
Oleh: Regita Ayu Andini
Dosen Pembimbing: Nur Ngazizah, S.Si., M.Pd.
Perkenalkan nama saya Regita Ayu Andini seorang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo. Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan pengalaman setelah melakukan simulasi dengan alat peraga, yang telah saya lakukan pada tanggal 11, 12, 13, 15 Juni 2023. Simulasi tersebut terlaksana di kediaman saya, yang berada di Desa Wironatan, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Alat peraga yang saya gunakan yaitu pop up book. Dimana pop up book merupakan salah satu alat peraga yang cukup menarik bagi anak-anak. Hal itu bisa membuat anak-anak penasaran dan bertanya-tanya. Mungkin pop up book ini cukup banyak dijual di toko online ataupun toko buku.
Namun kali ini, saya mencoba membuat sendiri untuk memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Pembelajaran IPA SD. Dalam pembuatan alat peraga ini, saya perlu mengkonsep tema warna dan model lipatan yang akan saya gunakan. Lalu saya mengkonsep untuk materi apa saja yang akan saya tuangkan pada pop up book ini.
Saya membuat simulasi alat peraga ini kepada anak-anak kelas 4 Sekolah Dasar (SD), karena materi yang akan saya jelaskan itu merupakan materi kelas 4 SD tentang Benda Yang Elastis. Di sini saya menggunakan 6 anak untuk 4 pertemuan ke depan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah saya buat. Seiring pelaksanaan tugas simulasi ini, membutuhkan waktu yang cukup sulit. Pasalnya selain saya menyiapkan bahan-bahan ajar untuk simulasi ini, ternyata saya juga harus menyesuaikan waktu yang tepat dari anak-anak tersebut. Karena diantara mereka itu ada yang tidak satu sekolah, sehingga waktu pulangnya juga beda-beda.
Pertemuan 1 saya mulai pada tanggal 11 karena saya pikir hari yang sangat membosankan untuk anak-anak, jadi saya ajak untuk bersenang-senang pada hari itu. Saya memulai pada pukul 10.00 karena jika terlalu pagi, mungkin saja ada yang belum beres-beres rumah, dan beberapa kemungkinan lain sebagainya. Lalu jika saya mengambil waktu siang, biasanya anak-anak sudah bosan dan tidak fokus. Itu alasannya saya mengambil waktu jam 10.00.
Hari itu saya mulai dengan apresepsi dan beberapa game untuk membuka pertemuan 1. Diantaranya game “Bos Berkata,” game “Harta Karun,” dan tepuk semangat untuk memancing mereka agar lebih enjoy dan fokus. Pada pertemuan ini saya hanya akan memberi pengetahuan sekilas tentang materi yang akan saya ajarkan pada anak untuk memahami apa itu benda elastis, contoh, sifat, dan lain sebagainya. Sekilas dalam artian itu pengertian singkat saja, agar anak mudah dalam mengingat.

Di pertemuan 2, saya lanjutkan keesokan harinya yaitu pada tanggal 12. Karena saya membutuhkan 4 pertemuan, jadi saya memutuskan untuk mengambil hari esoknya. Jadi untuk pertemuan kedua, mau tidak mau saya mulai pada pukul 11 karena menunggu mereka pulang sekolah. Jadi untuk hari itu saya mulai apresepsi dengan ice breaking tepuk semangat agar mereka lebih semangat dan tidak mengantuk, dan mengingat kembali tentang contoh benda elastis.

Di pertemuan 3, saya lanjutkan keesokan harinya yaitu pada tanggal 13. Untuk pertemuan 3 ini saya memulai dengan apresepsi dan saya memilih untuk belajar di outdoor. Agar anak-anak tidak bosan dan lebih terbuka pikirannya. Lalu saya mulai dengan game dan ice breaking. Dan setelah itu pengenalan alat peraga tentang apa itu pop up book? Lalu apa saja yang ada di dalam pop up book? Dan lain sebagainya untuk menarik anak-anak. Selain saya mengenalkan, saya juga bercerita tentang pembuatan pop up book yang menurut saya cukup mudah agar mereka mempunyai keinginan dan kreatifitas untuk mencoba membuat dirumah. Setelah itu saya memperagakan pop up book yang sudah saya buat, dan semua anak wajib mencoba memperagakannya di depan. Setelah semuanya bisa, saya ulas kembali tentang materi yang sudah ada di dalam pop up book itu. Lalu selesailah sudah pertemuan ke 3.

Pertemuan ke 4, dimana saya meneruskan pertemuan ini pada tanggal 15 karena untuk mengumpulkan anak-anak pada tanggal 14 itu mereka tidak lengkap jadi saya putuskan untuk mengambil tgl 15. Untuk mencari waktu saya juga cukup sulit yang menyebabkan terkurasnya waktu untuk mengerjakan tugas yang lain seperti pembuatan artikel ini sendiri yang dimana merupakan serangkaian tugas ini. Untuk apresepsi saya mulai dengan tepuk semangat, dan saya ulas kembali materi materi untuk refleksi dan evaluasi. Setelah itu saya membagikan soal yang harus mereka selesaikan dalam kurun waktu hanya 15 menit. Namun karena mereka pintar, jadi durasi terlaksana dengan sesuai. Lalu saat itu juga langsung saya cocokkan dan setiap anak dapat menilai.
Demikian simulasi yang telah saya lakukan. Kira-kira pertemuan mana ya yang paling seru? Makan bakwan sama terasi, cukup sekian dan terima kasih! (*)
Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo