
Sejumlah petugas dari Polsek Bener dan Koramil Bener mengamankan aksi protes warga desa Wadas kec. Bener (wid)
Bener | bagelenchannel.com – Puluhan warga desa Wadas kecamatan Bener menggelar aksi protes penolakan rencana pemerintah untuk pengambilan material tanah serta batu di desa Wadas yang akan digunakan sebagai bahan pembangunan Bendung Bener di kecamatan Bener. Aksi penolakan itu dilakukan warga dengan cara pemasangan sejumlah tulisan spanduk yang dipasang disejumlah lokasi tepi jalan desa. Tak hanya itu warga juga menggelar aksi turun jalan dengan membawa poster dan spanduk dengan menyuarakan penolakan yang mereka sampaikan di saat berbarengan kegiatan Sosialisasi Pengadaan Tanah Pembangunan Bendung Bener Kabupaten Purworejo dan Wonosobo, yang digelar oleh Balai Besar Sungai Serayu Opak (BBWS) di Balai Desa Wadas pada selasa siang (27/3/2018).
Dalam aksinya warga hanya bisa berkumpul dan menyuarakan yel yel serta penolakan di tengah jalan tak jauh dari lokasi sosialiasi. Mereka tidak diperkenankan mendekat dan bertemu dengan tim penyampai sosialisasi dan dijaga ketat oleh sejumlah aparat Kepolisian Sektor Bener dan Koramil Bener.
Perwakilan aksi warga desa Wadas, Fuad, saat ditemui disela aksi menyampaikan, aksi protes itu dilakukan warga sebagai bentuk wujud guna menunjukkan bukti bahwa masyarakat desa Wadas menolak adanya rencana eksploitasi pengambilan tanah di bumi desa Wadas yang akan digunakan sebagai tanah urug pembangunan Bendungan Bener oleh pemerintah.
“Ada beberapa alasan yaitu pertama menjaga ekosistem, menjaga eksistensi desa Wadas, kita tidak mau eksistensi desa Wadas nanti berkurang terutama lahanya, karena 99 persen warga merupakan petani, dimana menjadikan obyek lahan itu sebagai mata pencaharian petani,” jelasnya.

Diungkapkan, aksi penolakan itu telah dilakukan oleh warga beberapa kali, sejak adanya kabar bahwa desa Wadas akan diambil material batu dan tanah sebagai bahan pembangunan Bendung Bener.
“Kita akan terus berupaya secara strategi yang kita bangun, jika aspirasi penolakan kami tidak didengar. Dan hari ini kita buktikan bahwa masyarakat menolak,” tegasnya.
Menurutnya, warga masyarakat desa Wadas tidak menolak adanya pembangunan Bendungan Bener, bahkan warga sangat mendukung dengan rencana pembangunan itu, akan tetapi warga menolak pengambilan material batu dan tanah dari desa Wadas.
Baca juga: Tolak Jual Tanah Warga Wadas Walkout Saat Sosialisasi
“Masyarakat takut dengan adanya dampak teknik pengambilan material itu, dan warga khawatir secara umum nanti didalam pengambilan batu dan tanah itu ada kandungan lain yang ikut diambil. Dimana sesuai sejarah dibentangan menoreh ini dikabarkan masih banyak menyimpan kandungan alam yang belum diketahui. Bahkan pada zaman Belanda pun telah diincar akan dikeruk, dan warga tidak ingin pengambilan maaterial lain itu terjadi apalagi diimiliki oleh pihak lain,” ujarnya.
Warga berharap, aksi itu menjadi aksi yang terakhir dan permohonan warga bisa diterima oleh pemerintah. (Widarto)