
Oleh :
Nur Hikmah Al Cholisah (Mahasiswa)
Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd. (Dosen Universitas Negeri Semarang)
Kesenian Kuda Lumping merupakan kesenian yang sudah ada sejak zaman dahulu. Kesenian Kuda Lumping merupakan kesenian tradisional yang secara turun-temurun dipergunakan dalam upacara merti desa oleh masyarakat Desa Purworejo. Namun saat ini kesenian kuda lumping dapat dipentaskan kapanpun dan dimanapun sebagai hiburan masyarakat setempat.
Sayangnya banyak generasi muda yang tidak memiliki minat yang sama dalam mempelajari dan mewarisi seni Kuda Lumping dari generasi sebelumnya. Mereka mungkin lebih tertarik pada bentuk-bentuk hiburan modern. Kurangnya minat dan pemahaman tentang seni Kuda Lumping di antara generasi muda dapat mengancam kelangsungan tradisi ini.
Beruntungnya masyarakat setempat sadar bahwa kesenian Kuda Lumping merupakan bagian penting dari warisan budaya lokal. Masyarakat seolah telah menyiapkan generasi muda sebagai agen untuk melestarikan kesenian ini. Masyarakat memainkan peran penting dalam mendidik generasi muda tentang seni Kuda Lumping mulai dari sejarah, cerita, gerakan tarian, serta makna simbolik di balik kesenian ini. Peran masyarakat setempat dalam pelestarian seni Kuda Lumping sangat penting karena mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang tradisi ini dan memiliki kepentingan yang langsung dalam menjaganya tetap hidup. Dengan keterlibatan aktif mereka, seni Kuda Lumping dapat terus berkembang dan diteruskan ke generasi berikutnya.
Berkat usaha keras masyarakat Purworejo mengsosialisasikan kesenian ini, kesenian Kuda Lumping mengambil alih fungsi penting dalam kehidupan masyarakat diantaranya fungsi hiburan dan sosial dimana kesenian Kuda Lumping dapat menjadi sarana hiburan bagi masyarakat setempat serta dalam pelaksanaannya kesenian Kuda Lumping membutuhkan kerjasama masing-masing anggota agar kesenian ini dapat dipentaskan dengan lancar. Selain fungsi hiburan dan sosial Kuda Lumping juga memiliki fungsi dalam kepercayaan dimana masyarakat yang mengadakan pertunjukan kesenian Kuda Lumping mempunyai suatu keyakinan atau kepercayaan terhadap para penari ada bantuan dari alam gaib. Inilah yang menjadi ciri khas tarian tersebut terhadap tari lainnya. Dalam fungsi pendidikan di setiap pertunjukkan dalam tarian tersebut selalu memberikan gambaran tentang tingkah laku yang baik maupun tidak baik (negatif) terdapat dalam tubuh seseorang. Nilai bisa didapat pada tarian ini yaitu manusia harus melakukan perbuatan yang baik sewaktu mempunyai akal sehat.
Banyak potensi kreatif yang dapat kita gali dari kesenian Kuda Lumping ini mulai dari teknik tarian, koreografi tarian, kostum, dan musik. Pemanfaatan potensi kreatif dari kesenian Kuda Lumping dapat membantu melestarikan budaya tradisional sambil menciptakan pengalaman yang lebih segar dan relevan bagi penonton masa kini. Hal ini juga dapat meningkatkan apresiasi terhadap seni tradisional dan warisan budaya lokal.
Kesenian Kuda Lumping merupakan kesenian yang dalam pementasannya menggunakan teknik berkuda menggunakan kuda tiruan seperti dalam Kuda Lumping umumnya, penari Kuda Lumping khas Purworejo harus terampil dalam menirukan gerakan-gerakan berkuda. Mereka harus mengayuh kaki dan menjalankan Kuda Lumping dengan gerakan yang alami dan dinamis.
Koreografi tarian dalam kesenian Kuda Lumping dapat diperbarui dengan elemen-elemen tari kontemporer atau gaya tari lainnya. Mengintegrasikan elemen-elemen tari kontemporer atau gaya tari lainnya dalam koreografi tarian Kuda Lumping adalah salah satu cara yang efektif untuk memperbarui pertunjukan ini dan menjadikannya lebih menarik bagi penonton modern.
Penari Kuda Lumping khas Purworejo biasanya mengenakan busana tradisional Jawa dengan menggunakan jarik pada bagian bawahnya. Penari pria dan wanita sering mengenakan hiasan tubuh seperti gelang, kalung, dan gelang kaki. Hiasan-hiasan ini dapat memberikan sentuhan artistik dan tradisional pada penampilan penari. Selain kostum penari, kostum Kuda Lumping adalah bagian penting dari tarian ini. Kuda Lumping adalah replika kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya. Kostum Kuda Lumping ini sering kali dihiasi dengan warna-warni dan ornamen yang mencerminkan karakter kuda.
Musik memainkan peran penting dalam kesenian Kuda Lumping, musik yang dibutuhkan dalam pementasan Kuda Lumping terdiri dari gamelan, kendang, seruling, dan penyanyi lagu Jawa atau yang sering dipanggil sinden. Musik dalam Kuda Lumping juga digunakan untuk menciptakan nuansa dramatis dalam tarian. Misalnya, musik bisa berubah secara dramatis saat penari menampilkan aksi-aksi yang menegangkan atau mengesankan.
Masyarakat Purworejo yang mencintai seni dan budaya memiliki peran utama dalam melestarikan Kuda Lumping. Mereka menjadi penonton setia yang mendukung pertunjukan, sehingga memberikan insentif kepada para seniman dan grup tarian untuk terus mempertahankan tradisi ini. Masyarakat dapat berperan dalam dokumentasi tarian Kuda Lumping, baik melalui fotografi, video, atau penulisan. Penelitian tentang sejarah dan makna tarian ini juga dapat dilakukan oleh peneliti lokal untuk melestarikan pengetahuan budaya. Masyarakat dapat membantu seniman dan grup tarian lokal dengan memberikan dukungan finansial, promosi, serta peluang pertunjukan. Ini akan membantu seniman menjaga keberlanjutan tradisi seni Kuda Lumping.
Kuda Lumping adalah bagian dari warisan budaya Indonesia, khususnya Jawa. Ini adalah bentuk seni tradisional yang telah ada selama berabad-abad dan mencerminkan identitas budaya masyarakat Jawa. Melestarikan Kuda Lumping berarti mempertahankan sepotong berharga dari budaya dan tradisi leluhur. Kuda Lumping adalah bentuk seni yang unik dan berbeda. Tarian ini melibatkan kostum-kostum yang unik, gerakan-gerakan dinamis, dan musik gamelan yang khas. Kuda Lumping sering kali mengandung pesan moral dan nilai-nilai tradisional yang penting. Kesenian ini dapat menjadi alat pendidikan yang efektif untuk mengajarkan generasi muda tentang etika, kejujuran, kerja keras, dan nilai-nilai positif lainnya. (*)

Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.