Purworejo | bagelenchannel.com – Bupati Purworejo H Agus Bastian, SE, MM, akan menyertakan seorang dokter pribadi yang dibiyai sendiri, untuk melayani jamaah haji Kabupaten Purworejo tahun 2018 ini. Dokter tersebut akan membawa obat-obatan yang paten (bukan generik), dengan harapan agar jamaah yang sakit bisa cepat sembuh.
Hal tersebut diungkapkan oleh H Agus Bastian, SE, MM, dalam pembukaan Bimbingan Manasik Haji Kabupaten Purworejo Tahun 1439 H/2018 M, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (28/06/2018). Acara itu juga dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Drs. H Farchani, SH, MM, dan unsur Forkopimda Kabupaten Purworejo.
“Jamaah haji ini merupakan tamu istimewa, karena bisa berangkat diantara calon jamaah lain yang daftar tunggunya mencapai 21 tahun. Oleh karenanya, saya ingin memberikan yang terbaik kepada para tamu istimewa ini,” ungkapnya.
Bupati juga berpesan agar para jamaah haji senantiasa menjaga kesehatan, termasuk tidak berbicara sembarangan.
“Saya pernah mengalami sendiri, diingatkan agar tidak terlalu banyak makan kacang, saya bilang makan melinjo satu toples-pun saya nggak apa-apa, eh besoknya kaki saya abuh (bengkak-red),” katanya.
Senada dengan Bupati, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Drs. H Farchani, SH, MM, menjelaskan bahwa 73 persen jamaah haji Jawa Tengah termasuk resiko tinggi, sehingga diharapkan untuk selalu menjaga kesehatan. Ia juga berpesan, meski sudah mengikuti manasik di KBIH masing-masing, agar tetap ikut manasik yang diselenggarakan oleh pemerintah, untuk menambah ilmu berhaji.
Selain itu juga dijelaskan terkait dengan kuota haji setiap negara sudah ditentukan berdasarkan rumus yang disepakati oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI).
“Berkat kerjasama yang dijalin Presiden Jokowi dengan Raja Salman, Indonesia mendapat tambahan kuota haji sebanyak 10 ribu orang,” jelasnya.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Purworejo Drs. H Bambang Sutjipto, MPdI, juga melaporkan, bahwa calon jamaah haji Kabupaten Purworejo berjumlah 730 orang, termasuk 6 orang Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD). (Widarto)