
Jazid Bastomi saat berada di depan stand Batik Purworejo dalam Pameran Produk Unggulan dan Potensi Jawa Tengah di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. (Eko)
Purworejo | bagelenchannel.com – Setelah Batik Purworejo hasil karya perancang Jazid Bastomi (45), bermotifkan Sekar Alas Kaligesing, berhasil meraih juara 1 dalam ajang Lomba Pameran Produk Unggulan dan Potensi Jawa Tengah, di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Sabtu-Minggu(12-13/05/2018) lalu, kini harganya menjadi tinggi.
Menurut pengakuan Jazid Bastomi usai menyabet juara, batik hasil karyanya itu langsung ditawar pembeli hingga jutaan rupiah. Namun Jazid enggan menyebutkan angka nominalnya secara detail. Meski demikian ia tetap bersikukuh untuk tidak melepasnya.
“Ini adalah batik koleksi saya yang memiliki nilai sangat istimewa. Batik ini juga menjadi bukti bahwa keberadaan Batik Purworejo diakui di tingkat nasional. Saya berharap Batik Purworejo akan terus berkembang dan semakin dikenal, baik di tataran nasional maupun internasional,” katanya.

Ia juga menerangkan batik hasil karya lainnya yang berkaitan dengan salah satu daerah di wilayah Kabupaten Purworejo. Itu tersirat dalam motif batik karyanya yang bertema Satria Sawung. Dalam karya tersebut mengangkat nama Kutoarjo sebelum adanya Kabupaten Purworejo.
“Waktu itu Kutoarjo masih berdiri sebagai Kadipaten Kutoarjo, yang muncul dalam sejarah adalah adanya permainan adu ayam jago, atau dalam istilah Jawa sawung sehingga tersohor pula sebagai nama daerah Sawunggalih dan kini telah diabadikan sebagai nama Kereta Api Sawunggalih, yang melayani jurusan Kutoarjo-Jakarta,” ujarnya.
Jazid Bastomi juga bercerita bahwa dirinya mulai berkarya sejak tahun 2006. Hingga kini sudah sangat banyak karya-karya yang dihasilkannya dan diantaranya juga meraih prestasi. Pernah dalam sebuah event satu motif batik hasil rancangannya mendapat dua kejuaraan sekaligus.
“Yaitu menjadi Juara 1 Batik Pria dan mendapat tropi Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2008. Karya tersebut juga berhasil meraih menjadi Juara Favorit Busana Batik Pria Terbaik. Bahkan pada karya busana batik wanita hasil rancangannya, pernah juga dalam satu event lomba mendapat 3 kategori kejuaraan sekaligus dan mendapat tropi penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo,” paparnya.
Selain hasil karyanya ditawar tinggi Jazid Bastomi juga mendapat peluang emas oleh Dekranas Pusat Jakarta untuk memamerkan batik karyanya di Gedung Small and Medium Enterprises and Coorperatives (SMESCO) Jakarta. “Smesco Indonesia itu memang berfungsi sebagai tempat untuk mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional. Dengan masuknya batik Purworejo, semoga bisa mendunia,” ujarnya.

Jazid Bastomi selama ini menganggap batik sebagai sarana dirinya dalam mencintai tanah kelahirannya Purworejo.
“Inilah caraku untuk berbhakti pada Kabupatenku Purworejo tercinta. Dengan sarana batik saya bawa namanya ikut audisi bergengsi dan memiliki kelas tersendiri,” katanya.
Namun demikian ia menyadari bahwa hasil kerja kerasnya itu tak bisa lepas dari peran ibu-ibu warga sekitar Purworejo yang selama ini telah bekerjasama dengan dirinya.
“Tidak ada yang sia-sia dalam pengorbanan setiap perjuangan. Saya masih ingat ketika harus keluar masuk desa. Dari desa satu ke desa lainnya, bahkan harus naik turun gunung di bawah terik panas matahari yang menyengat, demi mencari seorang ibu tukang batik yang memiliki naluri tinggi dalam setiap goresan cantingnya. Intinya adalah terus berusaha, terus berkarya, dan pantang menyerah,” pungkasnya.
(Eko Mulyanto)