
Abstract Artikel ini membahas pemanfaatan media cerita fantasi “Petualangan Angka di Negeri Ajaib” sebagai sarana pembelajaran Matematika yang menyenangkan dan bermakna di jenjang sekolah dasar. Media ini menggabungkan unsur narasi, tantangan logika, dan visual imajinatif untuk membangun minat serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep Matematika. Dalam cerita, siswa diajak membantu tokoh utama memecahkan masalah Matematika yang dikemas dalam bentuk petualangan. Hasil kajian menunjukkan peningkatan partisipasi, motivasi, dan penguasaan konsep. Cerita kontekstual membantu siswa memahami materi abstrak dengan cara yang lebih nyata dan menarik. Pendekatan ini juga mendukung pengembangan kemampuan abad-21, seperti berpikir kritis dan kerja sama.
Kata kunci: media cerita, Matematika, sekolah dasar, pembelajaran kontekstual, petualangan
PENDAHULUAN
Pendidikan tidak hanya berperan dalam mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam membentuk karakter, kreativitas, dan keterampilan peserta didik agar mampu menghadapi tantangan zaman. Abd Rahman et al. (2022) menyatakan bahwa pendidikan adalah proses pewarisan budaya dari generasi ke generasi yang mencakup pembentukan kepribadian dan pemahaman terhadap nilai-nilai kehidupan. Dalam konteks ini, pendidikan tidak hanya dimaknai sebagai proses pengajaran, melainkan sebagai upaya membina manusia secara utuh dan bermakna.
Di era digital dan serba cepat seperti saat ini, pendidikan dituntut untuk semakin adaptif, termasuk dalam penyampaian materi ajar. Terlebih lagi, pada jenjang Sekolah Dasar, proses pembelajaran perlu dirancang secara menarik dan menyenangkan agar sesuai dengan karakteristik anak. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan harus berlangsung secara aktif, kreatif, dan menyenangkan, serta mampu mengembangkan potensi peserta didik secara optimal (Pasal 3 & 4). Artinya, guru perlu menghadirkan pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan minat dan pemahaman siswa secara mendalam.
Namun dalam kenyataannya, pembelajaran di Sekolah Dasar, khususnya pada mata pelajaran Matematika, masih sering bersifat konvensional dan cenderung abstrak. Anak-anak sering kali kesulitan memahami konsep matematika karena penyampaiannya kurang kontekstual dan tidak menyentuh dunia imajinasi mereka. Metode ceramah yang dominan dan kurangnya media pembelajaran yang menarik menjadi salah satu faktor rendahnya minat belajar siswa. Hasanah (2021) menyebutkan bahwa siswa cenderung pasif dalam pembelajaran yang tidak melibatkan media yang sesuai dengan dunia anak, seperti cerita, permainan, atau visualisasi yang menarik.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pendekatan pembelajaran berbasis cerita fantasi menjadi alternatif inovatif yang potensial. Cerita fantasi memiliki daya tarik tersendiri bagi anak-anak karena mampu menghidupkan imajinasi, membangun dunia yang menyenangkan, dan menyisipkan nilai-nilai edukatif secara halus. Dalam konteks pembelajaran Matematika, pengemasan materi dalam bentuk cerita fantasi seperti Petualangan Angka di Negeri Ajaib dapat menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan minat belajar, sekaligus mempermudah pemahaman konsep-konsep abstrak melalui alur cerita yang kontekstual.
Menurut teori konstruktivisme, peserta didik akan lebih memahami konsep jika mereka aktif membangun sendiri pengetahuannya melalui pengalaman belajar yang kontekstual dan bermakna (Casfian et al., 2024). Dalam hal ini, cerita fantasi menjadi jembatan yang menghubungkan konsep Matematika dengan dunia yang akrab dan menyenangkan bagi anak. Pendekatan ini juga sejalan dengan teori humanistik, yang menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang memperhatikan minat, motivasi, dan kebutuhan siswa.
Media cerita fantasi yang dirancang secara interaktif dapat menumbuhkan keterlibatan belajar secara kognitif dan afektif. Imhar AR et al. (2025) membuktikan bahwa media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan gaya belajar siswa mampu meningkatkan partisipasi dan motivasi belajar secara signifikan. Ramsi (2023) menambahkan bahwa pembelajaran yang dikemas melalui cerita dan media interaktif dapat memperkuat keterlibatan emosional siswa, yang sangat penting terutama dalam mata pelajaran seperti Matematika yang sering dianggap sulit dan membosankan oleh anak-anak.
Salah satu bentuk konkret media pembelajaran interaktif berbasis cerita adalah penggunaan platform seperti Educaplay yang menyediakan aktivitas berbasis permainan. Namun, selain platform digital, pengembangan media berbasis narasi fantasi yang menyelipkan petualangan dan teka-teki Matematika juga memiliki potensi besar untuk menjadikan proses belajar lebih menyenangkan dan bermakna. Dalam hal ini, Petualangan Angka di Negeri Ajaib menjadi media yang tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat nilai edukatif. Cerita ini menyisipkan soal-soal matematika dalam bentuk tantangan yang harus dipecahkan tokoh utama, sehingga siswa ikut terlibat secara aktif dan kritis dalam menyelesaikannya.
Dengan menyuguhkan pembelajaran Matematika dalam bentuk cerita petualangan, siswa tidak hanya termotivasi untuk belajar, tetapi juga lebih mudah memahami materi karena dikaitkan dengan konteks cerita yang menarik. Selain itu, guru juga dapat menggunakan media ini sebagai alat bantu evaluasi dan refleksi belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, media cerita fantasi Petualangan Angka di Negeri Ajaib dapat menjadi solusi inovatif dalam meningkatkan minat dan pemahaman Matematika pada anak usia sekolah dasar melalui pengalaman belajar yang interaktif, menyenangkan, dan bermakna.
.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengaruh Media Cerita Fantasi terhadap Hasil Belajar Matematika
Berdasarkan hasil kajian terhadap berbagai penelitian sebelumnya, media pembelajaran interaktif terbukti memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Meskipun sebagian besar penelitian menggunakan platform seperti Educaplay, prinsip dasar interaktivitas dan keterlibatan aktif siswa yang diusung platform tersebut dapat pula diterapkan dalam pengembangan media cerita fantasi seperti Petualangan Angka di Negeri Ajaib.
Media ini menyajikan konsep Matematika dalam bentuk narasi petualangan yang menarik dan menantang. Siswa diajak untuk mengikuti alur cerita yang penuh dengan rintangan, teka-teki angka, dan tantangan logika. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga menerapkan konsep Matematika secara kontekstual dalam menyelesaikan masalah yang muncul dalam cerita.
Penelitian Ge’e dan Dahlan (2025) menunjukkan bahwa penggunaan media interaktif memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar, dibuktikan dengan hasil uji t-test yang menunjukkan signifikansi 0,001 (< 0,05). Temuan ini menguatkan bahwa keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar melalui media inovatif dapat meningkatkan penguasaan konsep secara mendalam. Dalam konteks media Petualangan Angka di Negeri Ajaib, peningkatan hasil belajar dapat dicapai melalui proses penyelesaian misi cerita yang mengharuskan siswa memahami dan menerapkan operasi Matematika dasar.
B. Peningkatan Minat Belajar melalui Media Cerita Fantasi
Minat belajar merupakan faktor penting dalam keberhasilan proses pendidikan, terutama pada jenjang sekolah dasar. Anak-anak usia ini cenderung tertarik pada hal-hal yang bersifat imajinatif, visual, dan menghibur. Oleh karena itu, media cerita fantasi sangat relevan dalam membangkitkan minat mereka terhadap mata pelajaran yang cenderung dianggap sulit, seperti Matematika.
Penelitian Syarmadana et al. (2024) membuktikan bahwa media interaktif dapat meningkatkan minat belajar siswa dari kategori baik menjadi sangat baik. Cerita fantasi seperti Petualangan Angka di Negeri Ajaib memiliki keunggulan karena mampu membangun dunia imajinatif yang menyatu dengan konten edukatif. Ketika siswa merasa tertarik dengan karakter, alur cerita, dan tantangan yang dihadirkan, mereka akan lebih termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Cerita dalam media ini dirancang dengan tokoh utama anak-anak yang menjelajahi dunia penuh keajaiban dan teka-teki Matematika. Setiap bab cerita menghadirkan misi yang harus diselesaikan dengan memecahkan soal-soal numerik, logika, dan pola. Format ini menjadikan Matematika bukan sebagai beban, melainkan sebagai bagian dari petualangan seru yang menghibur dan menantang.
C. Pemahaman Konsep melalui Pembelajaran Kontekstual
Pemahaman konsep Matematika bukan hanya tentang mampu menyelesaikan soal, tetapi juga tentang kemampuan untuk mengaitkan konsep dengan situasi nyata atau kontekstual. Media cerita fantasi memungkinkan pembelajaran Matematika menjadi lebih konkret dan bermakna karena materi disajikan dalam konteks cerita yang dekat dengan pengalaman anak.
Penelitian Taurista et al. (2024) dan Nur Salma et al. (2025) menunjukkan bahwa pendekatan berbasis konteks dan interaksi mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi abstrak. Cerita dalam Petualangan Angka di Negeri Ajaib menyajikan berbagai tantangan Matematika yang muncul dalam perjalanan tokoh utama. Misalnya, untuk membuka gerbang ke negeri berikutnya, siswa harus membantu karakter memecahkan soal deret bilangan, mengelompokkan objek berdasarkan bentuk, atau menyusun pola aritmetika.
Dengan cara ini, konsep-konsep abstrak yang biasanya sulit dipahami oleh anak-anak dapat disederhanakan dan dimaknai melalui konteks petualangan. Siswa belajar bukan hanya karena disuruh, tetapi karena ingin tahu dan ingin menyelesaikan misi cerita. Hal ini sejalan dengan prinsip teori konstruktivisme, di mana pengetahuan dibangun melalui pengalaman langsung dan bermakna (Vygotsky, dalam Rusdi et al., 2023).
D. Media Cerita Fantasi sebagai Sarana Pembelajaran Abad-21
Pendekatan pembelajaran abad ke-21 menekankan pada integrasi teknologi, pengembangan keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, serta pembelajaran yang menyenangkan. Media Petualangan Angka di Negeri Ajaib dirancang untuk memenuhi kriteria tersebut dengan menggabungkan unsur cerita, visual, interaktif, dan tantangan berpikir. Dengan adanya elemen visual dan naratif yang kuat, siswa tidak hanya belajar Matematika, tetapi juga mengembangkan daya imajinasi, kreativitas, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Media ini tidak sekadar berfungsi sebagai alat bantu guru, tetapi juga sebagai wahana belajar mandiri yang memotivasi siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan secara aktif.
Temuan dari penelitian Rohman et al. (2025) dan Wulandari et al. (2023) mendukung bahwa media pembelajaran interaktif mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, menarik, dan berdampak positif terhadap kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, pengembangan dan pemanfaatan media seperti Petualangan Angka di Negeri Ajaib sangat tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran Matematika di sekolah dasar.
SIMPULAN
Model pembelajaran berbasis narasi “Petualangan Angka di Negeri Ajaib” menawarkan pendekatan inovatif dalam pembelajaran matematika yang menyatukan unsur kognitif, afektif, dan psikomotorik anak secara menyeluruh. Melalui dunia imajinatif yang menyenangkan dan interaktif, siswa tidak hanya terlibat dalam proses penyelesaian soal-soal matematika, tetapi juga dilatih untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan membangun pemahaman konsep secara bermakna. Pembelajaran ini memperkuat pemahaman konsep dasar matematika seperti operasi bilangan, pola, dan pengukuran melalui media cerita yang menarik. Ketika siswa memecahkan teka-teki untuk melanjutkan petualangan, mereka tidak sadar bahwa mereka sedang melakukan proses belajar yang kompleks namun menyenangkan. Ini membuktikan bahwa suasana belajar yang menyenangkan dan kontekstual jauh lebih efektif dibanding metode konvensional.
Selain itu, pendekatan ini juga menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa terhadap matematika, yang selama ini sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Melalui permainan edukatif yang mengandung cerita dan tantangan, matematika menjadi sesuatu yang dinanti dan disukai siswa.Tidak kalah penting, pendekatan ini juga mengembangkan aspek sosial-emosional anak melalui kerja sama tim, komunikasi, dan rasa tanggung jawab. Siswa belajar untuk saling membantu dalam menyelesaikan misi, menghargai pendapat teman, dan membangun rasa percaya diri. Dengan demikian, “Petualangan Angka di Negeri Ajaib” dapat menjadi solusi alternatif pembelajaran matematika yang menyenangkan, efektif, dan bermakna bagi anak usia sekolah dasar. Diharapkan pendekatan seperti ini dapat diintegrasikan ke dalam praktik pembelajaran sehari-hari agar proses pendidikan tidak hanya mengasah kemampuan akademik, tetapi juga membentuk karakter dan semangat belajar anak secara holistik.
DAFTAR PUSTAKA
Fitriyani, D. (2019). Strategi Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Jakarta: Pustaka Pendidikan.
Lestari, A., & Nugroho, T. (2023). Model Kolaboratif dalam Pembelajaran Tematik SD. Jurnal Pendidikan Dasar, 9(2), 115–124.
Marlina, S., & Rosyada, U. (2021). Matematika Fantasi: Pembelajaran Inovatif untuk Anak. Bandung: Pilar Media.
Nuraini, H. (2022). Pengaruh Media Cerita dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Inovasi Pendidikan, 11(1), 33–41.
Putri, E. (2021). Pembelajaran Kontekstual Matematika di SD. Yogyakarta: Deepublish. Suyanto, B. (2020). Pembelajaran Kreatif dan Bermakna di Era Digital. Surabaya: Erlangga.
Aryani,I.,Nadia,R.,Susanti,M.,Musriandi,R.,Irfan,A.,Anzora,A.,…&Maulida,M.(2022).Peningkatan literasi numerasi siswa sekolah dasar.Jurnal abdimas unaya,3(2),37-41.
Ekowati, D. W., Astuti, Y. P., Utami, I. W. P., Mukhlishina, I., & Suwandayani, B. I. (2019). Literasi numerasi di SD Muhammadiyah.ELSE (Elementary School Education Journal): Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar,3(1), 93-103.
Faridah,N.R.,Afifah,E.N.,&Lailiyah,S.(2022).Efektivitas Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Kemampuan Literasi Numerasi dan Literasi Digital Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah.Jurnal Basicedu,6(1),709-716.https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i1.2030
Fitriana, E., & Ridlwan, M. K. (2021). Pembelajaran transformatif berbasis literasi dan numerasi di sekolah dasar.TRIHAYU: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An,8(1).
Ifrida,F.,Huda,M.,Prayitno,H.J.,Purnomo,E.,&Sujalwo,S.(2023).Pengembangan dan Peningkatan Program Kemampuan Literasi dan Numerasi Siswa di Sekolah Dasar.Jurnal Ilmiah Kampus Mengajar,1–12.https://doi.org/10.56972/jikm.v3i1.94
Mahmud, M. R., & Pratiwi, I. M. (2019). Literasi numerasi siswa dalam pemecahan masalah tidak terstruktur.Kalamatika: Jurnal Pendidikan Matematika,4(1), 69-88.
Patriana,W.D.,Sutama,S.,&Wulandari,M.D.(2021).Pembudayaan Literasi Numerasi untuk Asesmen Kompetensi Minimum dalam Kegiatan Kurikuler pada Sekolah Dasar Muhammadiyah.Jurnal Basicedu,5(5),3413–3430.https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1302
Perdana, R., & Suswandari, M. (2021). Literasi numerasi dalam pembelajaran tematik siswa kelas atas sekolah dasar.Absis: Mathematics Education Journal,3(1), 9-15.https://doi.org/10.32585/absis.v3i1.1385 Analisis kemampuan literasi numerasi peserta didik ditinjau dari kecemasan matematika. In ProSANDIKA UNIKAL (Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pekalongan), 3(1) . 351-360.
Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo
Oleh Kelompok :
- Ilham Darojat (NIM 232180078)
- Danar Taufik Wicaksono (NIM 232180089)
- Nur Yusuf Kafianto (NIM 232180071)
- Rahmattullah (NIM 232180086)