
Oleh: Cahyana Nursidiq, Cahyo Apri Setiaji, Diana Eka Putri Rahmadani, Riliya Setiyaningrum, Sarah Faj’rina Putri, Shakira Khalyana Pallaz Athena, Parwitasari
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purworejo
1. PENDAHULUAN
Trimo (2006) mengartikan kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua. Menurut Deptan RI dalam Mardikanto (1996) kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani, yang terdiri atas petani dewasa (pria/wanita) maupun petani taruna (pemuda/pemudi), yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani. Berdasarkan hasil penelitian Suadnya (2017) kelompok tani yang ada belum berfungsi secara maksimal terkesan bahwa kelompok tani hanya aktif ketika akan ada pendistribusian bantuan baik pupuk bersubsidi maupun bantuan lainnya seperti benih dan obat-obatan.
Poktan memiliki peran terpenting dalam usaha tani, karena keberadaannya sangat mendukung kegiatan usaha tani yang meliputi pengelolaan faktor-faktor usaha tani dari kegiatan input, proses produksi sampai dengan pengolahan hasil produksi (Wahyuni, 2003; Anantanyu, 2009). Pentingnya peran kelompok tani diakui dalam pembangunan pertanian (Anantanyu, 2011). Kelompok tani memiliki peran penting dalam menunjang keberlanjutan pertanian karena menjadi salah satu penggerak sistem produksi (Suhaedi, 2017). Oleh karena itu, kapasitas kelembagaan poktan harus ditingkatkan untuk mendukung perannya dalam peningkatan pengembangan usaha tani.
Dusun Beji adalah salah satu dusun yang terletak di Desa Sucenjurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Sucenjurutengah merupakan kelurahan yang paling luas di Kabupaten Purworejo diantara 12 Kelurahan yang ada di Kabupaten Purworejo dan Sucenjurutengah merupakan desa yang paling luas di Kecamatan Bayan. Secara geografis, Desa Sucenjurutengah dekat dengan pusat kota Purworejo yang hanya berjarak 4 km. Walaupun begitu dekat, namun sebagian besar masyarakat desa berprofesi sebagai petani. Kelurahan Sucenjurutengah masih seperti desa-desa pada umumnya dalam artian meskipun letak daerahnya dekat dengan pusat keramaian kota namun pola kehidupan masyarakat masih seperti masyarakat perdesaan.
Kelompok Tani Rahayu diketuai oleh Pamuji, Sekertaris dijabat oleh Nurfangi, dan bendahara dijabat oleh Solikhun. Kelompok Tani Rahayu merupakan wadah bagi petani untuk berkumpul dan mendiskusikan masalah yang dihadapi para petani terutama dalam permasalahan bibit. Seringkali para petani tidak melakukan aktvitas yang dijalankan oleh kelompok tani, karena tidak mendapatkan bantuan bibit. Kenyataan ini merupakan fenomena nyata dilapangan yang dilakukan oleh para petani. Petani sangat minim pengetahuan tentang jobdesk atau tugas masing-masing. Padahal dengan pahamnya mereka tentang jobdesk atau tugas masing-masing, maka kedepannya petani akan lebih terarah dan terhindar dari kerugian sehingga petani dapat merasakan kesejahteraan dari hasil yang dicapai.
2. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam kelompok tani terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, yaitu diantaranya :
- Terbatasnya Dana
Permasalahan utama di Kelompok Tani Rahayu adalah keterbatasan dana. Dana yang terbatas dapat mempengaruhi kemampuan kelompok tani dalam menjaga keberlanjutan usaha pertanian. Dimana kelompok tani rahayu ini mereka menunggu mendapatkan bantuan berupa bibit , baru mereka bekerja . Jika tidak mendapatkan bantuan bibit, maka para anggota tidak melakukan aktivitas apapun. Biasanya kalau mereka tidak mendapatkan bantuan bibit, maka mereka akan membeli bibit secara pribadi. Pernah terjadi kayak modalnya itu dari mereka dahulu,baru mereka meminta ke dinas.
- Ketua dan Pengurus Kurang Aktif
Permasalahan pada kelompok tani sering kali muncul ketika ketua dan pengurusnya kurang aktif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Sama halnya yang terjadi di Kelompok Tani Rahayu dimana ketua serta pengurusnya kurang aktif dalam melaksanakan perkumpulan rutinan dengan para anggotanya sehingga kegiatan di dalam kelompok tersebut kurang berjalan. Ketua kelompok tani ini tidak mengajak para anggotanya untuk melaksanakan perkumpulan rutinan. Perkumpulan ini biasanya dilaksanakan setiap satu bulan sekali pada hari rabu. Kumpulan ini dilaksanakan segara bergilir dari rumah ke rumah. Ketidakaktifan ini dapat menghambat kemajuan kelompok tani karena kurangnya koordinasi dan kepemimpinan yang efektif. Tanpa adanya keterlibatan aktif dari ketua dan pengurus, keputusan strategis mungkin akan tertunda, sumber daya kelompok tidak dimanfaatkan secara optimal, dan dapat menyebabkan motivasi anggotanya menurun. Selain itu, ketidakaktifan dari pihak pemimpin juga dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam distribusi tanggung jawab, yang mengakibatkan beberapa anggota merasa tidak terlibat secara signifikan dalam aktivas kelompok tani tersebut.
- Kas Tidak Berjalan Lancar
Permasalahan dalam Kelompok Tani Rahayu yaitu akibat kelancaran arus kas yang terhambat. Salah satu penyebabnya arus kas pada Kelompok Tani Rahayu disebabkan oleh pertemuan rutinan jarang diadakan. Pertemuan tersebut seharusnya dapat menjadi wadah untuk membahas keuangan kelompok, merencanakan kegiatan, dan mengidentifikasi potensi masalah. Tanpa adanya pertemuan yang teratur, maka pengelolaan keuangan menjadi sulit dipantau, yang dapat menyebakan ketidaklancaras arus kas. Serta kurangnya kesadaran dari anggota untuk membayar iuran,hal tersebut juga dapat menghambat perkembangan Kelompok Tani Rahayu itu sendiri. Kurangnya kesadaran ini dapat menghambat kegiatan yang sedang dilakukan serta dapat merugikan kelangsungan usaha bersama.
- Minimnya Minat Generasi Muda
Minimnya minat generasi muda terhadap Kelompok Tani Rahayu ini dapat menjadi permasalahan yang serius yang dapat mengancam keberlanjutan kelompok tersebut. Kurangnya pemahaman dan apresiasi terhadap pentingnya pertanian dalam menyediakan pangan bagi masyarakat dapat membuat generasi muda kurang termotivasi untuk terlibat dalam kelompok tani tersebut. Hal ini dapat berdampak negatif pada kemampuan kelompok tani untuk mengembangkan potensi pertanian dan memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal. Generasi muda di Dusun Beji RT 005/RW 001 kurang tertarik untuk melanjutkan kelompok tani tersebut. Sebagian besar anggota di Kelompok Tani Rahayu berkisaran umur 40 tahunan. Dimana di Kelompok Tani Rahayu ini didominasi oleh para lansia.
3. METODELOGI PELAKSANAAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Dusun Beji, Sucenjurutengah dengan menggunakan metode eksploratif dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dusun Beji, Kecamatan Sucenjurutengah, Kabupaten Purworejo. Sasaran kegiatan seminar ini yaitu para pengurus dan anggota Kelompok Tani Rahayu. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mahasiswa Semerter V Unniversitas Muhammadiyah Purworejo dengan dilakukan beberapa metode sebagai berikut:
- Kegiatan awal sebelum dilakukan pengabdian yaitu melakukan survey lokasi dan identifikasi permasalahan yang dialami Kelompok Tani Rahayu.
- Menentukan peserta seminar yang terdiri dari para pengurus dan anggota Kelompok Tani Rahayu.
- Menentukan jadwal pelaksanaan pengabdian masyarakat.
- Menyediakan kebutuhan alat untuk kegiatan pengabdian.
- Penyampaian materi seminar manajemen organisasi.
- Melakukan tindak lanjut dengan evaluasi terhadap keberhasilan kegiatan pengabdian.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Manajemen Organisasi merupakan hal yang penting dalam proses usaha. Manajemen mencakup proses perencanaan, pendistribusian, pelaksanaan, dan evaluasi (Rohim & Kurniawan, 2016, 2017). Kelompok Tani Rahayu belum memiliki manajemen organisasi yang baik, hal ini dapat dilihat dari belum adanya pembagian kerja yang terstruktur dan juga pencatatan keuangan yang rapih.
Manajemen organisasi dikelompok tani merupakan salah satu hal yang penting untuk disampaikan, peran generasi muda juga tidak kalah penting untuk menjadikan kelompok tani agar lebih maju dan juga lebih mandiri (Kata Bapak Cahyo Apri Setiaji selaku Pembina Praktikum Kewirausahaan Kelompok 2).
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang menyampaikan tentang seminar manajemen organisasi di Desa Sucenjurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo berjalan dengan lancar. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari 3 tahapan kegiatan yaitu:
Survei Lapangan
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan melakukan survei lokasi terlebih dahulu di Desa Sucenjurutengah yang bertujuan untuk mengetahui kondisi lokasi secara langsung. Survei dilakukan oleh mahasiswa Semester V Universitas Muhammadiyah Purworejo. Kegiatan dilakukan dengan menemui anggota dan pengurus terdahulu di Desa Sucenjurutengah untuk berkoordinasi terkait pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat. Koordinasi ini bertujuan agar kegiatan seminar sesuai dengan kebutuhan Kelompok Tani Rahayu. Hasil survei diperoleh kondisi wilayah Sucenjurutengah, rata-rata mata pencaharian masyarakat, masalah- masalah yang ada di Kelompok Tani Rahayu, dan program apa saja yang sudah terlaksana di Kelompok Tani Rahayu tersebut. Setelah melakukan survei yang pertama, dilanjutkan survei yang ke dua pada 23 Desember 2023 dengan Pak RT sekaligus Sekertaris Kelompok Tani Rahayu yang baru. Hasil dari survei yang kedua dalam masalah Kelompok Tani Rahayu adalah tentang Manajemen Organisasi.

Hasil wawancara dengan pengurus kelompok tani dan kepala desa juga diperoleh informasi bahwa kelompok tani belum pernah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan terkait manajemen organisasi dimana petani belum mampu membuat perencanaan pengorganisasian secara baik, dan lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sosial budaya atau tradisi budaya yang masih terus berlangsung dan membutuhkan pembiayaan yang besar.
Pelaksanaan Seminar Manajemen Organisasi
Perlu dipahami bahwa Indonesia dikenal sebagai negara agraris, secara historis dapat dijelaskan bahwa pembangunan masyarakat yang melewati berbagai era periodisasi mulai dari jaman kemerdekaan, orde lama hingga orde baru, sampai pada era reformasi tidak terlepas dari denyut nadi sektor agraris (pertanian). Berbagai kebijakan dan regulasi pada sektor pertanian mewarnai pemerintahan sesuai dengan eranya sehingga secara defacto sektor ini menjadi salah satu karakteristik masyarakat Indonesia khususnya di wilayah pedesaan.
Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan pembentukan tim pengabdian masyarakat Pendidikan Ekonomi yang terdiri dari 5 anak dan penyusunan proposal awal untuk menentukan tema yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Setelah penentuan tim pelaksana dan tema pelaksanaan maka tim melakukan koordinasi awal dengan Sekertaris Kelompok Tani Rahayu Nurfangi untuk mengetahui permasalahan yang ada di kelompok tani tersebut. Target dan sasaraan yang akan dibina dan diberikan pelatihan. Setelah dilakukan koordinasi beberapa kali dengan Sekertaris Kelompok Tani Rahayu Nurfangi maka secara bersama-sama diputuskan menentukan lokasi pengabdian masyarakat Prodi Pendidikan Ekonomi adalah Dusun Beji Desa Sucenjurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.
Pelaksanaan Seminar Menejemen Organisasi dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2023 di Dusun Beji Desa Sucenjurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah kediaman Bapak Marzuki pada pukul 20.00-22.00 WIB. dan dihadiri oleh Dosen Pembimbing Bapak Cahyo Apri Setiaji, M.Pd, Kelompok Pengabdian Masyarakat, dan Kelompok Tani Rahayu. Pembukaan Pengabdian Masyarakat diawali dengan sambutan dari Dosen Pembimbing Bapak Cahyo Apri Setiaji, M.Pd. yang menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya acara Pengabdian masyarakat ini yakni berdasarkan kurikulum yang dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, mahasiswa semester lima diharuskan untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat. kemudian dilanjutkan oleh kata sambutan dari Ketua Kelompok Tani Rahayu Bapak Pamuji.
Evaluasi dan Monitoring Penyuluhan
Tahapan evaluasi seminar dilakukan dengan tanya jawab saat kegiatan seminar dilaksanakan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman peserta seminar terhadap materi yang sudah disampaikan. Peserta terlibat tanya jawab yang cukup aktif dan sangat antusias berdiskusi dengan pemateri.

1. KESIMPULAN
Pengabdian masyarakat kelompok tani mencerminkan pencapaian nyata dalam peningkatan kesejahteraan petani dan pembangunan berkelanjutan di tingkat komunitas. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan kepada masyarakat yang tinggal di Dusun Beji Desa Sucenjurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo semoga memberikan manfaat yang cukup besar dan dibutuhkan oleh peserta penyuluhan. Masyarakat mengharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan berkelanjutan melalui kegiatan pendampingan dan bentuk bimbingan lainnya. Penyuluhan mengenai menejemen organisasi dalam upaya peningkatan berorganisasi adalah salah satu bentuk pendidikan non formal yang sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat. Berdasarkan beberapa kendala dan kekurangan tersebut di atas, sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan yang akan datang.
2. UCAPAN TERIMA KASIH
Pengabdian masyarakat kelompok tani mencerminkan pencapaian nyata dalam peningkatan kesejahteraan petani dan pembangunan berkelanjutan di tingkat komunitas. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan kepada masyarakat yang tinggal di Dusun Beji Desa Sucenjurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo semoga memberikan manfaat yang cukup besar dan dibutuhkan oleh peserta penyuluhan. Masyarakat mengharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan berkelanjutan melalui kegiatan pendampingan dan bentuk bimbingan lainnya.
Penyuluhan mengenai menejemen organisasi dalam upaya peningkatan berorganisasi adalah salah satu bentuk pendidikan non formal yang sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat. Berdasarkan beberapa kendala dan kekurangan tersebut di atas, sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan yang akan datang.