Oleh: Dani Agus Hidayat, Alwan Indra Nugraha, Gigih Andi Saputra, Priyo Rudianto, Denny Hendrawan, Nurul Insani, Zuni Widiyanti, Naili Ulya, Apriliani Wijayanti, Siti Umu Sofiyah.
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Berdasarkan analisis situasi diketahui bahwa sebagian besar ibu-ibu PKK warga Desa Guyangan, Loano, Purworejo berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sehingga mempunyai waktu yang cukup banyak untuk melakukan kegiatan yang mampu menambah penghasilan. Tujuan dari program ini adalah untuk memberdayakan ibu rumah tangga dengan memberi pelatihan bercocok tanam dengan sistem hidroponik. Konsep “Hidroponik” merupakan budidaya menanam dengan memanfaatkan air/larutan mineral bernutrisi tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi. Sistem bertanam “Hidroponik” merupakan konsep bertanam yang cocok untuk lahan terbatas. Luaran jangka panjang yang diharapkan dari pengabdian ini adalah peningkatan penghasilan dan peningkatan kesejahteraan. Guna mencapai target luaran yang telah direncanakan, kegiatan pengabdian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: (1) Pemaparan Materi “Hidroponik”; (2) Pelatihan Kepada Masyarakat dan Praktik Pembuatan “Hidroponik” serta (3) Evaluasi Kegiatan. Hasil dari pengabdian ini adalah setelah dilakukannya pelatihan diharapkan masyarakat Desa Guyangan mampu mempraktikannya langsung di rumah masing- masing.
PENDAHULUAN
Desa Guyangan merupakan sebuah Desa di Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. Secara geografis Desa Guyangan hanya berjarak kurang lebih 12 km dari kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP). Berikut ini adalah informasi terkait Desa Guyangan.
Tabel 1. Informasi Desa Guyangan
No. | Keterangan | Jumlah |
1. 2. 3. 4. 5. | Jumlah KK Jumlah RW Jumlah RT Jumlah Kelompok PKK Pertemuan PKK | 292 2 4 1 12 Kali/tahun |
Sebagian besar ibu-ibu warga Desa Guyangan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Sehingga mereka mempunyai waktu yang cukup banyak untuk melakukan kegiatan yang mampu menambah penghasilan. Hanya sebagian kecil ibu rumah tangga di Desa Guyangan yang memiliki pekerjaan sampingan seperti berjualan, dan pengrajin besek. Selama ini seusai menyelesaikan pekerjaan rumah seperti memasak, membersihkan rumah, mencuci, menyetrika dan lainnya biasanya mereka menonton televisi atau sekedar berbincang dengan tetangga. Jadi masih banyak waktu kosong yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sementara kegiatan usaha untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga masih statis belum tergali potensi yang ada dilingkungan sekitarnya yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. Atas kondisi tersebut melahirkan suatu ide untuk memberikan pelatihan/pemberdayaan yang cocok dan sesuai bagi warga Desa Guyangan.
Pemberdayaan masyarakat desa adalah upaya untuk mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.
Pemberdayaan masyarakat desa bertujuan untuk memampukan desa dalam melakukan tindakan bersama sebagai suatu kesatuan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di tingkat pemerintah desa, masyarakat desa, maupun pihak lain untuk mendorong partisipasi dan mendayagunakan kemampuan masyarakat desa dalam proses pembangunan desa, menyusun perencanaan pembangunan yang berpihak pada kelompok miskin, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di desa.
Salah satu program pemberdayaan masyarakat yang dilaksankan pada pengabdian kepada masyarakat ini adalah melalui kegiatan Pelatihan Hidroponik Sayuran. Untuk mencapai kemandirian warga di Desa Guyangan, maka potensi yang ada perlu digali. Kondisi yang telah diuraikan diatas menunjukkan bahwa ibu-ibu yang tergabung dalam gerakan PKK sebagai generasi penerus memiliki potensi besar untuk diberdayakan. Adapun pemberdayaan yang akan dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan mengenai Hidroponik. Pemilihan pemberdayaan masyarakat dengan memberi pelatihan Hidroponik dengan alasan sebagai berikut: (1) Bercocok tanam dengan Hidroponik tidak membutuhkan lahan luas, cukup dilakukan dihalaman sekitar rumah. (2) Bercocok tanam dengan Hidroponik mudah dilakukan tanpa harus pergi jauh dari rumah sehingga tidak mengganggu pekerjaan rutin dirumah. (3) Setiap hari warga membutuhkan sayuran untuk dikonsumsi, selama ini warga membeli sayuran tersebut dari pasar atau penjual keliling. Apabila warga menanam sayuran sendiri maka bisa menghemat pengeluaran. (4) Barang-barang bekas yang tak bernilai bisa dimanfaatkan sebagai media dalam bercocok tanam dengan Hidroponik sehingga meningkatkan nilai barang bekas.
Untuk mencapai target luaran yang telah direncanakan, program ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
Pemaparan Materi
Metode yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan adalah: 1) Penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan tentang hidroponik dengan menayangkan power point untuk memberikan motivasi kepada peserta dan memperlihatkan bahwa sistem yang akan dibuat dilakukan ini mudah. 2) mensosialisasikan cara membudidayakan tanaman sayur dengan memperkenalkan kepada peserta alat dan bahan yang digunakan. Teknik budidaya yang dilakukan mulai dari persemaian sampai panen. 3) pemberian alat dan bahan kepada peserta mulai dari benih, rockwool, netpot, nutrisi, dan botol bekas. 4) pendampingan selama proses persemaian selama acara berlangsung. Hal ini ditujukan agar peserta benar-benar merasakan manfaat dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, dan dapat merasakan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tidak bersifat insidentil saja, kapanpun mereka perlu bantuan maka pengabdi akan menanggapinya.
Prosedur Pelaksanaan Hidroponik
Adapun prosedur pelaksanaan yang dilakukan oleh Tim KKN Universitas Muhammadiyah Purworejo adalah sebagai berikut:
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk bercocok tanam hidroponik dan bahan-bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
- Benih Tanaman
- Netpot (wadah untuk tanaman)
- Rockwool (media tanam yang bersifat menyerap dan menyimpan air)Sumbu (kain flanel digunakan untuk menyerap air)
- Air Nutrisi (biasanya menggunakan Abmix untuk sayuran dan buah-buahan)
- Penyemaian, Penyemaian merupakan tahap awal dalam berkebun hidroponik. Media yang digunakan yaitu rockwool (Murali et al. 2011). Cara menyemai yaitu sebagai berikut:
- Media tanam rockwool dipotong kecil, diletakkan diatas nampan, dan dibasahi dengan air secukupnya agar rockwool basah;
- Pada rockwool di buat lubang dengan menggunakan tusuk gigi;
- Bibit tanaman di masukkan ke dalam lubang dan wadah di simpan didalam tempat gelap; untuk tanaman yang menjulang tinggi seperti bayam dan kangkung. 1 rockwool bisa di isi 2-3 benih, tetapi untuk yang tumbuh ke samping seperti pakcoy cukup 1 benih saja.
- Kelembapan rockwool harus diperiksa secara berkala. Apabila kering, maka perlu ditambahkan air.
- Setelah 1-4 hari, bibit akan pecah yang ditandai dengan warna putih. Lamanya pecah tergantung dari jenis tanaman.
- Jika benih tanaman sudah pecah, maka wadah ditempatkan di daerah yang terkena sinar matahari minimal 6 jam sehari.
- Setelah berdaun empat, media tanam memakai rockwool yang telah ditaruh didalam netpot dan diberi kain flanel sebagai sumbu untuk mengalirkan air dan nutrisi sesuai dengan konsentrasi yang dibutuhkan tanaman.
- Evaluasi Kegiatan, Untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan pelatihan ini maka evaluasi dilakukan dengan cara sebagai berikut: (a) Kegiatan pemaparan materi dievaluasi berdasarkan partisipasi peserta serta keaktifan peserta. Apabila tingkat partisipasi minimal mencapai 60% dari seluruh peserta yang direncanakan maka kegiatan ini dianggap berhasil. Keaktifan peserta dan keefektifan pemaparan dinilai dari interaksi peserta selama pelaksanaan pemaparan materi. (b) Evaluasi utama atas pengabdian masyarakat ini adalah apabila target dari program ini tercapai yaitu setiap warga memiliki Hidroponik di rumah masing-masing.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsep Hidroponik merupakan sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara horizontal, baik dalam ruangan maupun luar ruangan dengan media utama air (Mas’ud, 2009). Sistem budidaya pertanian secara hidroponik ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas (Tom, 2005). Murali et al. (2011) juga menyampaikan bahwa dilihat dari sisi ekonomi, menanam sayuran dengan konsep Hidroponik sangat menguntungkan. Tanpa membutuhkan biaya yang tinggi dan dengan perawatan yang relatif mudah (Tallei dkk, 2017) warga bisa memenuhi kebutuhan sayur mayur sehat tanpa harus membeli.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terbagi menjadi 2 program besar yaitu kegiatan pelatihan guna penyampaian materi terkait hidroponik dan program praktik pembuatan hidroponik. Adapun penjelasan masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut:
- Kegiatan Pelatihan, Kegiatan pelatihan dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada target sasaran masyarakat terkait cara penanaman hidroponik.
- Pelatihan Kepada Ibu-Ibu PKK, Pelatihan dilakukan terhadap ibu-ibu PKK Desa Guyangan. Adapun materi yang diberikan adalah sebagai berikut: (a) Pengertian Hidroponik; (b) Kelebihan Hidroponik; (c) Jenis Tanaman Hidroponik; (d) Pemeliharaan tanaman Hidroponik; (e) Pemanenan Hidroponik. Kegiatan pelatihan kepada seluruh warga dengan narasumber Sdr. Priyo Rudianto. Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 26 orang. Sayuran hidroponik yang ditanami berupa kangkung, bayam, dan pakcoy.
Pembahasan
Praktik menanam sayuran dengan metode hidroponik di Desa Guyangan mendapat respon positif dari warga terutama yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Secara umum metode hidroponik yang dijalankan adalah persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman dan pemanenan.
Persiapan Bibit Tanaman dan Penanaman
Seperti halnya menanam, menyemaikan benih juga memerluka wadah dan media tanam. Persemaian menggunakan wadah nampan ukuran sedang. Adapun media tanamnya yaitu dengan memanfaatkan botol bekas.
Pemeliharaan Tanaman
Tanaman juga memerlukan perawatan, seperti halnya makhluk hidup yang lain. Tanaman juga memerlukan perhatian dan kasih sayang. Selain penyiraman dilakukan setiap hari juga perlu pemberian air nutrisi/ pupuk, dan juga pengendalian hama penyakit.
Pemanenan
Pemanenan sayuran biasanya dilakukan dengan sistem cabut akar (kangkung, bayam, dan pakcoy). Apabila kita punya tanaman sendiri dan dikonsumsi sendiri akan lebih menghemat apabila panen dilakukan dengan mengambil daunnya saja. Dengan cara tersebut tanaman sayuran bisa bertahan lebih lama dan bisa dipanen berulang-ulang.
SIMPULAN
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air/ larutan mineral bernutrisi tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kegiatan pelatihan dan praktik pembuatan hidroponik telah dilaksanakan. Adapun hasil dari pengabdian ini adalah warga memahami cara bertanam hidroponik serta mampu mempraktekannya.