulasi interaktif telah dikembangkan untuk membantu siswa memahami pengaruh gaya terhadap benda secara praktis.
Pada artikel ini, kami mengusulkan penggunaan media pembelajaran pop-up book untuk mengajarkan konsep gaya terhadap benda kepada siswa SD di Desa Wonoroto. Media ini akan menggabungkan gambar-gambar visual, teks, dan elemen interaktif yang dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep tersebut. Siswa akan diberikan kesempatan untuk mempelajari konsep gaya melalui pengalaman langsung dan pengamatan objek di sekitar mereka.
Penggunaan media pop-up book dalam pembelajaran IPA di SD di Desa Wonoroto memberikan beberapa manfaat. Pertama, media ini membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif, sehingga siswa lebih berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Mereka dapat mengamati, menyentuh, dan berinteraksi dengan elemen-elemen yang ada dalam pop-up book. Kedua, media ini memudahkan siswa untuk memahami konsep gaya terhadap benda melalui gambar-gambar yang menarik dan teks yang jelas. Ketiga, media ini memungkinkan siswa untuk mengaitkan konsep-konsep tersebut dengan objek-objek di sekitar mereka, seperti bola, atau mainan lainnya.
Simulasi ini telah diujicobakan pada sekelompok siswa di Desa Wonoroto, Purworejo. Dalam percobaan tersebut, para siswa diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan simulasi dan memahami konsep gaya yang sebelumnya sulit dipahami dalam pembelajaran konvensional. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan simulasi ini mengalami peningkatan pemahaman konsep gaya dan pengaruhnya terhadap benda secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya mendapatkan pembelajaran konvensional.
Penggunaan media pembelajaran pop-up book dalam pembelajaran IPA di SD di Desa Wonoroto, Purworejo, memberikan manfaat yang signifikan dalam mempelajari konsep gaya terhadap benda. Media ini meningkatkan keterlibatan siswa dan pemahaman mereka tentang konsep-konsep ilmiah yang sulit. Oleh karena itu, disarankan bagi guru-guru IPA di SD untuk mempertimbangkan penggunaan media pembelajaran pop-up book dalam proses pembelajaran, terutama ketika mengajarkan konsep-konsep yang membutuhkan pemahaman visual dan interaktif seperti gaya terhadap benda. Dengan demikian, pembelajaran IPA dapat menjadi lebih menarik dan efektif bagi siswa SD di Desa Wonoroto dan daerah lainnya.
Simulasi interaktif tentang pengaruh gaya terhadap benda di Desa Wonoroto, Purworejo, telah membuktikan keberhasilannya dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep tersebut. Pembelajaran yang interaktif dan praktis melalui simulasi ini dapat menjadi alternatif yang efektif dalam pendidikan sains di daerah pedesaan. Dengan memanfaatkan teknologi, seperti simulasi ini, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep fisika dan mendorong minat mereka dalam ilmu pengetahuan. (*)
Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.