
PjBL merupakan pembelajaran yang berfokus pada konsep, memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi dan menentukan suatu pemecahan masalah yang dihadapi. Model Project Based Learning (PjBL) yang secara langsung melibatkan siswa dalam proses pembelajaran melalui kegiatan penelitian untuk mengerjakan dan menyelesaikan suatu proyek tertentu. Pembelajaran IPA dilakukan guru secara inquiry dengan memberikan permasalahan dan prosedur penyelidikan, sedangkan siswa secara berkelompok menentukan proses penyelidikan dan menyimpulkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan. Mempertimbangkan hal tersebut, model Project-Based Learning (PjBL) merupakan alternatif model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa SD dan mencakup empat unsur utama dalam proses pembelajarannya yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Model PjBL dengan memberdayakan keterampilan proses sains siswa melalui kinerja ilmiah untuk memecahkan suatu permasalahan dan menghasilkan produk sehingga hasil belajar siswa maksimal.
Tahapan operasional model PjBL Terbimbing dalam pembelajaran sebagai berikut: (1) pada tahap perencanaan guru bekerjasama dengan peneliti merumuskan tujuan proyek, merancang kebutuhan sumber belajar, dan merancang alat evaluasi, (2) pada tahap pelaksanaan guru menganalisis karakteristik siswa dengan melakukan assement kemampuan siswa, mengelompokkan siswa sesuai dengan tugas, menjelaskan tugas-tugas proyek, membuat penjadwalan pelaksanaan proyek, serta membimbing siswa untuk mengerjakan proyek dengan memberikan dalam bentuk petunjuk, peringatan, dorongan, penguatan, menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri, (3) pada tahap evaluasi guru melakukan evaluasi atau penilaian untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
Keterampilan Proses Sains merupakan kemampuan peserta didik dalam menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan sains serta menemukan ilmu pengetahuan. Keterampilan Proses Sains sangat penting bagi setiap peserta didik sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang dimiliki. Peran pendekatan keterampilan proses sains dalam belajar mengajar sangat penting dengan keberhasilan belajar. Melatih dan mengembangkan keterampilan proses sains pada mahasiswa akan sangat berguna bagi mahasiswa tidak hanya sebagai proses untuk membangun pengetahuan dalam pembelajaran namun juga berguna dalam kehidupan sehari-hari, sehingga keterampilan proses sains sangat penting dimiliki oleh mahasiswa karena sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi kenyataan hidup di masyarakat sebab mahasiswa dilatih untuk berfikir logis dalam memecahkan suatu masalah yang ada di masyarakat.
Simpulan hasil analisis adalah sebagai berikut: (1) model PJBL terbimbing efektif meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada materi peristiwa alam dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan (2) model PJBL terbimbing efektif meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada materi peristiwa alam dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Penerapan model PjBL terbimbing membuat siswa aktif bekerjasama dengan kelompoknya saat mengerjakan proyek. Pada kegiatan pembelajaran siswa lebih percaya diri dalam mendemonstrasikan proyek yang dibuat. Pembelajaran juga lebih demokratis karena guru lebih memahami perbedaan kemampuan atau kecerdasan dan latar belakang siswa. Mempertimbangkan tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa model PjBL terbimbing efektif memberdayakan keterampilan proses sains siswa.

Katya Osylany Pamungkas
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo