Skip to content
Bagelen Channel

Bagelen Channel

Semua Tentang Purworejo | Khas & Inspiratif

Primary Menu
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Oase
  • Home
  • 2023
  • Juni
  • Pembelajaran Dengan Media Pop Up Book Tentang Sistem Tata Surya
  • Artikel

Pembelajaran Dengan Media Pop Up Book Tentang Sistem Tata Surya

Bagelen Channel 17 Juni 2023
pexels-vanessa-loring-7869457

Oleh: Siti Marvuatil Mardhiyah

Dosen Pembimbing: Nur Ngazizah, S.Si., M.Pd.


Penelitian ini dilatar belakangi oleh data observasi yang menunjukkan perolehan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas 6 Sekolah Dasar (SD) tentang Sistem Tata Surya. Untuk merespon hal ini maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan minat siswa dalam belajar, yaitu dengan menggunakan Media Pop Up Book.

Adapun tujuannya antara lain; (1). Peserta didik dapat mengenal System Tata Surya dengan keingintahuan yang tinggi, (2). Peserta didik mampu menjelaskan System Tata Surya dengan permainan, (3). Peserta didik dapat mengetahui karakteristik dari Sistem Tata Surya, (4). Peserta didik dapat membentuk planet dengan menggunakan plastisin, (5). Peserta didik dapat menjelaskan kerajinan yang dibuat dengan menyebutkan ciri-ciri planet.

Penelitian ini dilakukan di kelas 6 SD  dengan jumlah siswa 6 yang menggunakan metode pembelajaran talking stick, team game tournament, make a match, dan projek based learning. Dengan metode- metode ini diharapkan peserta didik dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotornya. Dari data metode ini maka direkomendasikan kepada para guru untuk melakukan pembelajaran dengan hal-hal yang baru agar peserta didik tidak merasakan bosan dan dapat juga menyebabkan kurang minat belajar siswa.

Pendidikan merupakan sesuatu yang penting untuk membentuk sebuah individu yang lebih baik lagi. Dengan pendidikan yang baik, maka individu tersebut bisa memberikan kontribusi terhadap kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat sekitar maupun negara, agar bisa menjadi lebih baik. Karena itu pendidikan haruslah sudah mulai diterapkan sejak dini, dan jangan sampai ada anak yang mengalami putus sekolah.

Sayangnya di Indonesia cerminan pendidikan negeri ini masih cukup buruk. Tidak hanya dari segi rendahnya manusia yang berpartisipasi tapi juga rendahnya kualitas pendidikan di negeri ini. Dimulai dari tidak layaknya gedung sekolah, sampai sulitnya untuk mengakses gedung sekolah tersebut. Tentu hal ini sangat mengkhawatirkan dan menjadi cerminan buruk. Permasalahan kelayakan fasilitas pendidikan di Indonesia bukan lagi hal yang baru.

Dimulai dari kurangnya guru dalam mengakses fasilitas, sampai kurangnya fasilitas penunjang untuk mendukung pendidikan di rumah sangatlah kurang baik. Meski demikian, Pendidikan Indonesia yang minim itu seakan menjadi sesuatu yang biasa. Pemerintah dianggap masih menangani permasalahan pendidikan yang sifatnya hanya sebatas permukaan  tanpa mau melihat lagi ke dalam dasar permasalahan. Sehingga hal ini dianggap sebagai masalah mudah, namun dalam penyelesaian yang tidak akan berujung.

Metode yang saya  gunakan yaitu metode deskriptif, yang menekankan pada hasil observasi dari suatu proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang menarik untuk meningkatkan minat dan konsentrasi pada suatu proses pembelajaran, tidak hanya itu peserta didik juga terlibat di dalamnya. Artinya ada saatnya peserta didik mengolah kemampuan yaitu dengan menggunakan metode berdiskusi sesama teman, tanya jawab dengan guru, dan ada juga projek berupa membuat sesuatu atau menggambarkan sesuatu dengan bentuk yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Semua itu harus dilatih agar peserta didik mampu berfikir kreatif, kritis serta melatih tanggungjawab terhadap apa yang telah peserta didik lakukan. Karakter ini dapat terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan setiap harinya, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Adapun hasil penelitian dari apa yang sudah saya teliti, ada beberapa factor  yang mempengaruhi hasil belajar dan minat peserta didik, yaitu kurang adanya kreatifitas dalam pembelajaran sehingga peserta didik sering beranggapan dirinya sendiri sudah bisa dan jarang memperhatikan guru berbicara/saat menjelaskan materi. Kedua yaitu kurang adanya penerapan metode -metode pembelajaran terhadap siswa, sehingga siswa cenderung kurang bisa tahu kemampuan, minat dan bakat siswa yang dimiliki karena guru cenderung lebih focus pada buku paket ataupun buku LKS saja. 

Kemudian yang ketiga yaitu kurang adanya keterlibatan siswa dalam pembelajaran artinya siswa cenderung belajar hanya menulis dan memperhatikan saja, tidak dituntun untuk bisa mengemukakan pendapatnya. Dari hal-hal tersebut saya sudah menerapkan metode-metode agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan belajarnya melalui  Media Pop Up Book, media ini selain bisa membuat peserta didik tertarik dan penasaran   untuk membuka. Peserta didik juga dapat mengetahui dan memahami  materi-materi yang ada dalam Pop Up Book  melalui  gambar yang berdiri.

Tidak hanya media Pop Up Book saja, saya juga menerapkan sesi tanya jawab dan juga berdiskusi antar kelompok dengan tujuan  agar peserta didik dapat mengemukakan pendapat dan dapat berfikir kritis sesui dengan Profil Pelajar Pancasila. Ada juga diskusi dengan ketentuan berlomba-lomba  menjawab  pertanyaan dari guru untuk melatih konsentrasi dan kekompakan antar kelompok.

Kesimpulannya adalah dalam suatu proses pembelajaran tidak hanya mengandalkan buku saja, melainkan harus ada media yang dapat menunjang proses pembelajaran. Agar  peserta didik tidak cepat merasa bosan. Selain itu guru harus memiliki metode / model pembelajaran yang dapat membangun peserta didik  untuk bersemangat dan merasa senang jika harus belajar mata pelajaran tersebut tanpa merasa bosan.

Saran saya adalah sebagai seorang guru harus memiliki ide-ide atau kreatifitas yang dapat menciptakan hal-hal baru untuk membangun sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan dapat meningkatkan minat belajar yang pada akirnya akan memperoleh hasil yang memuaskan.(*)

Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2006. Standar Kompeteni dan Kompetensi DasarTingkat SD/MI .

Depdiknas, 2006 . Kurikulum Satuan Pendidikan Kelas 6 . Jakarta : Depdiknas.

Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung. 2006. Silabus dan Sistem Penilaian Sekolah Dasar, KTSP

Haryanto. 2004. SAINS untuk SD Kelas VI. Jakarta: Erlangga.      

Nasution,N, dkk. 1998. Pendidikan IPA di SD . Jakarta: UniversitasTerbuka.

About the Author

Bagelen Channel

Administrator

Bagelen Channel » Semua Tentang Purworejo | Khas & Inspiratif

Visit Website View All Posts

Post navigation

Previous: Pembelajaran IPA SD Dengan Bahasan Materi Hantaran Panas Pada Benda
Next: Simulasi Pembelajaran Menggunakan Media Poop Up Book Untuk Kelas 5 SD Pada Materi Telinga dan Proses Terjadinya Bunyi

Pos Terkait

pet-ank-ajaib
  • Artikel

Media Cerita Fantasi “Petualangan Angka di Negeri Ajaib” Sebagai Sarana Meningkat Minat dan Pemahaman Matematika Anak Usia Sekolah Dasar

Bagelen Channel 2 Juli 2025
kelas di sebuah SD,
  • Artikel

Pemanfaatan LKPD dalam Perkuliahan

Bagelen Channel 17 Mei 2025
anak SD menonton vir
  • Artikel

Efektifitas Virtual Tour Indonesia Dalam Pembelajaran

Bagelen Channel 17 Mei 2025
  • Redaksi
  • Media Partner
  • Disclaimer
  • Youtube
  • Instagram
  • Facebook
  • Twitter
Bagelen Channel | Copyright ©2025 All rights reserved | MoreNews by AF themes.