Gebang | bagelenchannel.com – Trenyuh sekaligus sedih saat melihat kondisi seorang anak bernama Indah Setianingrum (10), warga Padukuhan Krandan RT 01/RW 02, Desa Pelutan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang harus menjalani kehidupan sehari-harinya hanya terbaring di atas tempat tidur.
Anak pertama dari pasangan Ratno (53) dan Khusnul (30) itu, mengalami kelainan pertumbuhan sejak usianya menginjak 3 bulan. Bahkan, hingga kini ia hanya bisa tengkurap karena tubuhnya seakan akan kaku dan sering mengalami kejang-kejang. Bahkan pada usia 6 tahun Indah Setianingrum pernah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit karena sering mengalami kejang-kejang.
Namun sayangnya, kondisi memprihatinkan Indah Setianingrum tersebut, baru diketahui oleh warga dan pemerintah desa setempat belum lama ini. Dari informasi yang berhasil dihimpun oleh Tim Bagelen Channel di desa itu, menyebutkan bahwa pihak keluarga sengaja menyembunyikan kondisi kesehatan Indah Setianingrum tersebut. Pihak keluarga tidak pernah memeriksakan kesehatan Indah Setianingrum karena keterbatasan ekonomi dan faktor kesibukan mengurus keluarga.
Menurut keterangan Kepala Desa Pelutan Siti Rokhayah, saat ditemui Jumat (13/4/2018), mengatakan bahwa sejak lahir Indah Setianingrum sudah mengalami kelainan tidak bisa berbicara dan tidak bisa bergerak.
“Sempat ikut posyandu sampai dengan usia 4 bulan. Namun, setelah itu pergi dari Desa Pelutan dan kembali menetap di Pelutan lagi sekitar 8 bulan terakhir ini,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa dari keterangan beberapa tetangganya, bahkan mereka tidak mengetahui jika Indah Setianingrum sudah pulang kembali. Pasalnya, pihak keluarga juga terkesan menutup-nutupi keberadaan dan kondisi Indah Setianingrum.
Baca juga: Miris Nenek Renta Hidup Sebatangkara di Rumah Reyot
Sementara itu, tim survey lapangan salah satu dari komunitas sosial bernama Maman mengatakan, bahwa saat ini Indah Setianingrum sudah difasilitasi oleh Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo.
“Oleh dokter Indah Setianingrum didiagnosa menderita lumpuh layuh dan mengalami gizi buruk,” ujarnya.
“Sekarang sudah dirujuk ke RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo untuk mendapat penanganan medis didampingi relawan dari komunitas sosial,” pungkasnya.
(Widarto)