
Polisi saat melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) sebuah sumur yang berada dekat rumah korban (wid)
Pituruh | bagelenchannel.com – Diduga karena sakit darah tingginya kambuh saat mandi, seorang kakek bernama Mardiyono (66), warga Desa Ngandagan RT 01/RW 01, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, terjatuh ke dalam sumur miliknya dan meninggal saat dalam perjalanan ke Puskesmas Pituruh, Rabu (23/05/2018).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Purworejo AKBP Teguh Tri Prasetya, SIK, melalui Kapolsek Pituruh AKP Junani Jumantoro, saat dihubungi Bagelen Channel, Kamis (24/05/2018).
Lebih jauh dijelaskan oleh AKP Junani Jumantoro, bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu korban mandi di sumur yang berada di samping kiri rumahnya.
“Jaraknya sekitar 10 meter dari rumah. Tiba-tiba terjatuh ke dalam sumur dan ember yang digunakan untuk mengambil air terjatuh ke lantai dan didengar oleh istrinya bernama Ponijem. Ketika itu sang istri sedang mengolah kacang di depan rumah, kemudian Ponijem lari mendekati sumur dan melihat suami terjatuh ke dalam sumur dengan posisi kepala di bawah dan kakinya di atas,” katanya.
Ditambahkan oleh AKP Junani Jumantoro, selanjutnya Ponijem berusaha memegang kaki korban namun tidak berhasil kemudian berteriak minta tolong dan di dengar oleh adiknya bernama Suwono alias Slamet dan Parino. Melihat kejadian itu keduanya kemudian mengambil tangga bambu dan dimasukkan ke dalam sumur.
“Setelah itu Parino masuk mengangkat korban ke atas, karena kondisi korban lemas lantas dibawa ke Puskesmas Pituruh dengan sebuah mobil Pick Up, namun sesampai di Puskesmas dan dicek oleh tim medis, ternyata korban sudah meninggal dunia dan diperkirakan korban meninggal dalam perjalanan,” imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan medis diketahui bahwa korban mengalami luka lecet di bagian kening sepanjang 8 centimeter dan luka lecet di atas hidung.
“Sementara itu saat dilakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP), diketahui bahwa sumur yang dipakai mandi oleh korban, tidak ada pengamannya. Tinggi bibir sumur sekitar 50 centimeter, tinggi bibir sumur dengan air 147 centimeter, kedalaman air sekitar 5 meter, dan sumur tadi berdiameter 70 centimeter,” ujarnya.
Diketahui bahwa korban selama ini memiliki riwayat mengidap sakit darah tinggi sekitar 3 tahun dan setiap bulan kontrol kesehatan. Sehingga kuat dugaan sewaktu mandi penyakit darah tingginya kambuh dan korban terjatuh ke dalam sumur. Atas kejadian tersebut keluarga ikhlas menerima dan tidak menghendaki untuk dilakukan autopsy, kemudian korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Ngandagan. (Widarto/Eko Mulyanto)