
Budaya kegiatan belajar mengajar antara guru dengan siswa sudah sering kita jumpai di dalam kelas. Tidak hanya di dalam kelas, faktanya dalam penerapan kegiatan belajar mengajar bisa di lakukan dimana saja, kapan saja, dan pada siapa saja. Banyak sekali budaya dalam kegiatan belajar mengajar kepada siswa khususnya anak-anak Sekolah Dasar. Terlebih di era modern saat ini, cenderung siswa pada usia 6 sampai dengan 12 tahun sudah mengenal gadget. Adanya benda tersebut tentu akan lebih mudah siswa dalam mencari dan mengolah informasi terutama ilmu pengetahuan dalam bidang Pendidikan. Mengingat kemampuan kognitif sendiri sangat di perlukan bagi siswa SD guna mendukung proses kognitif ilmiah khususnya dalam Pembelajaran IPA.
Melihat peristiwa tersebut untuk mendukung berjalannya kegiatan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA Sekolah Dasar seorang pendidik hendaknya menerapkan budaya 4M dalam mendukung kemampuan Kognitif pada siswa. Adapun aspek-aspek yang terkandung didalam budaya tersebut ialah sebagai berikut:
1. Mengamati
Dimana aspek Budaya 4M dalam kegiatan belajar mengajar IPA SD yang pertama ialah mengamati. Tentu didalam setiap pembelajaran IPA pasti akan menemukan ilmu yang berhubungan dengan alam sekitar. Maka dari itu dari setiap proses kegiatan berpikir IPA pasti dikaitkan dengan ilmiah. Maka ketika siswa SD melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA hendaknya tahapan yang pertama yaitu mengamati secara langsung terkait objek materi tersebut. Misal saya ambil contoh ketika siswa akan melakukan kegiatan pembelajaran materi “Ekosistem dan lingkungannya” maka guru hendaknya terlebih dahulu mengajak siswa untuk mengamati lingkungan disekitar secara nyata, dan tidak hanya berdiam di dalam kelas tentunya. Dengan aktivitas ini tentu akan meningkatkan kemampuan proses kognitif pada siswa.
2. Menganalisis
Menganalisis adalah metode selanjutnya setelah mengamati. Tentu setiap proses ilmiah tidak akan berhenti hanya di pengamatan saja. Kita perlu yang namanya analisis, karena inilah yang akan mendorong kemampuan kognitif pada kegiatan pembelajaran ipa khususnya dalam memunculkan ide, pendapat, atau prasangka baru. Nah kemudian dari ide-ide, pendapat kita kumpulkan jadi suatu pokok pembahasan. Maka selanjutnya siswa akan mencoba memahami dan memecahkan masalah yang ada dalam materi IPA tersebut. Dari kegiatan menganalisis inilah nantinya siswa diharapkan mampu menyimpulkan apa yang telah diperoleh dari hasil pembelajaran tersebut.
3. Menyimpulkan
Aspek selanjutnya yaitu menyimpulkan, dimana setelah memecahkan setiap masalah. Maka untuk mengetahui apa isi atau hasil dari kegiatan pembelajaran tersebut diharapkan siswa mampu untuk menyimpulkan dengan penalaran-penalaran secara mandiri sebagai proses kognitif pada siswa SD. Dalam kegiatan menyimpulkan ini bisa sekaigus melatih Sintesis siswa. Sintesis merupakan kemampuan untuk mengitegrasikan bagian-bagian yang terpisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Tentu kemampuan menyimpulkan inilah juga berperan penting sebagai metode peningkatan kognitif siswa SD dalam pembelajaran IPA.
4. Mengevaluasi
Aspek yang terakhir dalam pembelajaran IPA SD guna mendukung kemampuan kognitif siswa yaitu mengevaluasi. Evaluasi disini berarti kemampuan untuk membuat penilaian terhadap suatu ide-ide tadi. Pada kegiatan evaluasi ini menjadi kemampuan tertinggi alias aspek yang sangat penting dalam pengembangan proses kognitif siswa. Karena evaluasi sendiri ialah kemampuan yang memberikan suatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, materi, dan ide-ide atau kriteria tertentu. Karena pada dasarnya untuk dapat mengevaluasi suatu hasil tentu terlebih dahulu harus mengamati, menganalisis, serta menyimpulkan atau sintetis terlebih dahulu.
Nah itulah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menanamkan budaya 4M dalam pembelajaran IPA Sekolah Dasar guna mendukung kemempuan kognitif pada siswa.
Nama: Lambang Subarkah Hanafi
Instansi: Universitas Muhammadiyah Purworejo
Prodi: PGSD