Sangar Seni Purwararas adalah salah satu sanggar seni yang ada di Kabupaten Purworejo yang masih aktif sampai sekarang. Sanggar yang berdiri sejak tahun 2015 ini didirikan dan dikelola sendiri oleh Bapak Dewata Purwasugata Hadiwijaya. Sanggar Seni Purwararas ini berada di Desa Dewi RT 02/ RW 02, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.
Nama Sanggar Seni Purwararas memiliki makna tersendiri. Purwararas diambil dari kata dalam bahasa Jawa yaitu ‘purwa’ dan ‘raras’ atau ‘laras’. Kata ‘purwa’ diartikan sebagai ‘awalan’ dan ‘raras’ atau ‘laras’ diartikan sebagai ‘keselarasan’. Sehingga makna dari ‘purwararas’ sendiri adalah mengawali keselarasan. Pak Dewata berharap dengan adanya Sanggar Seni Purwararas ini dapat menjadi cara untuk melestarikan budaya seni karawitan.
Sanggar Seni Purwararas didirikan secara perlahan dan penuh perjungan.oleh Pak Dewata, dulunya adalah seorang tenaga pengajar di salah satu SMP di Purworejo. Beliau memiliki keinginan untuk mendirikan sebuah sanggar seni setelah purna tugas. Saat masih menjadi tenaga pengajar, Pak Dewata selalu menyisihkan uangnya untuk membeli gamelan. “Saya beli gamelan ini nyicil, jadi tidak beli sekaligus. Jadi begini, saya kan tidak merokok, kalau merokok waktu itu satu hari dijatah Rp. 10.000,00 berarti satu bulan itu sudah RP. 300.000,00. Waktu itu Rp. 300.000,00 saya sudah bisa beli satu alat gamelan, begitu seterusnya sampai tidak terasa saya punya 2 macam yaitu, slendro dan pelog,” jelasnya pada Minggu (19/5/2024).
Setelah tiga tahun purna tugas, Pak Dewata mulai berkomitmen dan memfokuskan diri untuk melatih karawitan di sanggarnya. Kemampuannya dalam bermain gamelan didapatkannya secara autodidak, beliau juga mengikuti komunitas-komunitas sehingga mendaptkan tambahan materi tentang karawitan. Namun nampaknya darah seniman Pak Dewata diturunkan dari sang ayah, yang merupakan seorang dalang yang bernama Pak Gethuk, seorang dalang terkenal di daerah se-Kedu. Pak Dewata bercerita bahwa dulu ayahnya menghendaki beliau untuk menjadi seorang dalang juga, namun hal tersebut bertentangan dengan cita-cita beliau saat itu.
Pada awal berdirinya sanggar, Pak Dewa melatih pemuda-pemuda sekitar karawitan dikediamannya sendiri. Namun sekarang beliau lebih fokus untuk melatih anak-anak SD dan SMP. Anak-anak yang dilatihnya pernah tampil di beberpa event besar hari jadi purworejo contohnya. Tidak jarang juga Pak Dewata mengadakan pertunjukan wayangnya sendiri disanggarnya untuk memeringati kepergiaan ayahnya pada tanggal 6 Agustus, yang akhirnya juga dijadikan sebagai tanggal resmi berdirinya sanggarnya. Dalam waktu dekat ini, Sanggar Seni Purwararas akan ikut andil dalam kegiatan workshop tingkat Kecamatan Banyuurip pada tanggal 15 Juni 2024. (*)
Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Nama Penulis :
1. Rina Yuliana
2. Fifi Amalia 3. Hana Hani’a Hanum