
Oleh: Selvi Kurnianingsih
Dosen Pembimbing: Nur Ngazizah, S.Si., M.Pd.
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan pada peserta didik untuk mencapai hasil belajar. Pembelajaran dilakukan dengan guru sebagai fasilitator, motivator, mediator yang mengatur jalannya pembelajaran, sedangkan peserta didik sebagai subjek dalam pembelajaran dimana dalam kegiatan berlangsung peserta didik dituntut untuk aktif ikut serta dalam pembelajaran.
Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan suatu observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan suatu konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, tentang kejadian yang telah diamati. Sesuai dengan peraturan kurikulum yang baru yaitu Kurikulum Merdeka, pembelajaran IPA sekarang digabung menjadi mata pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial). Pembelajaran Kurikulum Merdeka ini baru diterapkan pada kelas I dan kelas IV.
Simulasi pembelajaran IPA yang sudah dilaksanakan pada kelas IV dengan materi Energi dan Perubahannya. Sebelum melaksanakan simulasi, guru menyusun Modul Ajar sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Isi dari Modul Ajar ini berupa rentetan kegiatan. Kegiatan simulasi pada pembelajaran IPA ini menerapkan berbagai metode diantaranya Metode Inkuri, Keterampilan Proses Sains, Model Pembelajaran Posteam dan Media Edutainment.
Kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan Metode Inkuri meliputi beberapa tahapan diantaranya, Tahap Orentasi, Merumuskan Masalah, Mengajukan Hipotesis, dan Menyimpulkan. Kegiatan pembelajaran dengan Metode Inkuri berupa kegiatan proyek yang dilakukan secara berkelompok mengenai kegiatan melakukan percobaan pada materi Tranformasi Energi. Percobaan yang dilakukan meliputi kertas spiral yang bergerak dan mobil mainan dengan tenaga angin. Hasil yang didapatkan pada pembelajaran dengan Metode Inkuri ini masih belum terlaksana dengan sempurna, karena guru masih belajar dalam menerapkan tahapan-tahapan dari Metode Inkuri ini, sedangkan dari perserta didik itu sendiri aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dalam setiap tahapan dengan bimbingan dari guru.
Kegiatan pembelajaran kedua yang telah dilakukan dengan penerapan keterampilan IPA yaitu Keterampilan Proses Sains, yang meliputi beberapa tahapan diantaranya tahap mengamati, mengelompokan, memprediksi, hubungan ruang dan waktu, menyimpulkan, mengkomunikasikan, dan mengukur. Kegiatan pembelajaran dalam berbentuk proyek dan demontrasi. Kegiatan tersebut meliputi eksperimen terkait materi pada energi yang tersimpan (Energi Potensial) berupa energi yang tersimpan pada korek api dan lilin, serta pada kegiatan demontrasinya meliputi tahapan mengukur meliputi kegiatan bagaimana menghitung energi potensi pada benda yang memiliki suatu ketinggian. Hasilnya pada kegiatan yang telah dilakukan, peserta didik mampu secara baik dalam mengikuti setiap tahapnya dengan bimbingan dari guru.
Kegiatan pembelajaran yang ketiga adalah pembelajaran dengan Metode Posteam, dimana pada Model Posteam ini juga terdapat tahapan diantaranya penyampaian tujuan, penyampaina materi, pembentukan kelompok, berkunjung ke pos, membuat mind mapping dan penyampaian hasil. Model pembelajaran Posteam ini terinspirasi dari dua model pembelajaran yaitu Model Team Games Tournamen (TGT) dan Model Mind Mapping. Model ini mengkolaborasikan peserta didik untuk bertanggung jawab, bekerja sama, dan memiliki kreasi dalam membuat mind mapping. Kegiatan dengan Model Posteam ini dilakukan pada materi energi yang bergerak (Energi Kinetik) dengan melakukan suatu percobaan. Hasil dari kegiatan pembelajaran dengan Model Posteam ini perserta didik dapat lebih mandiri dalam berdiskusi tetapi tidak terlepas dari bimbingan guru, perserta didik juga lebih kreatif dalam kegiatan membuat mind mapping serta perserta didik dapat lebih leluasa karena prinsipnya pembelajaran ini berkaitan dengan pembelajaran tutor sebayanya, jadi apa yang sudah diketahuinya dapat ditularkan pada teman lainnya, dengan kegiatan berkunjung ke pos-pos.
Kegiatan pembelajaran yang keempat yaitu dengan bantuan Media Edutainment. Media tersebut yaitu Media PAPINZEL (Papan Spinner dan Puzzle). Kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya berupa pemberian materi atau penyampaian materi transformasi energi, energi yang tersimpan (energi potensial), dana energi yang bergerak (energi kinetik) sehingga tujuan dari kegiatan pembelajaran dengan Media PAPINZEL ini sebagai penguatan dan mengingat kembali terkait materi yang sudah disampaikan oleh guru. Hasilnya dari pembeajaran dengan media ini, peserta didik terlihat lebih senang dalam mengikuti pembelajaran. Penggunaan media ini juga tidak terlepas dari kecepatan dan ketepatan dalam menjawab pertanyaan yang ada pada media.
Kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan menyenangkan, tidak membosankan tergantung dari bagaimana guru mengelola kelas. Poin yang penting dalam kegiatan pembelajaran yaitu guru menguasai materi dan dalam menyampaikan materi tidak monoton, tetapi guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan materi yang diberikan sesuai dengan model, metode, serta penggunaaan media yang dapat digunakan sebagai alat bantu.(*)
Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.