Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kenakalan remaja merupakan sebuah perilaku remaja, yang menyalahi aturan sosial di lingkungan masyarakat tertentu atau wujud dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun pada saat remaja. Di sisi lain kenakalan remaja juga dapat dikatakan sebagai sebuah kegagalan dalam perkembangan serta pertumbuhan remaja.
Dalam kehidupan sehari-hari, bisa kita saksikan adanya beberapa dari para remaja yang dinilai gagal dalam hal pengembangan kontrol diri, yang telah dipunyai oleh remaja lain seusianya, selama masa perkembangan berlangsung. Oleh sebab itu, sebagai seorang remaja yang berpendidikan, kita harus sadar bahwa kenakalan remaja bisa segera diatasi agar remaja-remaja di era atau jaman globalisasi seperti sekarang ini, ke depan akan mampu mengembangkan diri dengan baik, guna memajukan bangsa dan negara Indonesia tercinta ini.
Nah, perlu diketahui bahwa ada jenis-jenis kenakalan remaja yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar, seperti suka berkelahi, membolos sekolah, suka keluyuran, pergi dari rumah tanpa pamit, jarang pulang ke rumah, yang masuk dalam kategori kenakalan biasa.
Ada juga kenakalan remaja yang sudah cukup serius dengan terlibat pencurian, pergi dengan mengendarai sepeda motor tanpa surat-surat maupun tanpa mengenakan helm pengaman. Hal-hal tadi bisa disebut sebagai kenakalan remaja yang sudah menjurus pada pelanggaran dan kejahatan, sehingga perlu mendapat perhatian serius dalam penanganannya.
Menurut beberapa ahli menyebutkan bahwa banyak factor yang menyenyebabkan kemunculan kenakalan remaja, diantaranya perilaku menyimpang itu disebabkan oleh faktor keluarga dan lingkungannya.
Untuk faktor keluarga, kenakalan remaja biasanya disebabkan oleh kualitas hubungan antar anggota keluarga. Seperti minimnya kasih sayang yang diberikan oleh kedua orang tuanya, mengingat di jaman modern seperti sekarang ini tak sedikit orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Bisa juga disebabkan oleh keretakan hubungan kedua orang tuanya hingga berujung perceraian. Sehingga sang anak sering disebut sebagai anak korban broken home. Kemudian kurangnya bimbingan orang tua bisa juga menjadikan si remaja akan condong ke pengaruh pergaulan teman-temannya.
Sementara itu faktor lingkungan juga bisa menjadi pemicu utama kemunculan kenakalan remaja. Berawal dari ketidak harmonisan keluarga, lepas dari keluarga, remaja secara otomatis akan lebih mudah terpengaruh oleh pergaulan di lingkungannya. Hal itu sebagai akibat tidak mendapatkan bimbingan dan kasih sayang dari orang tuanya. Sehingga remaja akan mengikuti pergaulan teman-temannya, dan apabila di lingkungan sekitarnya itu, kebanyakan memiliki perilaku-perilaku yang buruk, secara otomatis remaja-remaja di sekitarnya juga akan mendapatkan dampak negatifnya.
Ada beberapa upaya untuk mengatasi kenakalan remaja, diantaranya motivasi dari keluarga, lingkungan sekitar, guru, dan teman sebaya. Kemudian jika ada keretakan dalam hubungan keluarga, harus ada kemauan orang tua untuk merubah kondisi keluarga mereka sehingga dapat tercipta keluarga yang nyaman, harmonis, dan komunikatif bagi remaja.
Lantas tak kalah pentingnya, remaja harus benar-benar dididik untuk menguatkan karakter positif mereka, pandai memilih teman dan lingkungan yang baik. Ada hal yang sangat penting manakala menasehati anak remaja, sebaiknya tidak menggunakan kekerasan akan tetapi ketegasan, serta orang tua yang memberikan arahan dengan siapa dan di lingkungan seperti apa seharusnya remaja dalam bergaul. Tak kalah pentingnya adalah suritauladan baik dari orang tua maupun guru di sekolah dalam tingkah laku, perbuatan, sikap, dan budi pakerti sehari-hari. (*)
Oleh : Dian Wijayanti
Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.