
Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang menggunakan tema dengan memadukan beberapa mata pelajaran melalui penggunaan tema sehingga dapat memberikan pengalaman yang ber-arti kepada peserta didik. Pembelajaran tematik terpadu ini sebagai pendekatan kurikulum 2013 SD/MI. Pembelajaran tematik terpadu ini hanya belaku untuk kelas 1 sampai kelas VI. Dalam pembelajaran tematik terpadu ini hanya berfokus pada tema alam dan kehidupan manusia seperti Matematika, Bahasa Indonesia, PPKn, Seni Budaya, Penjasorkes (Pendidikan Jasamani, Olahraga Dan Kesehatan), IPA, Dan IPS. Jadi, seperti mata pelajaran agama tidak menggunakan pembelajaran berbasis tema atau pembelajaran tematik terpadu.
Sebelum adanya wabah Covid-19 proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka tetapi, Setelah munculnya wabah Covid-19 di belahan bumi, sistem pendidikan pun mulai mencari suatu inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar. Akibat penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yang kian meluas akhirnya pemerintah memutuskan untuk mewajibkan semua kegiatan pembelajaran dilakukan dari rumah melalui pembelajara jarak jauh. Keputusan ini diambil karena mempertimbangkan kesehatan lahir dan batin peserta didik, pendidik, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah adalah hal yang paling diutamakan. Terlebih adanya Surat Edaran no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di rumah masing-masing.
Proses belajar mengajar dilakukan dengan metode Daring yaitu dengan memanfaatkan jaringan online, dan bisa membuat para siswa kreatif menggunakan fasilitas yang ada, seperti menggunakan aplikasi google classrom, zoom, dan membuat konten dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online. Metode ini sangat cocok diterapkan bagi pelajar yang berada pada kawasan zona merah. Dengan menggunakan metode full daring seperti ini, sistem pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap berada di rumah masing-masing dalam keadaan aman. Tetapi dalam melakukan proses pembelajaran tematik yang dilakukan secara daring menimbulkan beberapa hambatan yang dialami guru maupun siswa yaitu meliputi, Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik, dan antar peserta didik sehingga akan mengakibatkan keterlambatan dalam terbentuknya values dalam proses pembelajaran, Proses pembelajaran lebih mengarah ke pelatiahan dibanding ke pendidikan, Pendidik dituntut untuk dapat mengetahui teknik pembelajaran dengan memanfaatkan ICT, setelah sebelumnya mereka hanya menguasai teknik pembelajaran konvensional, Peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah akan cenderung mengalami kegagalan, Fasilitas internet tidak menjangkau secara merata ke semua wilayah, dan Kurangnya pengetahuan mereka terkait keterampilan yang berkaitan dengan internet. Pembelajaran tematik yang dilakukan secara daring berfungsi sebagai pengganti pembelajaran konvensional yang selama ini dilaksanakan.
Model pembelajaran yang dipakai model daring (model online penuh). Dalam pelaksanaannya, guru mengalami berbagai kendala baik kendala di internal pendidik sendiri maupun kendala di luar pendidik. Kendala di internal pendidik yaitu ketidak siapan pendidik di awal penerapan pembelajaran tematik yang dilakukan daring, karena sebagian besar belum pernah mengikuti pelatihan pembelajaran daring atau jarak jauh. Sementara kendala yang di luar pendidik yaitu terkait dengan koneksi internet yang kurang lancar, serta pendampingan wali murid yang kurang optimal.

Penulis : Tri Astuti
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Instansi : Universitas Muhammadiyah Purworejo