
Oleh : Nurani Nur Arifah
Dosen Pembimbing : Nur Ngazizah, S.Si., M.Pd.
Artikel ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD yang diampu oleh Dosen Nur Ngazizah, S.Si., M.Pd. Artikel ini berisi tentang simulasi pembelajaran yang telah dilaksanakan selama 4 kali pertemuan, simulasi ini dilaksanakan di Desa Duduwetan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Simulasi ini melibatkan anak-anak Kelas 4 Sekolah Dasar (SD) yang berjumlah 5 anak, yaitu Ali, Imam, Bagus, Latifa, dan Syifa. Simulasi ini menggunakan media belajar yaitu alat peraga yang berisikan materi pada gerak lurus. Adapun hasil simulasinya dapat kami sampaikan sebagai berikut.
Hasil simulasi yang pertama, pada pertemuan pertama saya memulai kegiatan dengan berdoa bersama, bertanya kabar dan suasana hati serta memberi apresepsi “Apakah anak-anak sudah mengenal apa itu gerak?” Setelah itu saya memberi ice breaking yaitu tepuk semangat.
Kemudian saya memberikan materi mengenai pengertian gerak, jenis-jenis gerak benda, macam-macam gerak lurus. Setelah memberikan materi saya menanyakan kembali kepada anak-anak apa saja yang sudah saya paparkan tadi.
Kemudian anak-anak menjawab dengan menjelaskan kembali apa yang sudah saya jelaskan tadi. Anak-anak maju ke depan dan menjelaskan, di kondisi itu saya beri apresiasi kepada siswa yang mau maju menjelaskan, karena memiliki semangat yang tinggi. Setelah itu kegiatan permainan yaitu lempar kertas soal dengan bernyanyi, saat lagu bernyanyi maka dia yang menjawab soal tersebut. Setelah itu kegiatan ditutup dengan berdoa bersama lalu diberi motivasi.
Hasil simulasi yang kedua, pada pertemuan kedua saya memulai kegiatan dengan berdoa bersama, bertanya kabar dan suasana hati, setelah itu saya mengabsen anak-anak, mereka menjawabnya dengan lauk apa yang dimakan saat sarapan tadi pagi.
Kemudian saya menanyakan mengenai yang sudah dijelaskan pada pertemuan kemarin, lalu saya memberi ice breaking yaitu tepuk semangat, setelah itu saya menjelaskan kepada anak-anak untuk mengamati terlebih dahulu alat peraga tersebut dan fungsinya serta cara penggunaannya. Kemudian anak-anak mengulas kembali apa yang sudah dijelaskan, setelah itu kegiatan ditutup dengan berdoa dan salam.
Hasil simulasi ketiga, pada pertemuan ketiga saya memulai kegiatan dengan berdoa bersama, bertanya kabar dan suasana hati, setelah itu mengabsen anak-anak. Kemudian saya menanyakan apa yang sudah dipelajari kemarin.
Kemudian saya menanyakan apa yang sudah dipelajari kemarin lalu anak-anak menjawabnya, bahwa kemarin itu mengamati dan memperhatikan cara kerja alat peraga. Nah untuk pertemuan kali ini saya dan siswa bersama-sama menggunakan alat peraga tersebut. Lalu saya meminta satu persatu anak untuk mencoba alat peraga tersebut agar tau apa kegunaannya alat ini dan juga mengetahui bagaimana cara menghitung kecepatan benda yang melaju pada lintasan.
Kemudian saya menanyakan kepada anak-anak mungkin ada yang belum jelas bisa ditanyakan, setelah itu saya menutup kegiatan dengan berdoa bersama dan salam.
Hasil simulasi keempat, pada pertemuan keempat saya memulai kegiatan dengan berdoa bersama, bertanya kabar dan suasana hati, setelah itu saya mengabsen anak-anak dan memberi ice breaking berupa nyanyian Mari Menari.
Kemudian saya menyuruh anak-anak untuk mengulas kembali apa saja yang sudah dipelajari pada 3 pertemuan kemarin. Anak-anak menjawab dengan lantang yaitu “Pengertian gerak, jenis-jenis gerak, macam-macam gerak lurus, belajar alat peraga, dan menggunakan alat peraga bersama.” Setelah itu saya memberikan soal evaluasi dan mereka pun menjawab dengan benar.
Kegiatan selanjutnya yaitu berdoa bersama dan ditutup dengan salam. (*)
Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.
